Gaya Hidup

Anak-anak Lumajang

Rumah Kreasi Stapa Center Gelar Children Competition Lumajang 2018

Lumajang (lumajangsatu.com) - Social Transformation and Public Awarenes (Stapa) Center melakukan program pencegahan pekerja anak berbasis komunitas melalui Rumah Kreasi. Di Lumajang ada tiga desa yang ditempati yakni Desa Karanglo, Tumpeng dan Jokarto.Program Rumah Kreasi berlangsung selama 4 bulan dengan sasaran anak berusia 7-17 tahun. Ada banyak program dalam kegiatan tersebut dimana puncaknya digelar acara Children Competition Lumajang 2018 di Pemadan Jokarto Kecamatan Tempeh yang diikuti oleh sekitar 500 anak dari 3 desa binaan Rumah Kreasi, Minggu (18/11/2018).Eri Andriani, Asisten Program Manager Rumah Kreasi menyatakan kegiatan Stapa Center sangat banyak seperti kelompok olahraga, kelompk belajar, kelompok pecinta alam dan kelompok seni budaya. Diharapkan, dengan kegiatan Rumah Kreasi tidak akan ada anak-anak usia sekolah dan bermain bekerja dibidang orang-orang dewasa."Kelompok belajar ada bahasa Inggris, komputer, internet. Kelompok Pecinta Alam ada penanganan sampah dan daur ulang sampah serta penghijauan lahan kritis dan masih banyak kegiatan yang lainnya," jelas Ari.Anak-anak juga diajari berbagai macam keterampilan dan juga permainan tradisonal. Harapannya, meski saat ini sudah era digital dan sudah serba canggih, namun permainan-permainan tradiosional yang menjadi kekayaan budaya Bangsa Indonsia tidak akan hilang karena anak-anak masih melestarikannya.Rumah Kreasi juga memiliki tujuan untuk menyediakan ruang berkreasi anak-anak. Meningkatkan rasa percaya diri anak dalam menghadapi komptesi dan menanamkan nilai kejujuran, sportifitas, solidaritas dan pantang menyerah."Kita berharap anak-anak yang kita bina melalui Rumah Kreasi akan tumbuh sebagai generasi bangsa yang penuh rasa percaya diri, pintar, jujur, berintegritas dan sportif," pungkasnya.(Yd/red)

Angkutan Lumajang

Sopir AngKot Lumajang Tertolong Wisatawan Semeru

Lumajang (lumajangsatu.com) - Angkutan Kota (AngKot) di Lumajang seakan hidup segan mati tak mau. Munculnya banyak pilihan jasa transportasi seperti ojek online membuat jasa AngKot mulai banyak ditinggalkan terurtama diwilyah kota."Sekarang pendapatan kita jauh menurun mas, sejak adanya ojek online pengguna jasa AngKot diwilyah kota turun drastis," ujar Suraji, Ketua Paguyuban AngKot Lumajang, Kamis (15/11/2018).Namun beruntung, AngKot Lumajang sedikit tertolong dengan banyaknya wisatawan yang hendak ke Ranu Kumbolo dan Semeru lewat Lumajang. Para sopir angkot minimal dalam seminggu melayani satu kali carteran untuk mengantar wisatawan ke Ranu Pane."Alhamdulillah mas, kita tertolong dengan banyaknya wisatawan yang datang ke Semeru mulai lewat Lumajang. Kita dalam seminggu ada minimal satu kali mengantarkan wisatawan," jelasnya.Yang banyak diantar oleh AngKot adalah wisatawana manca negara. Biasanya, setiap kali carter angkot wisatawan dikenakan tarif antara 500-600 ribu rupiah."Kita tidak boleh dibawah harga itu mas, karena kita disuruh menyesuikan dengan harga jasa angkutan yang dari Malang. Sebenarnya dengan 500 ribu saja kita sudah untung banyak dan bisa lebih murah sebenarnya," tuturnya.Para sopir AgKot berharap wisata Lumajang semakin maju terutama yang menuju Senduro dan Ranu Pane. Jika semakin banyak pendaki yang datang lewat terminal Minak Koncar, maka pendatan para sopir bisa bertambah."Semoga pemerintah terus melakukan promosi ke Semeru lewat Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Pesantren Lumajang

Santri Lumajang Juara Tahfidz Qur'an Tingkat Asean di Jakarta

Lumajang (lumajangsatu.com) - Santri asal Lumajang menorehkan nama harum ditingkat Asean. Hafidt Abdullah (18) warga Penanggal Kecamatan Candipuro, Santri Kyai Syarifuddin Desa Wonorejo Kecamatan Kedungjajang keluar sebagai juara dalam lomba Tahfidz Qur'an taggal 12 November 2018 di Ponpes Darunnajah Jakarta.Kedatangan Hafidt Abdullah langsung disambut bahagia oleh santri dan keluarga besar Ponpes Kyai Sayrifuddin. Bahkan, KH. Adnan Syarif LC juga menyambut kedatangan pemuda yang telah mengharumkan nama Lumajang itu meski hanya jura 3.Hafidt mulai menghafal al-qur'an sejak kelas 1 Sekolah Menengah Atas (SMA). Yang lebih istimewa lagi, Hafidt bisa menghafal al-qu'an hanya dengan jangka waktu 6 bulan saja."Alhamdulillah mas, saya bisa meraih juara tiga lomba menghafal al-qur'an di Jakarta," jelas Hafidt, Rabu (14/11/2018).Pihak pesantren merasa bangga dengan prestasi Hafidt karena telah mengharumkan nama pesantren. Motede menghafal Hafidt Abdullah juga terus dikembangkan di Ponpes Kyai Syarifuddin Wonorejo."Kami merasa bangga dengan prestasi ini, semoga akan diikuti oleh santri-santri yang lainnya," terang Kyai Adnan Syarif.(Yd/red)

Wisata Lumajang

Berbenah, Wisata Ranu Bedali Bangun Gazebo dan Tempat Foto Selfie

Lumajang (lumajangsatu.com) - Wisata Ranu Bedali di Desa Ranu Bedali Kecamata Ranoyuso terus berbenah. Untuk kenyamanan pengunjung, pengelola membangun gazebo dan tempat selfie dipinggir tebing yang menjorok ke danau agar lebih indah hasil fotonya."Dibawah dibangun gazebo dan diatas dibangun tempat foto selfie bagi pengunjung yang menjorok kedalam agar lebih indah," ujar Yoyon, Ketua Pokdarwis Desa Ranu Bedali, Selasa (13/11/2018).

Wisata Lumajang

Indahnya Pohon Bunga Api Bermekaran Sambut Musim Hujan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Pohon Bunga Api (Flamboyan) mulai mengembang dan menghiasi indahnya jalan menuju Senduro. Ada dua pohon Flamboyan disisi kanan dan kiri jalan yang sedang berbunga indah menyambut musim penghujan.Ariel, seorang guru MI Nurul Islam 02 Karanganom menyatakan setiap pagi dirinya selalu melintas dijalan tersebut. Ketika melihat pohon Flamboyan berbunga, jalan sangat indah dan sedap untuk dipandang dan dibadikan."Saya setiap hari selalu melawati jalan ini mas, setiap memasuki musim berbunga pohon ini menyajikan keindahan," ujar perempuan murah senyum itu, Senin (12/11/2018).Dirinya berhayal, seandainya ada 30 pohon Flamboyan yang berjajar rapi sepanjang jalan, maka Brazil akan kalah indah. Namun, hanya dua dua saja pohon Flamboyan yang berbunga sangat bagus setiap kali memasuki musim penghujan."Seandainya ada 30 pohon Flamboyan yang berjajar rapi dan berbunga bersama-sama, maka Brazil kalah mas," terangnya.Terlebih lagi, jalan tersebut adalah jalur yang paling banyak dikunjugi wisatawan yang hendak ke Pura Mandara Giri Semeru Agung, B-29, pendakin Gunung Semeru, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan menuju Malang lewat Lumajang."Jalur ini adalah jalur padat dengan wisatawan yang hendak ke Pura, hendak ke Semeru, Ranu Pane, Ranu Kumbolo dan B-29, pasti akan semakin indah jika kanan kiri jalan banyak bunga-bunga seperti pohon Flamboyan ini," pungkasnya.(Yd/red)

Kuliner Lumajang

Dahsyatnya Cilok Mercon Nissa'Green Khas Selok Awar-awar

Pasirian (lumajangsatu.com) - Bicara soalĀ  cilok mercon nissa'green yang beralamatkan di Desa Selok Awar-awar Rt. 17 Rw.06 Dusun Krajan, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang. Merupakan cilok mercon yang berbeda dari pada yang lain, karena isi dalam cilok itu bukan hanya cabe tetapi perpaduan bumbu dan bumbu yang diracik khusus kuahnya. Sehingga rasanya membuat meledak jika dimakan.