Peristiwa

Hingga Akhir Hayatnya, Bupati Masdar Dikenal Gigih Bekerja dan Cinta Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Almarhum Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA merupakan sosok yang sangat cinta dengan warga Lumajang. Bahkan, saat beliyau sakitpun, Bupati tetap ingin memberikan pelayanan dan bekerja untuk masyarakat Lumajang. "Sekitar bulan Mei dan Juni, bapak sudah mersakan sakit ditenggorokannya, namun beliyau tetap kekeh untuk tetap bekerja dan menolak untuk diperiksakan," ujar Arif Rachman salah seorang putra dari Sjahrazad Masdar saat menyampaikan sambutan perpisahan di Pendopo, Sabtu (24/01/2015). Setelah dibujuk, pada bulan Agustus pak Bupati akhirnya berobat selama satu minggu di Singapura. Hingga akhirnya dokter menvonis Bupati terkena penyakit ganas. "Kata-kata bapak kapan aku iso muleh, aku ingin kerjo. Banyak pekerjaan di Lumajang," jelas putra sulung Sjahrazad menirukan ucapan ayahnya. Pada bulan September, penyakit yang diderita Bupati semakin parah. Bahkan, Bupati mulai kehilangan suaranya karena penyakit yang menggerogotinya. Namun, Bupati tetap menulis dan bertanya kapan bisa pulang. "Meski tidak bisa bicara, bapak tetap menulis kapan aku iso muleh, aku kepingin kerjho," tambah Arif. Bagi keluarga, Sjharzad Madar merupakan sosok panutan dan guru dalam kehidupan. Bupati selalu berpesan kepada anak-anaknya agar jujur dalam bekerja sehingga bisa dipercaya. "Yang saya ingat, bapak berpesan kepada kita, jangan minta warisan, namun kalau ingin sekolah kemanapun pasti bapak biayai," terang pria berjambang itu sambil berkaca-kaca. Bupati Masdar juga orang yang memiliki ingatan yang sangat kuat kepada teman-temannya. Setiap kali jalan-jalan, pasti Bupati ketika bertemu dengan temannya menyampaikan bahwa itu dulu teman ngopi bapak. "Bapak sangat ingat dengan teman, musuh dalam permainan, dan bapak selalu berpesan bahwa hidup akan maju jika memiliki musuh. Karena dengan adanya musuh maka kita akan belajar kehidupan yang berharga," terangnya. yang terkahir, keluarga mengucapkan terima kasih kepada warga Lumajang. Kemudian atas nama keluarga, Arif Rachman meminta ma'af jika Bupati selama ini memiliki salah baik yang disengaja atau tidak.(Yd/red)

Ribuan Warga Lumajang Antar Bupati Masdar Ketempat Peristirahatan Terakhir

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sebelum dimakamkan, jenazah almarhum Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, terlebih dahulu disemayamkan di Pendopo Lumajang. Mulai pagi hingga siang, para pelayat diberikan kesempatan memberikan do'a terakhir kepada orang nomor satu di Lumajang itu. Sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, sekitar jam 11.30 wib, jenazah sang Bupati kemudian dibawa ke masjid agung Anas Mahfudz untuk disholatkan. Usai disholatkan, jenazah Bupati kemudian diusung menuju tempat peristrihatan terakhir di tempat pemakaman umum (TPU) Jogoyudan. Ribuan sanak saudara, teman, para pejabat dan tokoh masyarakat Lumajang ikut mengantarkan sang Bupati menuju tempat keabadian. Sekitar jam 13.00 wib upacara pemakaman usai dan para peziarah mulai meninggalkan tempat pemakaman satu demi satu. Sebelum dilepas ketempat yang terakhir, As'at Malik Wakil Bupati Lumajang memberikan sambutan perpisahan. As'at menyatakan bahwa Bupati merupakan orang yang gigih dan pantang menyerah hingga akhir hayatnya. "Saya masih ingat saat bulan puasa, pak Bupati Sudah sakit, namun beliyau tetap ikut menghadiri undangan masyarakat di Pronojiwo," terang As'at. Jika dulu selalu bersama untuk menyelesaikan tugas Pemerintahan maka kali ini dirinya sendirian setelah ditinggal Bupati. Namun As'at tidak risau, karena dirinya yakin bahwa seluruh elemen masyarakat Lumajang pasti akan membantu dalam membangun Lumajang. "Ada pak Ketua DPRD dan seluruh warga Lumajang yang akan ikut melanjutkan cita-cita pak Bupati," paparnya. As'at kemudian mengajak seluruh hadirin yang ada di Pendopo untuk memberikan kesaksian terhadap Bupati Sjharazad Masdar. Jika Bupati memiliki kesalahan, kiranya sudi untuk dima'afkan. "Mari kita bersaksi bahwa pak Bupati adalah orang yang baik, dan hari ini beliyau dipanggil oleh yang kuasa untuk menghuni surga," pungkasnya.(Yd/red)

Kedatangan Jenazah Bupati Lumajang di Pendopo Diwarnai Isak Tangis

Lumajang(lumajangsatu.com)- Tepat 03.55 wib jelang adzan subuh jenazah Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar menggunakan ambulan nopol L 1802 BP tiba di peringgitan pendopo Lumajang. Jenazah langsung disambut oleh para pelayat yang sudah menunggu sejam jam 24.00 wib. Dari pantauan lumajangsatu.com, kedatangan jenazah Bupati Lumajang langsung disambut isak tangis keluarga dan handai tolan yang datang. Bahkan, salah seorang keluarga Bupati pingsan karena tidak kuasa menahan haru sebelum jenazah Bupati datang.   Jenazah kemudian disemayamkan di peringgitan untuk memberikan kesempatan para pelayat untuk mendo'akn Bupati. Hingga pagi, para pelayat semakin banyak berdatangan ke Pendopo Kabupaten Lumajang Setelah disemayamkan diperinggitan Pendopo Kabupaten Lumajang, Almarhum Sjahrazad Masdar MA akan di makamkan di TPU Jogoyudan Lumajang. Jenazah akan dikebumikan jam 12.00 wib setelah sholat dzuhur. "Jenazah pak Bupati terlebih dahulu akan di sholatkan terlebih dahulu di masjid agung Anas Mahfudz," ujar Bambang Hermanto Kabag Humas Pemkab kepada sejumlah wartawan, Sabtu (24/01/2015).(Yd/red)

Setelah Sholat Dzuhur, Jenazah Bupati Lumajang Akan Dikubur di TPU Jogoyudan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah disemayamkan di peringgitan Pendopo Kabupaten Lumajang, Almarhum Sjahrazad Masdar MA akan di makamkan di TPU Jogoyudan Lumajang. Jenazah akan dikebumikan jam 12.00 wib setelah sholat dzuhur. "Jenazah pak Bupati terlebih dahulu akan di sholatkan di masjid agung Anas Mahfudz," ujar Bambang Hermanto Kabag Humas Pemkab kepada sejumlah wartawan, Sabtu (24/01/2015). Almarhum Sjahrazad Masdar akhirnya menghembuskan nafas terakhir setelah dirawat beberapa bulan di rumah sakit Dr. Soetomo Surabaya. Dikabarkan, Bupati meninggal dunia sekitar jam 10.45 wib sesaat setelah dirawat di ICU. Warga Lumajang melalui media sosial dan BC BBM mengucapkan turut berduka cita atas meninggalnya Bupati Sjahrazad Masdar. Warga mengucapkan terima kasih atas pengabdian Bupati telah membangun Lumajang yang sejahtera dan bermartabat.(Yd/red)

Tunggu Jenazah Bupati, Pejabat dan Warga Lumajang Mulai Berdatangan ke Pendopo

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sejumlah masyarakat, tokoh masyarkat dan pejabat pemkab Lumajang mulai berdatngan ke pendopo Kabupaten Lumajang. Mereka menunggu kedatanagan jenazah Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar yang dalam perjalanan menuju Lumajang dari Surabaya. Pantauan lumajangsatu.com, pengamanan oleh pihak TNI, Polri, Satpol PP dan Dishub dilakukan didepan Pendopo. Kesibukan juga nampak terlihat di Pendopo untuk menyambut kedatangan jenazah. Seperti dikabarakan, Sjahrazad Masdar MA, Bupati Lumajang meningggal dunia di Rumah Sakit Dr Soetomo Lumajang karena sakit. Bupati meninggal sekitar jam 23.00 wib (23/01)  setlah dirawat di ICU. "Kita sangat kehilangan dan semoga amal baiknya diterima disisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan," ujar Arsya salah seorang warga yang menunggu di Pendopo, Sabtu (24/01/2015).(Yd/red)

Lumajang Berduka, Bupati Sjahrazad Masdar Meninggal

Lumajang(lumajangsatu.com)- Berita duka menyelimuti warga Lumajang. Pasalnya, sekitar pukul 23.00 Bupati Lumajang Sjahrazad Masdar MA, meninggal dunia di Rumah Sakir Dr. Soetomo Surabaya, Jum'at (23/01/2015). "Innalillahi wainna ilaihi rojiun, iya benar pak Bupati Masdar sekijar 23.00 tadi meninggal," ujar As'at Malik Wakil Bupati Lumajang saat dihubungi Lumajangsatu.com. Kabar meninggalnya Bupati Masdar mulai ramai di media sosial dan BC BBM sejak habis magrib. Namun kepastian meningglanya orang nomor satu di Lumajang itu baru jelas sekitar jam 23.30 wib. "Tadi sore memang pak Bupati kritis dan masuk ke ICU dan akhirnya beliyau wafat jam 23.00," terangnya. Kabar meningglanya Bupati Masdar langsung direspon oleh warga Lumajang. Warga Lumajang langsung mengirim SMS dan BBM ikut berbela sungkawa.(Yd/red)

Warga Kedungjajang Kaget, Jejaka Tua Ditemukan Membusuk di Dalam Rumahnya

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sugiono (60), warga Desa Grobogan Kecamatan Kedungjajang ditemukan tewas membusuk di rumahnya, Jum'at (23/01/2015). Mayat korban yang tinggal sebatang kara ini ditemukan pertama kali oleh saudaranya bernama Arto. "Saya intip dari jendela dan menumakan pak Sugiono sudah meninggal dan sudah membusuk diruang tamu dengan kondisi tertelungkup," ujar Arto kepada sejumlah wartawan. Korban hidup sebatangkara karena tidak pernah menikah sehingga tidak memiliki istri atau anak. Korban juga merupakan pensiunan pegawai dari Jember. "Iya, dia tidak menikah dan hidup sendirian," paparnya. Polisi dari Polsek Kedungjajang langsung datang dan memasang garis polisi di rumah korban. Penyebab kematian masih belum diketahui dan mayat dilakukan visum. Diperkirakan, korban sudah meninggal sekitar 3 hari karena sudah mengeluarkan bau busuk. "Kita belum bisa ketahui penyebab kematian korban dan mayat saat ini sedang dilakukan visum," terang AKP Dodik Suwarno Kapolsek Kedungjajang. Meninggalnya korban sontak mengagetkan warga sekitar dan tetangga. Warga berkerumun dan melihat proses evakusi korban yang dilakukan oleh polisi.(Mad/ls/red)

Tak Sabar, Dump Truck Pasir Tabrak Pick Up Hingga Ringsek

Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalulintas adu kepala kendaraan kembali terjadi di Jalan Raya Klakah depan Rest Area Jembatan Timbang Desa Mlawang Kecamatan Klakah Lumajang, Kamis (22/01/2015). Kecelakaan itu bermula saat Dump Truck NoPol N 8317 U yang dikemudikan suyatno warga Malang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara, saat di lokasi kejadian ada kendaraan barang yang berada di depannya hendak menikung ke Rest Area Jembatan Timbang.  Belum masuk semua badan kendaraan barang itu ke rest area jembatan timbang, Suyatno yang tak sabar langsung tancap gas dengan melewati marka jalan sisi barat, kendaraan pick up L 300 dengan NoPol N 8704 YC yang dikemudikan sugeng warga Desa Ranupakis Kecamatan Klakah melaju dari arah yang berlawanan, karena terlalu kencang  akhirnya benturanpun tak dapat dihindari. Kan ada kendaraan barang mau ke timbangan mas, sebelum selesai nikung dump truck nekat nyalip ya akhirnya langsung membentur pick up itu, jalas Junaidi warga setempat saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Sementara suyatno hanya bisa pasrah atas kejadian yang menimpanya. Namanya saja musibah mas mau gimana lagi, ungkap suyatno supir dump truck saat ditanya. Akibat benturan keras itu, sugeng sang supir pick up L 300 mengalami luka parah pada bagian kepala dan lengan kanannya, sementara kedua kendaraan ringsek. Gak meninggal kok mas, tapi luka parah, lanjutnya. Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung mengamankan kedua kendaraan dengan menyita identitas dan surat-surat kendaraan dari kedua sopir, serta menggelandang suyatno sopir dump truck ke Mapolsek Klakah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(Mad/red)

Istri Diselingkuhi, Pria Asal Klakah Bacok Tetangga Hingga Tewas

Klakah(lumajangsatu.com)- Pria mana yang tak sakit hati bila istrinya diganggu dan diselingkuhi pria lain. Seorang pedagang pisang di Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah tewas di bacok oleh suami selingkuhan. Mistar(34) nekat membacok tetangganya, Besir(40) yang tak lain tetangganya dikarenakan menyelingkuhi istri pelaku. Korban dibacok oleh pelaku saat hendak menjual pisang hasil kulakannya diPasar Klakah, Kamis(22/01) pagi. Korban dihadang dan langsung dibacok oleh Pelaku lantaran kesal istrinya diselingkuhi. Pelaku yang dikenal pendiam, kerap menerima kabar jika istrinya kerap digoda dan diajak kencan korban."Jadi pelaku diduga kesal dengan ulah Besir yang diduga menyelingkuhi istrinya," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. Pelaku langsung dibekuk petugas kurang lebih 2 jam usai kejadian. Hal ini berkat kerjasama polisi dengan tokoh masyarakat setempat. "Dugaan warga, korban dibunuh oleh lelaki yang istrinya diselingkuhi," jelasnya. Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Klakah dan barang bukti clurit diamankan petugas.(ls/red)

Nekat Nyebrang, Hewan Penghangat Tubuh Tewas Terlindas Kendaraan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Seekor hewan Garangan Jawa, atau ganggarangan dengan ukuran tubuh kecil sekira 250–410 mm, ditemukan tewas di pinggir jalan raya Perumahan Suko Asri Lumajang, Rabu (21/01/2015). Hewan pemangsa ini ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tergelentang, diduga hewan ini tewas akibat terlindas kendaraan yang melintas, seperti dikutip (http://id.wikipedia.org/wiki/Garangan_jawa), hewan ini sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya. "Paling ya terlindas mobil mas," duga asrip warga Desa Boreng Kecamatan Lumajang yang saat itu sedang melintas. Hewan kecil yang menjadi salah satu hewan pilihan para pemburu ini dikenal mempunyai kelebihan dapat menghangatkan tubuh, bagi manusia yang memakannya. "Pas banget mas, musim hujan kayak gini enaknya makan daging garangan jawa ini supaya gak kedinginan," paparnya sambil memegang ekor hewan tersebut. Selanjutnya, hewan itu akan ia bawa pulang untuk dimasak dan dimakan agar dapat menambah kehangatan dalam musim hujan tahun ini. "Ya saya bawa pulang aja, eman," sautnya sambil membawa hewan tersebut. (Mad/red)