Gaya Hidup

Bhayangkari Lumajang Dukung Zero Narkoba 2015

Lumajang-Untuk ikut memerangi peredaran Narkoba yang semakin menjadi-jadi, para pengurus Bhayangkari atau para istri polisi, menggelar sosialisai anti Narkoba. Menurut Ketua Bhayangkari Cabang lumajang, Melly Susanto kegitan tersbut untuk mendukung program Kapolda Jatim "Zero Narkoba". "kegitan ini untuk mendukung program Polda jatim, Zero narkoba 2015," Ujar Istri kapolres lumajang itu. Kamis(21/03/2013). Kagitan sosilasai perang melawan Narkoba dilakukan bersama-sama 160 ibu-ibu Bhayangkari dari 21 Ranting se Lumajang, di Gedung Pertemuan Hall Amada di Jl. Panjaitan-Kota Lumajang. Menurut Melly Susanto, masa depan para pemuda ditentukan mulai hari. Jika para orang tua tidak tanggap dengan bahaya Narkoba, yang sudah merambah ke pelosok desa, maka akan berdampak fatal bagi para generasi muda. Dengan sosialisai itu, diharpakan para ibu-ibu bisa tahu jenis narkba apa saja. Dismaping itu bisa tahu apa dampaknya jika menggunakan Narkoba. "Narkoba sekarang seamkin luas hingga ke pelosok desa," Ungkapnya. Dalam kegitan sosialisasi program Kapolda Jatim "Zero Narkoba" hadir selaku pembicara, Kasat Narkoba Polres Lumajang, AKP Amin Sujandono. Kemuadian Melly Susanto yang menyampaikan materi "bagaimana membangun keharmonisan keluarga menangkal narkoba".(Yd/red)

Seni Hadrah Al-Banjari, Sebagai Media Penyebaran Islam

Lumjanga- Jemaah Sholawat Al Banjari Rohmatullah Langgar Miring Minggu malam (10/02/2013) mennggelar Gebyar Sholawat Al-Banjari. Tema dari kegitan seni tersebut "Mengembagkan Dakwah Santun Dengan Media Seni". Menurut Ahmad Fuad Rahman, selaku penanggung jawab kegitan, dalam kegitan gebyar hadarah Al-banjari hanya diikuti 12 peserta seluruh kabupaten Lumajang, Namun,seluruh anggota jemaahberjumlah lebih dari 50 peserta, "Peserta kita batasi 12 saja, karena kalau terlalu banyak maka selesainya akan terlalu malam," Ujarnya. Ia menambhkan, kegitan tersebut bertujuan, untuk mengikat persaudaraan antar sesama seni Hadrah. Disamping mengikat rasa persaudaraan, gebyar seni hadarah Al-banjari juga melakukan pembentukan kepengurusan seni hadrah al-banjari. "Kita juga melakukan pembentukan pengurus seni hadarah Al-banjari,"  Ia dan seluruh para pecintas seni juga ingin menymapikan, bahawa islam dalam penyebarannya, dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan media seni. "ini juga untuk menepis bahawa anggapan tentang agama islam yang diedentikkan dengan radikalisme," Ujar Ustadz yang juga menjadi pembina Jama'ah Sholawat Al-barzanji itu. Ia menambhkan, Seni hadarah Al-banjari berasal Banjar Kalimanta. Yang mebedakan dari seni hadarah yang lainnya, adalah ada kekhasan tersendiri dalam musiknya. Yaitu ritme ketukan pada hadrahnya. "kalau Hadarah al-jiduri ada gendang dan Bedug (Jidur)," pungkasnya.(Yd/red)

Para Riders Juga Peduli Lingkungan

Klakah-Tim Track bekerjasama dengan Laskar Hijau menyelenggarakan “Green Adventure Segitiga Emas dan Gunung Lemongan”. Minggu (10/2/2013). Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka untuk mempromosikan wisata Segitiga Emas (Ranu Klakah, Ranu Pakis dan Ranu Bedali). Disamping itu, juga untuk melakukan penghijauan bersama di Gunung Lemongan. hadir dalam kegitan tersebut, komunitas Calvo yang dikomandani oleh Kapolres Lumajang AKBP Susanto, yang juga melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba untuk Komunitas Adventure Trail. Dalam event kali ini para riders yang ikut berpartisipasi adalah semua club yang ada di Kabupaten Lumajang, Hahkan, ada yang dari Jember, Probolinggo dan Pasuruan. Rute Track Start mulai dari Ranu Klakah, kemudian melintasi pegunungan Kendeng menuju Ranu Bedali. Dari Ranu Bedali naik ke desa Alun-Alun, selanjutnya menyusuri lereng sebelah barat Gunung Lemongan dengan medan yang ekstrem menuju Pos I di Gunung Puji. Di sini para peserta adventure istirahat sejenak untuk kemudian melakukan penanaman pohon bersama dengan para relawan Laskar Hijau. Setelah melakukan penanaman pohon mereka melanjutkan petualangan mereka ke Ranu Pakis melewati desa Papringan, desa Sumber Wringin dan desa Duren. Perjalanan yang melelahkan ini berakhir kembali di Ranu Klakah. Dalam sambutan pembukaannya, Kapolres Lumajang mengingatkan kepada para riders yang hadir di Ranu Klakah agar menghindari narkoba dan mencintai lingkungan. Karena selama ini komunitas adventure trail ini identik sebagai perusak lingkungan, suka menebar polusi dari asap knalpot dan merusak jalan-jalan di desa. Maka pada kesempatan kali ini, para riders diajak untuk membuktikan bahwa mereka adalah juga pecinta lingkungan dengan bentuk menanam pohon di Gunung Lemongan. Pada kesempatan yang sama, koordinator Laskar Hijau yang juga penasehat panitia penyelenggara, A'ak Abdullah Al-Kudus menyatakan bahwa Adventure ini beda dengan event-event serupa lainnya, karena dalam event kali ini ada kegiatan menanam pohon.   “Semoga budaya ini bisa ditiru oleh event adventure lainnya ke depan” Ujar A'ak. (Yd/red)

Laskar Hijau Turun Kepesisir Pantai Selatan

Yosowilangan-untuk turut serta melestarikan kawasan pesisir selatan Lumajang khususnya di desa Wotgalih, Kecmatan yosowilangun, puluhan relawan Laskar Hijau turun gunung untuk melakukan penghijauan di pantai mbah drajid, bersama dengan masyarakat di desa Wotgalih. Kelompok relawan peduli lingkungan yang selama ini dikenal sebagai penjaga Gunung Lemongan ini datang ke desa Wotgalih dengan membawa aneka bibit pohon. “kami datang untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh teman-teman di Wotgalih “ kata A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator Laskar Hijau yang juga turut hadir bersama rombongan dari Gunung Lemongan ini.Minggu (03/03/2013) Sejatinya, masyarakat di Desa Wotgalih sejak dua tahun lalu memang secara rutin setiap seminggu sekali, melakukan penghijauan di kawasan pantai yang dikenal banyak mengandung pasir besi tersebut. Kegiatan penanaman lahir sebagai salah satu bentuk penolakan rakyat wotgalih terhadap rencana penambangan pasir besi oleh PT. Aneka Tambang di desanya. “ini adalah bentuk komitmen kami untuk terus menjaga desa Wotgalih dari kerusakan” tegas Abdul Madjid Ridwan salah satu tokoh di desa Wotgalih yang intens melakukan penghijauan di pantai selatan. Selain tanaman mangrove, para relawan  juga menanam aneka pohon lain semisal kelapa, jambu mente, cemara dan sandugo. Bibit-bibit pohon tersebut disediakan secara swadaya oleh masyarakat desa Wotgalih. Tak hanya melestarikan pesisir pantai, Kelompok masyarakat ini juga bekerjasama dengan Laskar Hijau melakukan penyelamatan penyu yang banyak terdapat di pesisir desa Wotgalih. Warga mengumpulkan telur-telur penyu yang ditemukan di pantai untuk dipindahkan ke tempat penetasan yang aman dan layak. Setelah menetas, tukik-tukiknya akan dilepas liarkan ke samudera lagi.(Yd/red)

Pelajar Lumajang Peduli Alam Gunung Lemongan

Klakah-Sebanyak 93 orang siswa-siswi MAN Lumajang mengikuti kegiatan penghijauan di Gunung Lemongan bersama para relawan Laskar Hijau pada Rabu (27/02/2013). Kedatangan siswa-siswi MAN Lumajang ke Gunung Lemongan ini dalam rangka Milad MAN Lumajang.   “Biasanya kami merayakan milad hanya dengan acara ceremonial saja, tapi kali ini kami ingin memberi sesuatu yang berbeda dan yang lebih berarti” kata salah seorang peserta. Mereka datang dengan mengendarai truck milik Batalyon 527 Lumajang. Para Siswa dan Siswi berbondong-bondong membawa aneka bibit pohon seperti alpukat, sirsak, jambu dan lain-lain. Tak kurang mereka telah menanamkan sekitar 300-an aneka jenis pohon di lereng gersang Gunung Lemongan. Sebelum menanam, terlebih dulu mendapatkan penjelesan tentang gerakan konservasi di Gunung Lemongan dan pengarahan tentang teknis penanaman dari A'ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator di Laskar Hijau.    "mereka harus tahu fungsi penting Gunung Lemongan ini bagi kehidupan mereka dan Lumajang, karena  dengan begitu sedikit banyak mereka akan peduli" kata A'ak. Dalam kegiatan penghijauan kali ini, ada seorang siswi yang jatuh dan terkilir kakinya sehingga butuh dipobong untuk turun dari jalur pendakian. Ada juga siswi yang tangannya terluka karena terkena sabit saat hendak membersihkan areal yang hendak ditanami. Tapi berbagai insiden tersebut tak mengurangi semangat dari para calon pemimpin bangsa ini untuk tetap menyelesaikan menancapkan bibit-bibit pohon yang dengan susah payah dibawa dari rumahnya.(Yd/red)

Perayaan Harjalu 757, Habiskan Uang Ratusan Juta

Lumajang- Seluruh rangkaian kegiatan peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) 757 Tahun, Sudah usai. Minggu Malam (20/01/2013) di Warung Pondok Asri Jl Sukarno Hatta, panitia besar Harjalu dibubarkan oleh Drs. Fatah Ismail, Sekda Kabupaten Lumajang.

Musim Hujan, Jasa Cucian Kebanjiran Untung

Lumajang-Musim hujan ternyata tidak membuat usaha menjadi terganggu, Pasalnya, Omzet usaha jasa pencucian pakaian atau laundry di Lumajangg meningkat 2 kali lipat di Musim Penghujan ini. Bahkan, dalam sehari bisa meraup keuntungan ratusan ribu rupiah. Pemilik Bunga Laundry, Yuli Haris mengatakan, dibanding hari biasa yang hanya belasan paket cucian. Kini bisa mencapai puluhan paket 2-5 kilogram.

Anak-anak Korban Lapindo Ikut Hijaukan Gunung Lemongan

Klakah- puluhan anak usia belasan tahun yang menjadi korban lumpur Lapindo yang berasal dari Desa Besuki, Kecamatan Jabon, Kabupaten Sidoarjo, pada hari minggu 30/12/2012 mendaki Gunung Lemongan bersama dengan anak-anak dari Sekolah Rakyat Merdeka Ranu Klakah didampingi oleh para relawan Laskar Hijau untuk melakukan penanaman bersama di kawasan Watu Silang, salah satu kawasan yang selama ini dikonservasi oleh Laskar Hijau di Gunung Lemongan.

Perayaan Tahun Baru, Ajang Mabuk-mabukan, Tawuran dan Balapan Liar

Lumajang-menjelang perayaan pergantian Tahun Baru 2013, pengamanan terus dilakukan oleh jajaran Polsek Kota Lumajang. Menurut Iptu Totok Suyadi, Kpolsek Kota Lumajang sebelum acara tahun baru pihaknya telah mempersiapkan pengamanan yang didukung penuh Polres Lumajang. "Razia dan patroli tersu dilakukan," Ungkapnya. Antisipasi yang terus diwaspadai saat malam pergantian tahun adalah adanya tawuran antar kelompok dan antar Genk. Sebab, saat pergantian tahun baru banyak sekali kelompok pemuda yang berkumpul. "Tawuran antar kelompok dan Genk saat malam pergantian Tahun terus diwaspadai," Tambahnya. Diwilayah hukum Polsek Kota ada beberapa titik yang menjadi tempat kumpul para pemuda. Antara lain Jalan Lintas Timur(JLT), Jalan Pelita, jalan Embong Kembar (Jl. Gubernur Suryo). "Ada beberap titik berkumpulnya pemuda." Ujar Totok. Ia juga meminta kepada Masyarakat untuk melaporkan bila menjumpai tempat-tempat mabuk, tempat penyimpanan minuman keras, dan tempat hiburan ilegal. Dari pengamatan kondisi masih terbialang kondusif, namun adanya balapan liar yang sulit dikendalikan. Sebab, pelakunya selalu main kucing-kucingan dengan petugas. "Ada bebrap ruas jalan yang sudah mulus dan digunakan trek-trekan oleh pemuda sehingga membahayakan pengguna jalan yang lain," Pungkasnya.(Yd/red)