Lumajang- Guna tetap menjaga kondusifitas Lumajang menjelang Pilkada 29 Mei 2013, jajaran kepolisian beserta insatansi samping terus menggelar acara sialturrohim ke pasangan calon. Senin (15/04/2013), rombongan Kapolres diterima pasangan calon Bupati A-RIF, dikantor PDI Perjuangan dijalan sukarno Hatta. Jalannya pilkada yang jujur dan Damai tergantung pada para penyelenggara Pemilu, yakni KPU dan panwaslu," Ujar AKBP Susanto Kapolres Lumajang sesuai silaturrahim. Pasangan calon kata kapolres, berharap agar lembaga penyelenggara itu bisa berlaku adil dengan tidak hanya menguntungkan satu pasangan calon saja. Untuk itu, aparat kepolisian akan terus berkoordinasi denga dua lembaga penyelenggara itu. "Kita akan terus koordinasi dengan KPu dan Panwaslu," Tambahnya. Sementara itu, calon Bupati Agus Wicaksono S.Sos menyambut baik langkah yang dilakukan aparat keamanan itu. Tahapan pilkada kata Agus sudah dimulai, tentunya koordinasi anatara aparat keamanan dan pasangan calon serta tim suksenya harus terus dijalin. "Saya sangat apresiasi langkah yang dilakukan kepolisan," Ungakpnya. Dalam pertemuan itu, pasangan A-RIF menyampaikan kepada kepolisian bahwa suksesnya pilkada tergantung dari beberapa faktor. Salah satunya adalah netralitas penyelenggara pemilu yakni KPU dan Panwaslu. "Susesknya pilkada tergantung darilembaga penyelenggaranya," Ujarnya. Jika itu bisa dilakukan maka tidak akan ada gejolak ditataran tingkat bawah. Salah contoh yang disampaikan, bahwa pasangan calon tidak boleh diuntungkan dengan kekuasaan yang dimilikinya. Seperti bener-bener yang ada dilembaga-lembaga sekolah harus ditertibkan. "Jika Penyelenggara netral maka tidak akan ada gejolak di bawah," Pungkasnya.(Yd/red)
Gaya Hidup
Kapolres, Dandim 0821, Danyon 527 Silaturrahim ke Rumah INDAH-KAFI
Lumajang-Untuk menciptakan Pilkada Lumajang yang damai, Kapolres, Dandim 0821, Danyon 527 beserta jajarannya menggelar acara silaturrahim ke masing-masing calon Bupati dan wakil Bupati Lumajang, Kamis (11/04/2013). "aparat keamanan dalam melakukan pengamanan dilakukan dengan cara membangun emosional secara personal dengan masing-masing pasangan," Ujar Kapolres Lumajang AKBP Susanto usai acara silaturrohim. Acara silaturrahim yang dialkukan, untuk menjalin kedekatan dengan paslon, sehingga Kantibmas di Lumajang bisa tetap terus di jaga. Jila ada harapan-harapan yang ingin disampaikan oleh paslon, bisa langsung disampikan. "harapan-harapan dari para calon bisa disampikan secara langsung seehingga tidak melalui perantara," Tambahnya. Disamping itu, pesan-pesan yang ingin disampaikan aparat keamanan bisa disampikan secara langsung kepada para calon. Dalam pertemuan tidak ada pembicaraan-pembicaraan khusus. "Pembicaraan hanya bicara ringan-ringan saja," Ungkapnya. Lebih lanjut kapolres menjelaskan silaturrohim dilakukan kepada pasangan calon sesuai dengan waktu longgar yang dimiliki paslon, sebab masing-masing calon memiliki kesibukan tersendiri. Pada kesempatan pertama para petinggi Lumajang itu silaturrohim ke rumah paslon Indah-Kafi di Senduro. "Kita sesuaikan dengan waktu pasangan calon," pungkasnya.(Yd/red)
Musium Rakyat Kota Raja Lamajang, Ikuti Pameran Musium se-Jatim
Lumajang-Museum Rakyat Lamajang yang berlokasi di Situs Biting Kotaraja Lamajang, Desa Kutorenon, Kecmatan Sukodono akan mengikuti Pameran Keunikan Koleksi Museun Se Jawa Timur 2013 di Sampang, 15-19 April 2013. Tim dari Lamajang akan menampilkan koleksi peninggalan sejarah dan purbakala yang belum dikenal oleh masyarakat Jawa Timur dari berbagai situs di Lumajang. Menurut Ketua Tim Pameran Museum Lumajajang, Ricko Wardana, tim mengikuti pameran ini, untuk mengenalkan peninggalan sejarah Kaki Gunung Semeru. Sebab, di Lumajang banyak sekali keunikan peninggalan sejarah Lumajang yang belum dikenal oleh masyarakat, sejarawan, arkeolog dan para pecinta sejarah di Indonesia. "Lamajang atau sekarang dikenal Lumajang merupakan daerah yang memiliki peradaban yang sangat tua dan belum dikenal, kami sangat ingin mengenalkan peradaban kebudayaan Lumajang, bahkan hmapir setiap sudut Lumjang memiliki peninggalan" terangnya. Sementara itu, Aries Purwantiny Arkeolog Lumajang mengaku, dengan mengikuti pameran museum bisa meningkatan wawasan dan pengetahuan fungsi museum sebagai sarana apresiasi warisan budaya bangsa. "Kami ingin dengan masyarakat ikut memiliki dan menjaga peninggalan sejarah, jadi kami melakukan Bottom Up, kalau rakyat sendiri yang peduli, saya yakin koleksi museum aman dan ikut melestarikan," paparnya. Tim Museum Kotaraja Lamajang akan menampilkan koleksi dari Situs Gedhong Putri, Situs Biting, Situs Randuang, dan sejumlah peninggalan dari sejumlah temuan masyarakat. "Pameran keunikan koleksi museum salah satu dari melestarikan peninggalan warisan budaya di Jatim dan Nusantara, kami juga telah membuat replika Lingga Yoni" pungkasnya.(Yd/red)
Sebelum Kepelantikan PC NU, KH Hasyim Muzadi Silaturrohim ke Rumah Agus Wicaksono
Lumajang- Pasangan Calon Bupati daan Wakil Bupati, Agus Wicaksono - KH. Adnan Syarif (ARIF), Minggu (31/3/2013) menerima tamu kehormatan KH. Hasyim Muzadi, Syuriyah PBNU dan KH. Dr. KH. Abdullah Samsul Arifin Katib Syuriyah PWNU Jatim dan PCNU Jember, di rumahnya, jalan veteran 117 Lumajang. Setlah tiba di rumah mantan ketua DPRD Lumajang itu, sekitar jam 10 pagi, KH. Hasyim Muzadi langsung disambut oleh Agus Yudha dan KH. Adnan Syarif. Selanjutnya, mereka berbincang-bincang di ruang tamu. Setelah berbincang-bincang, para tokoh-tokoh itu kemudian makan siang bersama di ruang tengah. Tak beberapa lama, tokoh NU ini kemudian meninggalkan rumah Agus Yudha dan kemudian secara beriringan menuju ke acara pelantikan PCNU Kabupaten Lumajang, di jalan Musi no 9 Lumajang. Menurut Agus Wicaksono, kedatangan KH. Hasyim Muzadi kerumahnya adalah silaturahmi biasa. Sebab, antara dirinya dan KH. Muzadi sebelumnya telah memiliki kedekatan secara emosional. “Pak Kyai kan pernah bergandengan dengan Bu Mega dalam Pilpres,” ujar ketua DPC PDI Lumajang ini. Dalam Pilpres dahulu, KH. Hasyim Muzadi memiliki kedekatan khusus dengan PDI Perjuangan. Sebab, salah satu partai pengusung pasangan Megawati-Hasyim Muzadi adalah PDI Perjuangan. Tak hanya itu, ia kerap bertemu dengan KH. Hasyim Muzadi dalam berbagai acara. “Ketika dirumah KH. Mutawakil Alallah beberapa waktu yang lalu, kita juga bertemu disana,” paparnya. KH. Hasyim Muzadi kata Agus, sempat memberi pesan khusus padanya agar terus memaksimalkan untuk berikhtiar demi masyarakat Lumajang dan bagi NU kedepan. “Itu yang sempat disampaikan kesaya,” jelasnya. Terkait apakah kedatangan dan mampirnya KH. Hasyim Muzadi terkait dukungannya kepada pasangan ARIF. Agus Yudha mengatakan, jika secara pribadi KH. Hasyim Muzadi memberi dukungan kepadanya. Apalagi kata dia, KH. Hasyim Muzadi adalah tokoh Nasional, dengan kedatangan dirumahnya, berarti sudah tahu resikonya apalagi sudah banyak wartawan yang meliput. “Berarti akan banyak warga masyarakat yang tahu, masak mau dijelaskan secara gamblang lagi. Monggo dinilai sendiri,” Pungkasnya.(Yd/red)
Peringati Hari Air se-Dunia, Ratusan Aktifis Lingkungan Tanam Pesisir Pantai Selatan
Yosowilangun- Dalam rangka untuk memperingati Hari Air se-Dunia yang jatuh pada tanggal 22 Maret 2013, Laskar Hijau bekerjasama dengan masyarakat desa Wotgalih, Kecamtan Yosowilangun Kabupaten Lumajang, menyelenggarakan kegiatan Penghijauan Bersama, di pantai Mbah Drajid. Jum'at (22/03/2013) Dalam kegiatan kali ini, ratusan orang dari berbagai elemen masyarakat turut terlibat juga bersama masyarakat Wotgalih, diantaranya adalah para relawan dari LPBI PCNU Kabupaten Lumajang, PMII STKIP Lumajang, MPPM, PAS Senduro. Tidak ketinggalan juga siswa-siswi dari SMK Negeri 1 Lumajang, STM 17 Lumajang, juga siswa-siswi dan mahasiswa yang tergabung dalam kelompok-kelompok pecinta alam antara lain PA Cakra Wijaya SMA Candipuro, PA Palaga SMA 3 Lumajang, Saskapala SMA Klakah, Sispamuhi SMA Muhammadiyah, Mapashi STKIP Muhammadiyah, Garuda Sakti STKIP PGRI, Gepala, Garis Bebas, Vabfas, Gaspalu, PA-32, Pecinta Wisata Gucialit, Community Climber Sport. Hadir juga dalam kegiatan penghijauan, Bapak Heri Gunawan penjaga Hutan Bambu Sumbermujur. Selain dari Lumajang bergabung juga para aktivis lingkungan dari FK3I Jember dan Himacita IKIP PGRI Jember. Penanaman dilakukan di kawasan bekas penambangan pasir besi dan di pinggiran pantai Mbah Drajid. Adapaun jenis tanaman yang ditanam, selain mangrove ada juga pandan laut, kelapa, mente, nyamplung dan beberapa jenis tanaman lain yang cocok untuk kawasan pesisir. Selain melakukan penanaman pohon, para aktifis peduli lingkungan ini juga melakukan bersih-bersih sampah yang banyak berserakan di pantai yang berpasir hitam legam ini. “sampah-sampah ini adalah peninggalan dari wisatawan yang banyak berdatangan ke sini pada setiap lebaran” ujar Ridwan Madjid salah satu tokoh masyarakat di Wotgalih. Sementar itu, A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator penyelenggara kegiatan ini menyatakan sangat senang dengan antusiasme para peserta penghijauan yang hadir ke Wotgalih. “kami hanya menyebarkan undangan secara informal melalui sms dan facebook. Tapi yang hadir hingga ratusan orang. Ini menjadi bukti bahwa masih banyak masyarakat Lumajang yang memiliki kepedulian terhadap upaya-upaya pelestarian lingkungan”. Sebelum melakukan penanaman, terlebih dahulu semua peserta yang hadir diberikan pengarahan dan penjelasan tentang kegiatan ini dan tentang sejarah panjang perjuangan rakyat Wotgalih dalam menolak penambangan pasir besi yang ada di desanya. Hadir pula dalam acara tersebut H. Artiwan, salah satu tokoh masyarakat desa Wotgalih yang sempat dipenjara karena terlibat dalam gerakan tolak tambang di desanya. Acara yang berlangsung dengan penuh keceriaan dan keakraban ini diakhiri dengan acara foto-foto bersama di pantai Mbah Drajid bersamaan dengan mulai tenggelamnya matahari di ufuk barat yang memantulkan sinar keemasan di hamparan pasir yang basah.(Yd/red)
Bhayangkari Lumajang Dukung Zero Narkoba 2015
Lumajang-Untuk ikut memerangi peredaran Narkoba yang semakin menjadi-jadi, para pengurus Bhayangkari atau para istri polisi, menggelar sosialisai anti Narkoba. Menurut Ketua Bhayangkari Cabang lumajang, Melly Susanto kegitan tersbut untuk mendukung program Kapolda Jatim "Zero Narkoba". "kegitan ini untuk mendukung program Polda jatim, Zero narkoba 2015," Ujar Istri kapolres lumajang itu. Kamis(21/03/2013). Kagitan sosilasai perang melawan Narkoba dilakukan bersama-sama 160 ibu-ibu Bhayangkari dari 21 Ranting se Lumajang, di Gedung Pertemuan Hall Amada di Jl. Panjaitan-Kota Lumajang. Menurut Melly Susanto, masa depan para pemuda ditentukan mulai hari. Jika para orang tua tidak tanggap dengan bahaya Narkoba, yang sudah merambah ke pelosok desa, maka akan berdampak fatal bagi para generasi muda. Dengan sosialisai itu, diharpakan para ibu-ibu bisa tahu jenis narkba apa saja. Dismaping itu bisa tahu apa dampaknya jika menggunakan Narkoba. "Narkoba sekarang seamkin luas hingga ke pelosok desa," Ungkapnya. Dalam kegitan sosialisasi program Kapolda Jatim "Zero Narkoba" hadir selaku pembicara, Kasat Narkoba Polres Lumajang, AKP Amin Sujandono. Kemuadian Melly Susanto yang menyampaikan materi "bagaimana membangun keharmonisan keluarga menangkal narkoba".(Yd/red)
Seni Hadrah Al-Banjari, Sebagai Media Penyebaran Islam
Lumjanga- Jemaah Sholawat Al Banjari Rohmatullah Langgar Miring Minggu malam (10/02/2013) mennggelar Gebyar Sholawat Al-Banjari. Tema dari kegitan seni tersebut "Mengembagkan Dakwah Santun Dengan Media Seni". Menurut Ahmad Fuad Rahman, selaku penanggung jawab kegitan, dalam kegitan gebyar hadarah Al-banjari hanya diikuti 12 peserta seluruh kabupaten Lumajang, Namun,seluruh anggota jemaahberjumlah lebih dari 50 peserta, "Peserta kita batasi 12 saja, karena kalau terlalu banyak maka selesainya akan terlalu malam," Ujarnya. Ia menambhkan, kegitan tersebut bertujuan, untuk mengikat persaudaraan antar sesama seni Hadrah. Disamping mengikat rasa persaudaraan, gebyar seni hadarah Al-banjari juga melakukan pembentukan kepengurusan seni hadrah al-banjari. "Kita juga melakukan pembentukan pengurus seni hadarah Al-banjari," Ia dan seluruh para pecintas seni juga ingin menymapikan, bahawa islam dalam penyebarannya, dilakukan dengan berbagai macam cara, salah satunya dengan media seni. "ini juga untuk menepis bahawa anggapan tentang agama islam yang diedentikkan dengan radikalisme," Ujar Ustadz yang juga menjadi pembina Jama'ah Sholawat Al-barzanji itu. Ia menambhkan, Seni hadarah Al-banjari berasal Banjar Kalimanta. Yang mebedakan dari seni hadarah yang lainnya, adalah ada kekhasan tersendiri dalam musiknya. Yaitu ritme ketukan pada hadrahnya. "kalau Hadarah al-jiduri ada gendang dan Bedug (Jidur)," pungkasnya.(Yd/red)
Para Riders Juga Peduli Lingkungan
Klakah-Tim Track bekerjasama dengan Laskar Hijau menyelenggarakan “Green Adventure Segitiga Emas dan Gunung Lemongan”. Minggu (10/2/2013). Kegiatan itu diselenggarakan dalam rangka untuk mempromosikan wisata Segitiga Emas (Ranu Klakah, Ranu Pakis dan Ranu Bedali). Disamping itu, juga untuk melakukan penghijauan bersama di Gunung Lemongan. hadir dalam kegitan tersebut, komunitas Calvo yang dikomandani oleh Kapolres Lumajang AKBP Susanto, yang juga melakukan Sosialisasi Bahaya Narkoba untuk Komunitas Adventure Trail. Dalam event kali ini para riders yang ikut berpartisipasi adalah semua club yang ada di Kabupaten Lumajang, Hahkan, ada yang dari Jember, Probolinggo dan Pasuruan. Rute Track Start mulai dari Ranu Klakah, kemudian melintasi pegunungan Kendeng menuju Ranu Bedali. Dari Ranu Bedali naik ke desa Alun-Alun, selanjutnya menyusuri lereng sebelah barat Gunung Lemongan dengan medan yang ekstrem menuju Pos I di Gunung Puji. Di sini para peserta adventure istirahat sejenak untuk kemudian melakukan penanaman pohon bersama dengan para relawan Laskar Hijau. Setelah melakukan penanaman pohon mereka melanjutkan petualangan mereka ke Ranu Pakis melewati desa Papringan, desa Sumber Wringin dan desa Duren. Perjalanan yang melelahkan ini berakhir kembali di Ranu Klakah. Dalam sambutan pembukaannya, Kapolres Lumajang mengingatkan kepada para riders yang hadir di Ranu Klakah agar menghindari narkoba dan mencintai lingkungan. Karena selama ini komunitas adventure trail ini identik sebagai perusak lingkungan, suka menebar polusi dari asap knalpot dan merusak jalan-jalan di desa. Maka pada kesempatan kali ini, para riders diajak untuk membuktikan bahwa mereka adalah juga pecinta lingkungan dengan bentuk menanam pohon di Gunung Lemongan. Pada kesempatan yang sama, koordinator Laskar Hijau yang juga penasehat panitia penyelenggara, A'ak Abdullah Al-Kudus menyatakan bahwa Adventure ini beda dengan event-event serupa lainnya, karena dalam event kali ini ada kegiatan menanam pohon. “Semoga budaya ini bisa ditiru oleh event adventure lainnya ke depan” Ujar A'ak. (Yd/red)
Laskar Hijau Turun Kepesisir Pantai Selatan
Yosowilangan-untuk turut serta melestarikan kawasan pesisir selatan Lumajang khususnya di desa Wotgalih, Kecmatan yosowilangun, puluhan relawan Laskar Hijau turun gunung untuk melakukan penghijauan di pantai mbah drajid, bersama dengan masyarakat di desa Wotgalih. Kelompok relawan peduli lingkungan yang selama ini dikenal sebagai penjaga Gunung Lemongan ini datang ke desa Wotgalih dengan membawa aneka bibit pohon. “kami datang untuk mendukung upaya-upaya pelestarian lingkungan yang dilakukan oleh teman-teman di Wotgalih “ kata A’ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator Laskar Hijau yang juga turut hadir bersama rombongan dari Gunung Lemongan ini.Minggu (03/03/2013) Sejatinya, masyarakat di Desa Wotgalih sejak dua tahun lalu memang secara rutin setiap seminggu sekali, melakukan penghijauan di kawasan pantai yang dikenal banyak mengandung pasir besi tersebut. Kegiatan penanaman lahir sebagai salah satu bentuk penolakan rakyat wotgalih terhadap rencana penambangan pasir besi oleh PT. Aneka Tambang di desanya. “ini adalah bentuk komitmen kami untuk terus menjaga desa Wotgalih dari kerusakan” tegas Abdul Madjid Ridwan salah satu tokoh di desa Wotgalih yang intens melakukan penghijauan di pantai selatan. Selain tanaman mangrove, para relawan juga menanam aneka pohon lain semisal kelapa, jambu mente, cemara dan sandugo. Bibit-bibit pohon tersebut disediakan secara swadaya oleh masyarakat desa Wotgalih. Tak hanya melestarikan pesisir pantai, Kelompok masyarakat ini juga bekerjasama dengan Laskar Hijau melakukan penyelamatan penyu yang banyak terdapat di pesisir desa Wotgalih. Warga mengumpulkan telur-telur penyu yang ditemukan di pantai untuk dipindahkan ke tempat penetasan yang aman dan layak. Setelah menetas, tukik-tukiknya akan dilepas liarkan ke samudera lagi.(Yd/red)
Pelajar Lumajang Peduli Alam Gunung Lemongan
Klakah-Sebanyak 93 orang siswa-siswi MAN Lumajang mengikuti kegiatan penghijauan di Gunung Lemongan bersama para relawan Laskar Hijau pada Rabu (27/02/2013). Kedatangan siswa-siswi MAN Lumajang ke Gunung Lemongan ini dalam rangka Milad MAN Lumajang. “Biasanya kami merayakan milad hanya dengan acara ceremonial saja, tapi kali ini kami ingin memberi sesuatu yang berbeda dan yang lebih berarti” kata salah seorang peserta. Mereka datang dengan mengendarai truck milik Batalyon 527 Lumajang. Para Siswa dan Siswi berbondong-bondong membawa aneka bibit pohon seperti alpukat, sirsak, jambu dan lain-lain. Tak kurang mereka telah menanamkan sekitar 300-an aneka jenis pohon di lereng gersang Gunung Lemongan. Sebelum menanam, terlebih dulu mendapatkan penjelesan tentang gerakan konservasi di Gunung Lemongan dan pengarahan tentang teknis penanaman dari A'ak Abdullah Al-Kudus selaku koordinator di Laskar Hijau. "mereka harus tahu fungsi penting Gunung Lemongan ini bagi kehidupan mereka dan Lumajang, karena dengan begitu sedikit banyak mereka akan peduli" kata A'ak. Dalam kegiatan penghijauan kali ini, ada seorang siswi yang jatuh dan terkilir kakinya sehingga butuh dipobong untuk turun dari jalur pendakian. Ada juga siswi yang tangannya terluka karena terkena sabit saat hendak membersihkan areal yang hendak ditanami. Tapi berbagai insiden tersebut tak mengurangi semangat dari para calon pemimpin bangsa ini untuk tetap menyelesaikan menancapkan bibit-bibit pohon yang dengan susah payah dibawa dari rumahnya.(Yd/red)