Perempuan

Founder dan Kepala Sekolah Perempuan Jember

Kekerasan Seksual Nenek Lumajang Sebabkan Trauma Fisik dan Mental

Lumajang - Wiwin Riza Kurnia (Founder dan Kepala Sekolah Perempuan Jember) angkat bicara soal kasus pemerkosaan sang cucu, Riduwan (20) pemuda asal Maluku yang pulang kampung dan memperkosa neneknya KY (62).Menurut Komnas Perempuan, rata-rata 35 perempuan menjadi korban kekerasan seksual di Indonesia setiap harinya. Hampir 70 persen dari kasus kekerasan terhadap perempuan, baik fatal maupun nonfatal, dilakukan oleh anggota keluarga atau pasangan (pacar atau suami).

Satrawan Multitalenta

Yayuk Farida Sastrawan Multitalenta dari Komunitas Gatra

Lumajang (Lumajangsatu.com)-" Saya adalah seorang wanita berjiwa muda tapi terjebak ditubuh yang renta" Yayuk Farida Susanti.  Seorang wanita dengan segudang multiple inteligen dari usahanya belajar tanpa henti. Seniman yang memulai segala bentuk pengajaran seni sedari kecil, tinggal di lingkungan orang seni membuatnya tak dapat jauh dari segala bentuk serapan seni itu sendiri. Orang tuanya pun juga berkecimpung dalam bidang  seni musik. ketika masih kanak-kanak, Yayuk memulainya dengan kesenian Tari tradisional seperti remo dan jaipong ia kuasai sejak di bangku SMA.Setelah kuliah tidak hanya seni tari, iapun mulai merambat mempelajari seni-seni yang belum ia kuasai. Seni peran, seni musik bahkan ia pernah mengikuti short course class di dunia hypnoterapi. Lulus kuliah, ia tak pernah bisa putus dari kehidupan seni. Yayuk masuk ke dalam lingkup Masyarakat dan mulai menjadi pelatih Tari antar sekolah yang aktif. Ilmu sedari dini ia dapatkan di sanggar, ia turunkan kepada anak didiknya. Setelah menikah dia sempat vakum beberapa waktu, lalu memutuskan untuk masuk kembali dalam dunia seni. Ia berinisiatif membuat film dengan orang-orang yang dikenalnya di dunia fotografi, video maker dan membuat kesepakatan bersama. Setelah memasuki dunia komunitas pada tahun 2014 yang ia beri nama pohong sinema, hingga saat ini telah berhasil memproduksi 2 film. Bersama HFL (Host Film Lumajang) ia sendiri sebagai pemeran.Untuk skenario, ia percayakan pada seseorang yg memang telah berkecimpung dalam dunia tersebut. Bahkan ia belajar  sekaligus bekerja di jakarta. Yayuk juga belajar banyak selama proses pembuatan film. Selain jadi pemeran, ia juga menyutradarai, menjadi sarpras sampai menjadi MUA dengan segala kepiawaiannya. Casting pun ia tangani sendiri. Setelah kerja keras itu, lahirlah 2 film dengan judul "Pagebluk" dan "Celah yang Tersisa".Namun, setelah hal tersebut, ia kembali vakum lantaran pergeseran paham. Beberapa waktu setelahnya, ia bertemu dengan Gatra yang tak lain komunitas sastra dari Tukum. Komunitas itu sendiri telah memproduksi 3 buku ber-ISBN antara lain Emosi, Hitam dan Eksotika Lumajang buku tersebut berisi antologi puisi. Buku berjudul Hitam merupakan gambaran dunia astral. Yayuk amat menguasai hal tersebut, bahkan ia juga seorang magician dari hasil serapan short course class yang pernah ia ikuti. Tidak terhitung berapa kali ia bertemu dengan orang-orang yang aneh. Ia juga menuturkan jika dulu ia sering mengikuti ritual tertentu untuk mencapai ilmu yang lebih luas lagi.Hal itu ia lakukan untuk melatih pengendalian diri, melatih fokus pikiran dan banyak lainnya. Kelas itu ia ikuti selama 2 tahun. Iapun sering mengisi workshop hypnoterapi di Surabaya, bahkan penyimaknya merupakan kumpulan dari para kepala puskesmas se-kabupaten. "Skill itu dari jam terbang. Semakin sering dilakukan, akan makin terampil" tutur YayukDemo pada forum pengendalian pikiran, hal-hal ekstrim seperti makan paku, jalan di atas pecahan kaca, bahkan hingga menarik mobil menggunakan gigi merupakan pemusatan dari kinerja otak dan pengendalian diri dengan kualitas tinggi. Dulu ia sering melakukannya. Namun seiring dengan bertambahnya usia, iapun juga mengalami resiko yang berat apabila memaksa melakukan hal itu lagi.Yayuk juga menuturkan, selain perihal usia, suasana hati pun juga ikut andil untuk melakukan hal ekstrim. Bahkan yang profesional sekalipun bisa gagal jika tidak dalam kondisi prima. Untuk ketiga buku ini, Yayuk juga mempercayakan pada ahlinya, buku pertama ia pasrahkan pada anggota bernama Wildan yang memang mumpuni pada hal tersebut, sedangkan buku kedua dan ketiga pada Rendi, karena kedekatannya dengan komunitas lebih ekstrim dan hasilnya pun tak pernah mengecewakan. Komunitas tersebut juga mempunyai agenda menerbitkan 100 buku dengan satu buku satu penulis. Random. Untuk hal penerbit, ia menuturkan pada siapapun penerbit yang menawarkannya. Jadi tidak hanya satu penerbit. Buku tersebut berupa puisi, novel, cerpen dan bentuk karya sastra lainnya. Yang pasti dari hasil kinerja masyarakat Lumajang itu sendiri.Hal itu sudah berjalan dari bulan februari dan akan berakhir bulan September nanti. Editor telah disiapkan oleh komunitas. Bahkan komunitas inipun telah 3 kali melakukan pendampingan dalam program pena berbicara. Komunitas ini intens mengajarkan pemula sampai mampu melakukannya dengan mandiri dan baik. Untuk layout dan desain grafis, Yayuk juga melakukan perlombaan dan bekerjasama dengan banyak SMK, untuk mengapresiasi hal tersebut, tiap pemenang akan mendapat reward, begitupun juga untuk para penulis. Yayuk bersyukur, dengan adanya komunitas ini, akan berguna sekali untuk menjembatani bagi siapapun yang mempunyai tulisan, suka menulis ataupun ingin dapat melakukan kegiatan kepenulisan dengan baik namun belum pernah dibukukan, Gatra hadir untuk mewujudkan mimpi tersebut. Komunitas inipun terdiri dari para jurnalis, Dosen dan praktisi-praktisi penulis yang bisa memberikan dukungan, pendapat dan juga kawan bertukar pikiran. Seni teater pun , komunitas yang dikelola Yayuk ini mendatangkan pemateri dari Situbondo agar mereka dapat terus belajar. Ia juga mengajak mereka ke UNESA, bertemu doktor fakultas sastra. Agar mereka tau bahwa dalam dunia sastra dan seni, lingkup yang kita pelajari amatlah luas. Dalam kunjungannya ke sanggar Bambu Jogja, anak-anak belajar berbagai bentuk teater, ragam dan macam yang ditampilkan oleh teater. (Ind/red)

Perempuan Bergelut di Profesi Kedutaan

Linda Manfaatkan Jiwa Muda dengan Berkarya

Lumajang (Lumajangsatu.com)- Wanita itu berkilau layaknya emas, maka tak perlu heran ketika dirinya mampu memancarkan sinar bagi siapapun yang ditemuinya. Linda Ayu Effendi, gadis cantik yang usianya telah menginjak 20 tahun ini memiliki segudang prestasi menakjubkan.Diusianya yang masih belia, ia bahkan berhasil menyabet beberapa penghargaan. Pada tahun 2017 saja, ia terpilih menjadi duta lalu lintas provinsi Jawa Timur sekaligus  duta anti narkoba Lumajang. Ia juga tergabung dalam anggota Paskibraka provinsi Jawa timur di tahun yang sama. Sikapnya yang anggun dan senyum manis yang menghiasi wajahnya menambah pancaran pesona dan kharisma pada gadis ayu ini.lindaLulus dengan Nilai 9,1 pada tingkat SD dan SMP semakin memperjelas bahwa tak hanya berprestasi dalam bidang sosial, ia juga berprestasi dalam materi pembelajaran yang diampu selama masa remajanya.  Masa putih abu-abunya di SMA 3 Lumajangpun menorehkan nilai yang cukup baik untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Saat inipun ia melanjutkan studi ekonomi dan tengah mencoba melamar di sebuah instansi daerah.Dalam hal ini dapat kita ketahui jika sejatinya wanita dapat lebih kuat, lebih hebat, pengertian, lebih sabar bahkan dalam hal yang paling sulit sekalipun, jika wanita sudah meneguhkan hatinya, ia akan mampu melampauinya. dan linda adalah remaja yang pantas dan seharusnya dapat dijadikan contoh oleh remaja lainnya dalam melewati masa mudanya dan mengisinya dengan segudang prestasi, mengasah diri sesuai minat dan bakat yang kita miliki sebagai wanita. "Perbanyak prestasi bukan sensasi itu hal yang utama" pesan Linda kepada generasi muda Hal ini dapat kita lihat dari pengalaman Linda dalam mengisi masa mudanya. Pada tahun 2011 ia menyabet juara 2 dalam lomba kaligrafi LMP-PAI, juara 2 vokal grup FLS2N pada tahun 2013, Juara 2 dalam lomba desain batik lumajang pada tahun 2014 dan juara 3 dalam lomba menyanyi solo FLS2N pada tahun 2016. Tak menyia-nyiakan kesempatan, setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas, ia langsung bekerja sebagai accounting di PT. Alto Palmi Jaya, Bandung. Sebagai wanita diusianya yang terbilang muda, ia bak singa betina yang berani mengambil resiko apapun itu karena keyakinan jika kemarin adalah  perjuangan,  maka hari ini kita sambut kemenangan dan siap menanti hari esok dengan penuh harapan."Kuncinya tetap istiqomah dan terus belajar" tandasnya (Ind/red)

Perempuan Asli Lumajang

Santi Jadi Tangan Kanan Bisnis Orang Prancis di Bali Lantaran Pandai Berbagai Bahasa

Lumajang (lumajangsatu.com) - Seni komunikasi adalah bahasa kepemimpinan Ialah Santi Setya Ningrum. Gadis cantik kelahiran desa Tumpeng Kecamatan Candipuro ini rupanya memiliki kemampuan berbahasa yang luar biasa. 4 tahun yang lalu, ia dipercaya oleh seseorang yang memiliki usaha kerajinan tangan atau yang biasa dikenal dengan handmade/handycraft untuk menjadi tangan kanan si empunya dalam mengembangkan usahanya tersebut.