Peristiwa

Polisi Buru Pelaku Pembakaran Gunung Lemongan

Lumajang(lumajangsatu.com)- Pasca kebakaran hutan savana gunung lemongan di Desa Papringan, Jajaran Polres Lumajang bersama aktivis lingkungan laskar hijau mendatangi lokasi kejadian untuk memburu pelaku kebakaran, Sabtu (04/10/2014). Polisi berjanji akan mengusut tuntas, kasus kebakaran hutan savana ini, yang diduga dilakukan oleh sekelompok orang, untuk membuka lahan baru, di sekitar gunung lemongan. "Siapapun orangnya, kita akan lidik tuntas terkait kebakaran hutan savana ini," papar AKBP Singgamata, Kapolres Lumajang. Ia juga menghimbau, kepada semua pihak terkait, untuk bersama-sama menjaga kelestarian hutan. Agar di Lumajang tidak terjadi bencana alam. "Siapapun, dari instansi manapun, mari kita bersama-sama menjaga kelestarian hutan kita." Tambahnya. Dalam pemburuan itu, polisi berhasil menemukan seorang warga yang tengah membakar semak belukar di sekitar Gunung Lemongan. Polisi yang mengetahui akan hal itu, langsung mendatangi lokasi dan mencoba memadamkan api, agar tidak sampai membesar ke tengah hutan. Sementara warga tersebut dimintai keterangan, dan diminta menghapad ke Mapolres Lumajang, untuk dimintai keterangan lebih lanjut. (Mad/red)

Kecewa Dengan APTRI, Petani Tebu Lumajang Bentuk Wadah Baru

Lumajang(lumajangsatu.com)- Selama tiga bulan terakhir para petani tebu di Lumajang menjerit. Pasalnya, hingga kini sejak bulan Agustus Delivery Order (DO) dari PG Jatiroto belum keluar. Alhasil, para petani kesulitan pendanaan untuk membiayai produksi tebu, seperti biaya tebang dan biaya angkut serta biaya lainnya. Asosisasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) yang menjadi kepanjangan tangan para petani juga diangggap tidak bisa memberikan solusi yang dihadapi para petani. Sehingga, puluhan petani tebu di Lumajang membuat wadah baru yang diberi nama Himpunan Petani Tebu Rakyat Lumajang (HPTRL) yang diketuai oleh H. Muhammad Adli. Menurut Budi Santuso, wakil Sekretaris HPTRL, dalam waktu dekat HPTRL akan membentuk tim lelang gula yang akan berangkat ke Surabaya. "Jum'at ada lelang di Surabaya, ada 15 perwakilan dari HPTRL yang akan berangkat yang berasal dari 9 kasinderan dan KUD," papar Budi kepada lumajangsatu.com, Rabu (01/10/2014). Lebih lanjut Budi menjelaskan, hingga kini Do dari PG jatiroto tidak kunjung cair. Bahkan, gudang PG Jatiroto sampai tidak muat untuk menyimpan gula milik petani. "gudang PG sampai tidak muat, akibatnya DO petani tidak kunjung cair," terang Budi. Awalnya, kesepakatan antara APTRI dengan direksi menyepakati untuk penjualan gula Rp 8.250. Namun, terbit SK menteri yang menetapkan HPP gula sebesar Rp 8.500, namun investor hanya mampu membeli Rp 8.265 dan gula tidak dilepas. Saat ini, penawaran dari investor semkain menurun karena gula semakin murah yakni Rp 8.105. "Itu kemaren ditawar Rp.8.265 oleh investor, namun tidak dilepas, dan saat ini kita bentuk wadah baru agar gula segera bisa keluar dan DO bisa segera cair tanpa merugikan petani," pungkasnya. Dalam kepengurusan HPTRL, Ketua H. Muhammad Adli, Wakil Ketua H. Muhammad Iqbal, Sekretaris H. Efendi, Wakil Sekretaris Budi Santuso dan Bendahara H. Marzuqi.(Yd/red)

Gunung Lemongan Terbakar, Sekda Lumajang Turun Pantau Kobaran Api

Lumajang(lumajangsatu.com)- Sehari setelah terjadinya kebakaran hebat di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan, sabtu 27 september 2014, Sekkab Kabupten Lumajang, Buntaran Suprianto meninjau langsung lokasi kebakaran didampingi oleh koordinator Laskar Hijau, A’ak Abdullah Al-Kudus. Meskipun dengan tertatih-tatih di bawah sengatan terik matahari, dengan penuh semangat, Buntaran Suprianto mendaki hingga ke lokasi kebakaran di ketinggian 600 mdpl. A’ak menyatakan bahwa ini adalah kali pertama pejabat tinggi kabupaten Lumajang menjejakkan kakinya di kawasan hutan lindung Gunung Lemongan. “ini penting, dan kami akan mencatatnya dalam sejarah gerakan konservasi Gunung Lemongan,” ujar A’ak kepada lumajangsatu.com. Dalam kunjungan ke Gunung Lemongan tersebut Buntaran Suprianto didampingi oleh Asisten Administrasi Pemkab Lumajang Wisu Wasono Adi dan tiga orang personil dari BPBD Kabupaten Lumajang yang menunggu di Posko Laskar Hijau. Selama pendakian ini, Buntaran Suprianto bisa melihat langsung tanaman konservasi milik Laskar Hijau yang selamat dari kebakaran dan yang hangus terbakar oleh kobaran api yang berasal dari pembukaan lahan secara liar oleh warga dengan cara-cara yang tidak bertanggung jawab tersebut. "Kebakaran yang menghanguskan sekitar 500 hektar kawasan hutan lindung ini melalap habis sekitar 1000 tanaman bambu petung hitam, dan ribuan pohon mente, sirsak, dan lain-lain yang ditanam oleh Laskar Hijau pada akhir tahun 2013 lalu dengan kerugian diperkirakan mencapai 350 juta rupiah," jelasnya. Setelah melihat langsung kondisi hutan lindung yang ada di Gunung Lemongan, Buntaran Suprianto tidak bisa menyembunyikan rasa keprihatinannya, dan berkomitmen untuk membantu Laskar Hijau dalam upayanya untuk melakukan rehabilitasi kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. Secara tegas Buntaran Suprianto untuk tahun ini akan membantu pengadaan bibit Bambu Petung Hitam (Dendracalamus Asper Black) sebanyak 10 ribu bibit. Juga akan membantu pengadaan papan larangan menebang pohon, membakar kawasan dan berburu satwa di 20 titik akses masuk ke kawasan hutan lindung Gunung Lemongan yang ada di kecamatan Ranuyoso, kecamatan Klakah dan kecamatan Randuagung, serta fasilitas-fasilitas lain yang dibutuhkan oleh Laskar Hijau untuk kepentingan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan ini. "Buntaran Suprianto juga berjanji untuk bisa membantu gerakan pelestarian kawasan hutan lindung di Gunung Lemongan secara kontinue setiap tahunnya melalui APBD," pungkasnya.(Yd/red)

Gunung Lemongan Kembali Terbakar, Api Berkobar Hingga Puncak

Lumajang(lumajangsatu.com)- Musim kemarau dengan suhu yang sangat panas, membuat hutan di Gunung Lamongan kembali terbakar. Api terlihat di lereng sebelah barat dan utara hingga ke puncak Gunung Lemongan. "Saat ini sedang terjadi kobaran api yang sangat besar, dan terlihat dari bawah di lereng sebelah barat dan utara," ujar A'ak Abdullah Al-kudus, koordinator Laskar Hijau, Jum'at (26/09/2014). Menurutnya, hampir setiap tahun ketika musim kemarau di Gunung Lemongan yang ditumbuhi semak belukar selalu mengalami kebakaran. Kebakaran hutan itu mengancam tanaman konserfasi yang ditanam oleh aktifis lingkungan. "Kalau sudah kebakaran seperti ini, pasti banyak tanaman yang ditanam para aktifis mati," terang aktifis lingkungan itu. Karena lokasi kebakaran berada di lereng yang sulit dijangkau, aktifis kesulitan untuk melakukan pemadaman. Laskar hijau biasanya melakukan pemadaman api dititik yang mudah dijangkau dan tidak membahayakan para aktifis. "Lokasi kebakarannya sangat sulit untuk dijangkau dan kita hanya bisa berharap api segera padam," pungkasnya.(Yd/red)

B 29, Puncak Kutukan Yang Dihuni Mahluk Ghaib Jokoniti

Lumajang(lumajangsatu.com)- Booming tempat wisata puncak B 29 yang berada di Desa Argosari Kecamatan Senduro ternyata dikenal dengan sebutan lain oleh warga sekitar. Dari ceritanya, B 29 sebelum terkenal warga menyebut dengan puncak kutukan. "Orang sekitar menyebut B 29 sebagai puncak kutukan karena memiliki tempat yang dikeramatkan," ujar Sukaryo, anggota pecinta alam semeru (PAS) kepada lumajangsatu.com, Rabu (24/08/2014). Puncak Kutukan juga diyakini oleh warga sekitar dihuni mahluk gaib yang dikenal sebagai Jokoniti. Setiap Jum'at Legi, warga sekitar biasanya menggelar upacara sesajen. "Wilayah puncak kutukan info warga juga dijaga oleh Jokoniti," papar cak Yo. Tak hanya itu, puncak kutukan juga dikenal sebagai jalur perjalanan suci yang dilewati umat Hindu Tengger  saat upacara Kasada menuju Gunung Bromo. Warga yang melewati tempat itu berasal dari tiga desa dari dua Kabupaten. "Yakni dari warga desa Argosari Kabupaten Lumajang, desa Wonokerso dan Ledok Ombo dari Kabupaten Probolinggo," terang laki-laki berambut gondrong itu. Setelah melewati puncak kutukan, perjalanan suci menuju watu kuto, sebagai salah satu keabsahan melakukan perjalanan suci. "Jika sudah sampai di watu kuto, baru perjalanan suci dianggap sah," tuturnya. Karena dikeramatkan oleh warga sekitar, maka bagi pengunjung tidak boleh melakukan hal-hal yang negatif, karena diyakini akan terkena musibah.(Yd/red)

Empat Kuli Bangunan Tersengat Listrik, Satu Tewas Dirumah Sakit

Lumajang(lumajangstau.com)- Keberadaan kabel listrik PLN yang menggantung antar tiang kembali menelan korban jiwa. Imam, Warga Desa Labruk Kidul, Kecamatan Sumbersuko tewas kesetrum saat bekerja dilantai dua Ruko di jalan MT Hariyono Lumajang, Senin (22/09/2014). Nyawa korban tidak berhasil diselamatkan dan akhirnya meninggal di rumah sakit umum DR Hariyoto. "Saya amat menyesalkan dengan kejadian tersebut," ujar Kutum Hadi Lurah Jogoyudan kepada sejumlah wartawan. Menurutnya, beberapa hari yang lalu, pihak PLN telah mengingatkan agar pembangunan ruko tersebut tidak terlalu dekat dengan kabel listrik. Namun, peringatan itu tidak digubris sehingga sampai menelan korban jiwa. "Infonya satu meninggal sedangkan tiga yang lainnya selamat, kami cukup menyesalkan juga" paparnya. Sementara itu, Ngatiwan salah satu teman korban menyebutkan, empat orang sedang bekerja di lantai dua roko dan dirinya berada dibawah untuk mengaduk bahan bangunan. Tiba-tiba satu korban yakni Imam terjatuh dari lantai dua karena tersenagt listrik. "Aku dek nisor dhadi ladhen, Imam teruse loghor, "saya dibawah dan tiba-tiba Imam terjatuh," jelas Ngatiwan dengan bahasa Jawa. Saat itu ada empat orang yang berada diatas, saat tersenget setrum listrik PLN, hanya Imam yang terjatuh dan akhirnya meninggal. Sedangkan tiga yang lainnya selamat dan tidak mengalami cidera serius. "Kenek setrum kebel PLN mas," pungkasnya.(Yd/red)

Pisang Gurita Gegerkan Warga Lumajang

Lumajang(lumajangsatu.com)- Lumajang yang mendapatkan julukan sebagai kota pisang, bukan hanya karena kuantitas dan kualitas pisang lumajang, namun keunikan pisang-pisang itu juga menjadi salah satu icon kota lumajang ini. jumal (41) Salah satu warga Desa Wonogriyo, Kecamatan Tekung Lumajang, misalnya. ia mempunyai sebuah pohon pisang bertandan empat. dengan masing-masing tandannya berisi antara empat sampai lima sisir pisang. Pisang jenis karlin bertandan empat ini, baru diketahui oleh pemiliknya sejak tiga hari yang lalu. Dari keunikan pohon pisang tersebut, banyak warga yang berdatangan untuk sekedar melihat keunikan pisang milik jumal tersebut. Menurutnya, pisang miliknya itu, sudah ada keanehan sejak dua tahun yang lalu. Pada tahun yang lalu, pohon pisang miliknya itu bertandan dua, sementara kali ini pisang miliknya itu bertandan empat. "Sudah sejak pertama berbuah sudah aneh, tahun lalu pisang saya ini bertandan dua, eh sekarang malah bertambah jadi empat tandan," paparnya saat dikonfirmasi sejumlah wartawan, Kamis (18/09/2014). Mengetahui pisang miliknya bertandan empat, ia hanya bersyukur dan pasrah pada tuhan yang kuasa. "Ya ini semua kan kuasanya Allah mas," tambahnya.(Mad/red)

Pengurus PMII Lumajang Baru Resmi Dilantik

Lumajang(lumajangsatu.com) - Jajaran Pengurus Organisasi kemahasiswaan ekstra kampus yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang resmi dilantik oleh Pengurus Koordinator Cabang (PKC) Jawa Timur di Auditorium Hotel Lumajang, Sabtu (13/09/2014). Dalam acara tersebut turut hadir beberapa pengurus Cabang se-Jatim. Pelantikan jajaran pengurus cabang itu, tak lain untuk memberikan kepastian hukum baik secara dejure maupun defakto. Puluhan pengurus organisasi kemahasiswaan ini dilantik langsung oleh Ketua PKC PMII JATIM. Dalam acara itu, ratusan peserta yang hadir pun antusias mengikuti pelantikan tersebut. Pasalnya tidak hanya anggota PMII Lumajang saja yang hadir, melainkan dari beberapa kota se-Jatim pun ikut serta menyaksikan pengambilan sumpah pada pejabat teras PMII Lumajang. "Selain menyaksikan pelantikan ini, kita juga bisa bertemu untuk berkoordinasi dengan sahabat-sahabat yang dari luar kota mas," Papar salah satu peserta. Selain itu, beberapa tokoh di Lumajang pun ikut hadir, Muhammad Khoiri misalnya kasi pekapontren Kemenag Lumajang, Fudholi Sandra, mantan Komisioner KPU Lumajang serta beberapa petinggi Parpol dan Alumni.(Mad/red)

Ratusan Hektar Hutan TNBTS Terbakar, Lutung Jawa Terancam Turun Gunung

Lumajang(lumajangtau.com)- Kebakaran Hutan di kawasan Taman nasional Bromo tengger Semereu (TNBTS) sejak selasa (09/09) akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas gabungdan dan masyarakat. Total areal hutan yang terbakar selama tiga hari diperkirakan mencapai 450 hektar. "Total hutan yang terbakar sekitar 450 hektar dan saat ini api sudah padam total," ujar Ayu Dewi Utari Kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Sabtu (13/09/2014). Kawasan yang mengalami kebakaran rata-rata padang savana dan tebing yang ditumbuhi cemara gunung dan akasia, dimana lokasi tersebut juga menjadi kawasan bermaian Lutung Jawa. Saat ini petugas memantau agar Lutung-lutung tersebut tidak turun kepermukiman dan merusak tanaman petani. "Kerugian akibat kebakaran hutan bukan hanya menimpa TNBTS saja, namun juga kerugian bisa menimpa warga sekitar," terang Ayu. TNBTS juga terus melakukan pencarian penyebab kebakaran tersebut. Sebab, kebakaran besar di TNBTS terjadi sekitar 6 tahun yang lalu. "Kita akan cari apakah penyebab kebakaran disengaja atau karena puntung rokok yang dibuang masyarakat atau pengunjung," paparnya.(Yd/red)

Dalam Seminggu Tujuh Rumah di Lumajang Hangus Dilalap Api

Lumajang(lumajangsatu.com) - Dua rumah milik Suri (60), dan Tirap (48) Warga Dusun Wolokobong Desa Kalisemut Kecamatan Padang hangus dilalap si Jago Merah sekira pukul 12.00 WIB, Jumat (12/09/2014). Diduga kebakaran itu akibat konsleting listrik pada televisi milik tirap. Pasalnya peristiwa itu terjadi ketika tirap tidak ada dirumah, sementara Suri dengan kondisinya yang sudah tua tidak dapat memadamkan api. "Pemiliknya lagi kerja mas, sementara Bu Suri yang ada dirumah tidak bisa memadamkan api karena sudah tua dan kondisi kesehatannya terganggu," papar AKP Mulyadi, Kapolsek Padang. Warga yang datang untuk membantu korbanpun tidak dapat berbuat apa-apa karena Api dengan cepat menghanguskan rumah, selain angin kencang rumah yang terbakar itu sebagian besar terbuat dari kayu dan bambu. Dalam insiden itu disamping menghanguskan isi rumah, dua ekor sapi milik korban juga ikut terbakar. Diperkirakan kerugian yang diderita korban mencapai Lima Puluh Juta Rupiah. AKP Sugianto, Humas Polres Lumajang meminta kepada masyarakat dalam memasang instalasi listrik agar menggunakan ahlinya. Pasalnya dalam seminggu ini sudah ada dua kejadian kebakaran rumah, yakni di Desa Pulo Kecamatan Tempeh akibat konsleting listrik lima rumah terbakar. "Kita minta masyarakat, untuk meminta bantuan petugas PLN atau yang ahli jika ingin memasang instalasi listrik, agar tidak terjdai kebakaran," Papar AKP Sugianto. (Mad/Yd/Red)