Gaya Hidup

Inilah 15 Kader Terbaik Yang Akan Pimpin PMII

Jakarta(lumajangsatu.com)– Sebanyak 15 kader terbaik Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah resmi bakal bertarung dalam bursa perebutan ketua umum di arena Kongres PMII XVIII, di Asrama Haji, Jambi, pada 30 Mei hingga 7 Juni 2014 mendatang. Hal itu setelah 15 kandidat itu resmi mendaftarkan diri pada hari terakhir pendaftaran, Ahad kemarin, 25 Mei 2014, di Kantor PB PMII, Jakarta. “Sudah ada 15 kader dari berbagai cabang PMII yang mendaftarkan diri sebagai kandidat Ketua Umum PB PMII untuk masa khidmat 2014-2017,” kata Ketua Panitia Pengarah (SC) Kongres PMII XVIII, Abidurrohman, Senin 26 Mei 2014. Berikut 15 nama kandidat tersebut: 1. A. Jabidi Ritonga (Medan) 2. Mukaffi Makki (Surabaya) 3. M Zaini Mustakim (Kota Malang) 4. Yek Agif Al Gadri (Mataram) 5. Abdul Aziz (Jombang) 6. M Zaid (Ciputat) 7. Ahmad Nurkholid (Ciputat) 8. Bambang Tri Anggono (Purwokerto) 9. Erfandi (Bangkalan) 10. Miftakhul Aziz (Yogyakarta) 11. Aminudin Ma’ruf (Jakarta Timur) 12. Ahmad Miftahul Karomah (Sintang) 13. M Faishal ((Sintang) 14. M Jaelani SF (Kendari) 15. Muammarulloh Umam (Sukabumi) Cak Abid – panggilan akrab Abidurrohman, menjelaskan, 5 dari 15 nama kandidat itu tidak bisa hadir. Mereka mendaftar melalui online. Mereka adalah Muammarulloh Umam, A. Jabidi Ritonga, Ahmad Miftahul Karomah, M. Faishal dan Mukaffi Makki. “Ada beberapa hal sehingga mereka tidak bisa hadir langsung. Ada yang masih konsolidasi di daerah. Sedang sahabat Mukaffi Makki tidak bisa hadir karena mertuanya meninggal,” ujar Abid. Dari beberapa nama kandidat tersebut, ada empat nama dari dua cabang. Pertama, PC PMII Ciputat ada dua kandidat, yakni M Zaid dan Ahmad Nurkholid. Kedua, PC PMII Sintang, yakni Ahmad Miftahul Karomah dan M Faishal. “Itu urusan masing-masing cabang. Saya tidak terlalu masuk di rumah tangga masing-masing kandidat,” Abid menjelaskan. Karena, lanjut Abid, Ahad kemarin, hanya pendaftaran untuk acara lounching. “Soal persyaratan administrasi dan konsitusi di PMII, itu saat tahap pencalonan nanti di arena Kongres,” pungkasnya.(SN.com)

Peringati Isro-Miroj, Ponpes Bustanul Ulum Gelar Wisata Rohani

Lumajang(lumajangsatu.com)- Memperingati Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, lembaga pendidikan Bustanul Ulum jalan doktren no.26 Krai Yosowilangun Lumajang, Gelar Wisata Rohani ke Wali 8 dan Wisata Bahari Lamongan (WBL), Selasa (27/05/14). M. Imron Huda, salah satu tenaga pengajar di Bustanul Ulum mengaku, siswa-siswinya sengaja di ajak berwisata ke Wali 8 dan WBL dihari Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW, agar siswa-siswinya setelah melaksanakan Ujian Nasional dapat memanjakan otak yang kemaren memikirkan UN. "Selain senang, siapa tahu  kita dapat barokah mas," ujar pria asal Desa Kunir Kidul itu. Wisata Rohani yang diikuti oleh seluruh siswa-siswi MTs dan MA Bustanul Ulum itu diberangkatkan, senin kemaren sekira pukul 21.00 WIB dengan dua bis yang dilepas oleh KH.Dimas Abdul Adhim Affan di halaman PP Bustanul Ulum. KH. Dimas Abdul Adhim Affan, ketua yayasan PP Bustanul Ulum Krai biro keagamaan itu menghimbau kepada seluruh peserta wisata rohani agar mematuhi peraturan dewan guru, serta dilarang keras melanggar larangan-larangan agama  islam. "Semuanya harus nurut ke Dewan Guru, dan jika waktunya sholat ya sholat jangan ada yang menjauh dari rombongan apalagi hanya berdua antara Putra dan Putri," Tambahnya.(Mad/red)

Profesi Pengemis, Menjadi Alternatif Pekerjaan di Lumajang.

Lumajang(lumajangsatu.com)- Perempatan lampu merah toga menjadi tempat pengemis bekerja sehari-hari, sehingga mengemis menjadi alternatif pekerjaan yang dipilih oleh masyarakat Lumajang ketika sudah lanjut usia. Sucipto, 67 salah satu pengemis mengaku, dirinya sudah 3 tahun berprofesi sebagai seorang pengemis di kabupaten Lumajang. Usia yang sudah lanjut menjadi alasan untuk mendapatkan uang dengan cara yang mudah dan halal. "Saya sudah 3 tahun mas," ujarnya pada lumajangsatu.com, Senin (19/05/2014) ketika ditemui saat bekerja. Uang yang berhasil dikumpulkan oleh sucipto, relatif sedikit, jika sedang banyak rejeki ia dapat Rp. 15.000. Namun jika lagi sepi dia hanya dapat mengumpulkan uang sebesar Rp. 4.000. "Kalau banyak yang ngasih, kadang saya dapat Rp.15.000, kadang juga hanya Rp. 4.000," imbuhnya. Warga sekitar, kasihan dengan apa yang dilakukan oleh Sucipto, warga berharap Pemerintah Daerah tidak diam ditempat, sebab tidak hanya satu sampai dua orang saja, orang yang berprofesi seperti dia, tapi masih banyak diluar saja.(Mad/red)

Raih Adipura, Tong Sampah Banyak Yang Hilang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tong sampah di sepanjang jalan PB. Sudirman hingga Alun-alun Kota Lumajang kurang diperhatikan Pemerintah. Pasalnya banyak tong sampah yang hilang sehingga banyak masyarakat sekitar yang membuang sampah disembarang tempat. Supandi, 54 salah seorang pedagang cilok di Alun-alun Lumajang, mengaku tong sampah yang hilang itu disebabkan karena umur tong sampah yang terlalu lama tidak mendapat perhatian dari Pemerintah sehingga banyak tong sampah yang hilang. "Sudah lama mas tidak diperbaiki lagi sama Pemerintah, sehingga banyak yang rusak dan hilang," ujar pria yang berprofesi pedagang cilok itu pada lumajangsatu.com, senin (19/05/2014) sekitar pukul 14.30 WIB. Seperti banyak diberitakan, Kabupaten Lumajang pada tahun 2013 kembali merima penghargaan Adipura diterima langsung oleh Bupati Lumajang DR.H.SYAHRAZAD MASDAR. MA , pada tanggal 10 juni 2013 bertempat di Hotel Budikara Jakarta pada pukul 19.00 WIB oleh Menteri Lingkungan Hidup.   Untuk Kabupaten Lumajang berada pada urutan ke 19 diantara 142 Kabupaten/Kota tersebut, dan apabila dilihat dari katagori Kota Sedang secara Nasional, sedangkan untuk tingkat Provinsi Jawa Timur Kabupaten Lumajang menduduki urutan ke5. Namun penghargaan itu sepertinya akan sangat sulit dapat dipertahankan dikemudian harinya, apabila Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lumajang membiarkan kondisi tong sampah yang hilang tidak segera diganti atau diperbaiki. "Kalu dibiarkan begini, ya sulit dapat Adipura lagi mas," ujar Ridwan salah satu warga yang lain. (Mad/Red)

Cetak Pecinta Alam, PALAGA SMA 3 Lumajang Gelar DIKLATSAR

Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna menciptakan kader pecinta alam baru, Komunitas Pecinta Alam SMA 3 Lumajang (PALAGA) menggelar DIKLATSAR ke XV, di desa Krasak Kecamatan Kedungjajang, 10-11 Mei 2014. Kegiatan tersebut di ikuti oleh 18 peserta yang terdiri dari 13 peserta putri dan 5 peserta laki-laki. "Ini adalah kegiatan DIKLATSAR yang ke XV yang dilaksanakan oleh PALAGA," ujar Shafik salah satu panitia kegiatan diklat, Minggu (11/05/2014). Kegiatan DIKLATSAR yang digelar oleh PALAGA bertujuan untuk mencetak kader-kader baru pecinta alam yang mampu melaksankan kode etik pecinta alam. Alumni DIKLATSAR yang digelar oleh PALAGA, diharapkan ikut menjaga kelestarian alam dan lingkungan yang selama ini semakin rusak akibat ulah tangan-tangan tidak bertanggung jawab. "Kita berharap alumni DIKLATSAR PALAGA ikut menjaga kelestarian alam, yang seiring zaman semakin rusak akibat ulah segelintir orang yang tidak bertanggung jawab," terangnya. Sementara itu, Salysia Ambar Indriani salah satu peserta DIKLATSAR yang saat ini duduk di kelas 1X di SMA 3 Lumajang, mengaku sangat senang mengikuti kegiatan tersbut. Dengan ikut kegiatan diklat, ia mengaku bisa menambah ilmu baru yang tidak ada di bangku sekolah. "Saya senang ikut kegiatan diklat, disamping mendapatkan ilmu baru, teman baru, kita juga tahu bagaimana pentingnya menjaga alam untuk kelanjutan hidup umat manusia," paparnya. Pada kegiatan DIKLATSAR PALAGA, para peserta diberi materi pokok tentang pecinta alam, seperti Survival, Navrad, PPGD, Mountenering, Keorganisasian dan Kepemimpinan.(Yd/red)

Cetak Kader Tangguh, Komisariat PMII IAI Syarifuddin Gelar Pelatihan SKK

Lumajang(lumajangsatu.com)- Demi menggeliatkan jiwa percaya diri kaum perempuan, Pengurus Komisariat IAI Syarifuddin, Adakan Sekolah Kader Kopri (SKK) di Gedung PCNU Lumajang di Jl. Musi Lumajang. Puluhan peserta dari berbagai kampus Umum dan Negeri di Jawa Timur sangat antusias mengikuti acara tersebut, sabtu (10/05/2014). Kegitan SKK bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri kauam perempuan agar aktif dalam mengikuti setiap kegitan di kampus dan diluar kampus. "Berangkat dari kegelisahan pengurus, bahwa kader-kader putri yang enggan untuk ikut serta mengambil peran dalam tatanan kehidupan kemahasiswaan di kampus, ujar Luluk Mukarromah (19) Ketua Kopri PMII IAI Syarifuddin. Kegiatan yang dilaksanakan di Gedung hijau itu mendapat apresiasi dari pengurus cabang PMII Lumajang. "Kedepannya alumni SKK ini dapat merealisasikan ilmunya di lapangan" terang Ahmad Hariyadi, Sekretris Ketua Bidang keagamaan PC PMII Lumajang. Salah seorang peserta asal Jember, Aifi mengaku sangat senang dengan acara Sekolah Kader Kopri seperti ini, sebab acara seperti inilah yang kelak akan membentuk cara berfikir keputrian dalam mengambil peran di lingkungan yang sebenarnya yakni lingkungan masyarakat. "saya senang mas dengan acara seperti ini, dan perlu ditindak lanjuti agar tidak hanya di Lumajang saja yang melaksakan hal yang sama," ungkap mahsiswi asal STAIN Jember itu.(Mad/Red)

Ganggu Kenyamanan Pasien, Perawat RSUD Hariyoto Tangkap Kucing Liar

Lumajang(lumajangsatu.com)- Jelang peringatan hari Perawat Nasional yang jatuh setiap tanggal 12 Mei, puluhan perawat di Kabupaten Lumajang melakukan penangkapan kucing liar yang berada di Rumah Sakit Umut Dr Hariyoto. Selain itu, para pwrawat juga melakukan bakti sosial berupa pengobatan gratis dan pemberian sembako kepada sejumlah abang becak, Jum'at (09/05/2014). Dalam penangkapan kucing liar di RSUD Hariyoto, berhasil ditangkap 5 kucing yang kemudian dilepas diluar area rumah sakit. Saat melakukan penagkapan, salah seorang terluka dibagian tangannya, karena terkena cakaran kucing liar. Para perawat terpaksa menagkap kucing yang berkeliaran di RSUD Hariyoto, karena keberadaan kucing-kucing tersebut bisa menularkan virus dan mengganggu kenyamanan para pengunjung dan pasien rumah sakit. " Keberadaan kucing liar ini bisa menyebarkan virus dan mengganggu kenyamanan para pasien," papar Suyanto, Ketua Komite Keperawatan Lumajang. Usai melakukan penagkapan kucing liar, para perawat langsung membagikan sembako kepada para abang becak yang biasa mangkal di depan RSUD Hariyoto. "Kita juga melakukan bakti sosial kepada para abang becak," pungkasnya.(Yd/red)

Merdunya! Lakustic Hibur Pengunjung Warkem

Lumajang(lumajangsatu.com) - Lakustic Band asal kota pisang Lumajang, setia menghibur para pecinta musik Lumajang di Warung Kembang (Warkem) yang berada di Jl. Gatot Subroto 115, Lumajang. Group Band Lakustik yang terdiri dari 6 personil : Zulmi dan Ajeng di Vokalis, Heri Keyboard, Danda Bass, Wawa Gitaris dan Agata di Cajon, bagitu antusias menghibur pengunjung Warkem. Group Band Lakustic ini menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung Warkem setiap selasa malam. Pasalnya, ini sebagai hiburan tersendiri. Sekedar diketahui, Lakustic selain manggung di Warkem secara rutin. Mereka kerap di manggung di kafe-kafe di Lumajang, Jember, Malang dan Surabaya. "Kami juga diundang untuk menghibur di acara kawinan," ujar Zulmi, vokali ganteng  itu. Lakustic sebagai oase dalam kancak dunia musik di Kaki Gunung Semeru. Pasalnya, grup musik jarang sekali tampil di tempat hiburan, warung kopi dan warung komunitas di Lumajang. (mad/red)

Ke Lumajang Belum Lengkap Jika Tidak Nongkrong di LSS

Lumajang(lumajangsatu.com) - Lesehan Stadion Semeru (LSS) yang berada di Jl. Jend Ahmad Yani, tepatnya depan Taman Makam Pahlawan "Kusuma Bangsa", mulai menjadi trend nongkrong anak muda di Lumajang. Para pengunnjung biasanya ingin santai sambil minum kopi dan makan. LSS yang menjadi pilihan para pengunjung dari berbagai kalangan itu merupakan tempat paling nyaman untuk bersantai sambil makan malam, mulai dari kalangan muda-mudi dan menengah keatas. Pengunjung lebih memilih LSS karena selain tempatnya nyaman untuk tempat ngobrol sambil santai untuk melepaskan penat di kepala. M. Imron Huda, (23) salah seorang pengunjung LSS mengaku, sering ngumpul di LSS dengan teman-teman kuliah, karena tempatnya lebih pas untuk jiwa muda-mudi. "Enakan di LSS ketimbang di warung yang lain," ujarnya, Selasa (06/05/2014). Sementara itu, Tatik salah satu pedagang di LSS mengungkapkan, dirinya merasa nyaman berdagang di LSS karena lokasinya strategis dan ramai pengunjung. "Disini tempatnya enak mas," pungkasnya.(Mad/Red)

Warga dan Tokoh Agama Lereng Gunung Lemongan Gelar Doa Bersama

Lumajang(lumajangsatu.com)- Meningkatnya aktivitas sejumlah gunung di Indonesia akhir-akhir ini mendorong masyarakat di sekitar Gunung Lemongan, Lumajang, Jawa Timur untuk melakukan selamatan di Gunung Lemongan. Puluhan warga yang berasal dari desa-desa di sekitar gunung Lemongan melakukan berkumpul di halaman posko Laskar Hijau yang ada Gunung Lemongan, mereka secara bersama-sama dipimpin oleh seorang tokoh agama membaca istighosah, yasin, tahlil, dan doa bersama dengan tujuan untuk meminta keselamatan kepada Allah SWT agar supaya Gunung Lemongan tidak meningkatkan aktivitasnya seperti gunung-gunung yang lain. Sebagaimana diketahui bersama bahwa pada kurun waktu 1799 -1899 Gunung Lemongan tercatat sebagai gunung api paling aktif di Indonesia. Setelah itu, gunung Lemongan seolah tidur panjang sampai saat ini. Sempat terjadi gempa pada maret 2012 yang lalu, tapi tidak sampai meletus. Gunung Lemongan memang bukan gunung yang tinggi, hanya memiliki ketinggian 1671 mdpl. Tetapi gunung ini memiliki peran yang sangat penting untuk kesejahteraan masyarakat yang ada di sekitarnya, terutama karena gunung Lemongan merupakan pilar ekosistem bagi 13 ranu yang ada di bawahnya. A’ak Abdullah Al-Kudus yang memimpin kegiatan tersebut menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya dari masyarakat untuk menghindarkan masyarakat dari bencana. “yang kita bisa hanya minta kepada Allah SWT agar Gunung Lemongan tidak ikut-ikutan meletus dan agar masyarakat di Lumajang terhindar dari bencana. Kami yakin, bahwa kalau kita mencintai gunung Lemongan, maka gunung Lemongan pun akan mencintai kita” jelas A’ak, Sabtu (03/05/2014) Setelah selesai melakukan doa bersama, mereka makan bersama-sama makanan yang mereka bawa sendiri dari rumah masing-masing. Meski acara ini sangat sederhana tapi sangat terasa penuh kekhusyu’an dan kehangatan. Tampak sebagian dari mereka yang makan bersama-sama dengan berpiringkan daun pisang dan lauk ala kadarnya.(Yd/red)