Lumajang (lumajangsatu.com) - Pemkab Lumajang melalui Bagian Kesra mengelar lomba kesenian islama "Rampak Nadhom Imrithy". Dengan menggandeng PC RMI NU Lumajang, kegiatan lomba diikuti oleh 48 Pondok Pesantren se-Lumajang.Mustakim, Kasubag Keagamaan Kesra Lumajang menyatakan bahwa kegiatan itu adalah rangkaian dari peringatan Hari Jadi Lumajang (Harjalu) ke-763 tahun. Kegiatan lomba juga ingin meningkatkan gairah para santri dan santriwati dalam menghafal Nadhom Imrity."Ini adalah kegiatan pertama kali yang digelar Pemkab Lumajang dengan menggandeng PC RMI NU Lumajang," ujar Mustakim, Minggu (09/12/2018).Acara tersebut mendapatkan antusias besar dari Pesantren di Lumajang. Bahkan, ada sejumlah Pesantren dari luar Lumajang yang hendak ikut acara lomba, namun karena keterbatasan kuota maka terpaksa ditolak."Antusiasnya cukup besar, bahkan ada yang dari luar Lumajang yang ingin ikut, namun kita terpaksa tidak bisa akomodir," jelasnya.Akhmad Dzunnajah, Ketua Panitia sekaligus ketua PC RMI NU Lumajang menyatakan ada 240 santri-satriwati dari 48 Pesantren yang ada di Lumajang. Penilaian Lomba Nadhom Imrithy ada beberpa katagori, kekompakan, hafalan, dan keserasian lagu dengan musik yang mengiringinya."Semoga ini bisa berlanjut tahun depan dan bisa terus dikembangkan," pungkasnya.Peserta lomba Nadhom Imrithy sangat antusias membawakan lagu-lagu, baik lagu lama maupun lagu baru. Salah satunya adalah lagu Via Vallen "Meraih Bintang" yang juga dibawakan oleh peserta dalam lomba Nadhom Imrithy.(Yd/red)
Gaya Hidup
Monorel Kereta Api di KWT Diserbu Pengunjung
Kedungjajang (lumajangsatu.com) - Salah satu wahana permainan di Water Park KWT Lumajang diburu masyarakat, yaitu monorel kereta api. Pengunjung ingin melihat dari atas suasana Loemadjang Djaman Doeloe.
Stand Loemadjang Djadoel Diburu Untuk Berphoto Selfie
Kedungjajang (lumajangsatu.com) - Event Loemadjang Djadoel digelar mulai hari ini hingga senin, setiap stand diburu untuk berphoto selfie. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh masyarakat Lumajang.
Semakin Malam Loemadjang Djadoel Makin Ramai
Lumajang (lumajangsatu.com) - Semakin malam acara Loemadjang Djadoel di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) semakin ramai. Para pengunjung memburu suasana malam, seakan masuk ke era jaman dulu dimana listrik balum ada.
Kapolres Lumajang Ngontel Bareng sambil Kenali Wilayah Kerja
Lumajang (lumajangsatu.com) - Kapolres Lumajang, AKBP Arsal Sahban melakukan olah raga pagi dengan ngontel bareng anggota, Jum'at (07/12/2018). Selain menjaga kesehatan tubu, pria dengan melati 2 di pundak sambil mengenal wilayah.
Banana City Rocker Grup Band Anak Muda Lumajang
Lumajang (Lumajangsatu.com) - Banana City Rocker (BCR) merupakan band yang cukup tenar dikalangan masyarakat Lumajang. Band ini di dirikan oleh Dwi Kurniawan alias Livi, berdiri pada tahun 2010.
Bhayangkari Lumajang Bagi Bagi Sembako ke Abang Tukang Becak
Lumajang (lumajangsatu.com) - Bhayangkari serta ASN Polres Lumajang membagikan paket sembako kepada para penarik becak disekitaran Mapolres Lumajang, Selasa(04/12/2018). Kegiatan dipimpin langsung oleh Kapolres Lumajang AKBP DR Muhamad Arsal Sahban SH SIK MM MH beserta Ibu Yani Arsal Sahban ini selain memang bentuk kepedulian terhadap sesama, juga rentetan acara HUT KORPRI yan telah berlangsung beberapa hari lalu.
Ribuan Motor Trail Meraung Raung Saat di Lepas Cak Thoriq
Lumajang (lumajangsatu.com) - Ribuan motor trail meraung -raung saat dilepas Bupati Lumajang, Thoriqul Haq di Adventure Trail New Netral Jambore 3 di lapangan Desa Petahunan, Kecamatan Sumbersuko, Minggu (02/12/18) pagi.
Cak Thoriq Ingin Festival Jharan Kencak Jadi Agenda Budaya Nasional
Lumajang (lumajangsau.com) - Bupati dan Wakil Bupati Lumajang H. Thoriqul Haq M.ML dan Indah Amperawati M.Si membuka Festival Jharan Kencak di lapangan Gor Wirabhakti. Festival ke-8 itu, diikuti oleh 150 kuda kencak dari 13 Kecamatan yang memiliki kelompok kuda kencak.Pria yang akrab disapa cak Thoriq itu ingin memperjuangkan Festival Jharan Kencak menjadi agenda budaya Nasional. Sebab, Jharan Kencak sudah ditetapkan menjadi warisan budaya tak benda milik Lumajang."Saya ingin kesenian khas Lumajang ini jadi agenda budaya Nasional," jelas cak Thoriq, Minggu (02/12/2018).Cak Thoriq juga berharap para seniman kuda kencak terus mencari kader seniman. Para seniman juga harus membuat kelompok, agar pemerintah juga bisa hadir dan memberikan pembinaan atas keberadaan kesenian Lumajang."Saya minta buat kelompok seniman jharan kencak agar kita dari pemerintah bisa memberikan pembinaan," jelasnya.Indrijanto, Kabid Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang menyatakan bahwa ada 30 kuda atraksi dan 120 kuda manten. Kuda atraksi ada kuda yang bisa menari dan beriri.Sedangkan kuda manten adalah kuda yang diberi hiasan dan biasanya dinaiki anak kecil dalam setiap kali tanggapan. "Kita ingin kesenian Jharan Kencak ini lestasri dan menjadi kebangaan warga Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)