Lumajang(lumajangsatu.com) - Pandangan Umum Fraksi Demokrat terhadap 4 Raperda yang diajukan eksekutif ke legislatif ditahun 2015. Demokrat sangat berharap pemerinatahan Lumajang saat ini melanjutkan program kinerja Almarhum Bupati, Sjharazad Masdar. Pembacaan Fraksi Demokrat disampaikan oleh Junaidi, legislator Demokrat dari Dapil III. Demokrat menyoroti pemerintahan Lumajang dibidang pemerintahan desa. Dikarenakan banyak kasun yang kosong dan kasun yang ada masih memiliki ijasah kejar paket B. "Regulasi perekrutan Perangkat desa harus dilakuakn dengan transparan," jelas mantan kepala Desa/Kecamatan Pronojiwo. Demokrat juga berharap dalam pengembangan kawasan Wisata Bahari TPI Tempusari harus mengedepankan perbaikan infrastruktur Jalan yang rusak. Selain itu, banyaknya ijin pertambangan rakyat (IPR) yang mati dan para pengusahan kebingungan memperpanjang ijin. Selain itu, lebih memperhatikan Situs Biting yang sudah menjadi Kawasan Cagar Budaya Pemprov Jatim. Karena sejarah Lumajang adalah jatidiri dan identitas Kabupaten serta masyarakatnya. "Mari kita bekerja sesuai dengan porsinya dan lanjutkan program pemerintah," ujar Junaidi saat penyampaian PU Fraksi Demokrat di Rapat Paripurna Pembahasan 4 Raperda di gedung DPRD Lumajang, Kamis(12/02).(ls/red)
lumajang hari ini
H.Thoriq : Kita Cari Pelatih Yang Pas Bagi PSIL
Lumajang(lumajangsatu.com) - Manajemen PSIL Lumajang yang dikomandani H. Thoriq untuk mengarungi kompetisi Liga Nusantara 2015. Ternyata, kesulitan dalam menentukan pelatih yang pantas memperkuat tim berjuluk Laskar Wirabhumi. "Kita sedang mencari dan menganalisa," ujar H. Thoriq pada wartawan, Rabu(11/02) sore. PSSI dan Manajemen PSIL Lumajang sudah dilamar sejumlah pelatih top yang malang melintang di Kompetisi Profesional baik Divisi Utama dan ISL. Namun, PSSI Lumajang masih menganalisa pelatih yang berkomitmen dengan target lolos ke Divisi Utama. "Masyarakat bola berharap PSIL lolos ke DIvisi Utama, ini pertimbangan yang sangat kita perhatikan," jelas pria yang masuk kandidat calon wakil Bupati Lumajang mengantikan As'at Malik. Manajemen PSIL berharap pelatih yang nanti terpilih bisa mengkombinasikan pemain lokal dan pemain luar yang sudah malang melintang di Kompetisi Liga Profesional dan Amatir.(ls/red)
PSSI Tunjuk Agus Soli Jadi Manajer dan Pelatih PSIL di Piala Suratin U-17
Lumajang(lumajangsatu.com) - PSSI Lumajang menunjuk mantan pemain dan pelatih berpengalaman, Agus Soli sebagai Manajer serta pelatih tim PSIL U-17 di Piala Suratin. Agus Soli dinilai piawai dalam memanajemen sebuah tim, sebagai pelatih dan juga berpengalaman di PDAM Lumajang. "Soal kemampuan Agus soli tidak diragukan di dunia sepak bola Lumajang," kata Ngateman, Ketua PSSI Lumajang. Agus soli sudah malang melintang didunia sepak bola masyarakat di Kaki Gunung Semeru. Selain memiliki kepribadian tegas dan disiplin. "Agus Soli, sudah tak asing dengan sepak bola Lumajang. Dia sempat pasif karena mengurus PDAM," jelasnya. Agus Soli mengaku kepercayaan yang diberikan PSSI dalam mengelola tim PSIL Junior sebuah amanah. Karena Sepak bola Lumajang mulai bangkit dan pembinaan yang terus dilakukan sejak 4 tahun terakhir. "Saya mohon dukungan semua pihak, karena kepercayaan tidak bole disalah gunakan dan wajib profesional," ujar pria yang maju sebagai kandidat calon Direktur PDAM Lumajang yang baru. Agus Soli dikenal sangat berkomitmen saat mengurusi sepak bola di Kecamatan Yosowilangun dan PDAM yang anggota klub internal PSSI.(ls/red)
Pohon Sengon Petani Bertumbangan, Alamat Harga Murah
Lumajang(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi Lumajang, Rabu(11/02) sore. Ternyata, banyak pohon sengon milik petani yang roboh dan tumbang. Para pemilik kebun pohon sengon pusing tujuh keliling. Pasalnya, petani was-was pohon sengon yang tumbang. harganya bisa murah bila dibeli makelar dan pedagang pohon ekonomis itu. "Waduh alamat murah, kalau tidak dijual hanya bisa jadi kayu bakar," ujar Samudi, warga Desa Denok Kecamatan Tekung pada lumajangsatu.com. "Waduh, besok para pedagang sengon bakalan berkeliaran membeli dengan harga murah," terang Iksan, warga Desa Selokbesuki Kecamatan Sukodono. "Alamat murah, kalau pohon sengon tumbang dijual," jelas Samsul warga Klanting Kecamatan Sukodono. Petani sengon berharap pemerintah untuk menentukan harga sengon seperti HET Padi.(ls/red)
Hujan Disertai Angin Banyak Pohon Tumbang, Warga Menduga Dinas Terkait Lambat Memotong
Lumajang(lumajangsatu.com) - Banyaknya pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang, Rabu(11/02) sore. Sebagian masyarakat Lumajang menduga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lambat melakukan pemotongan dan sehingga terjadi pohon bertumbangan serta nyaris memakan korban jiwa pengendara yang melintas di Jalanan. "Waduh, ini akibat pemerintah lambat memotong pohon," ujar Samsul warga Kelurahan Tompokersan. "Kalau warga memotong dilarang, kalau banyak yang tumbang yang disalahkan siapa ayo," terang Maman, warga Jl. Panjaitan. "Pemerintah harus segera memotong pohon yang banyak rantingnya, jangan sampai hujan disertai angin, banyak yang tumbang dan menelan korban jiwa," aku Santoso, warga Kelurahan Kepuharjo. Hujan disertai angin kencang yang melanda di Lumajang menyebabkan pohon bertumbangan ramai di media sosial Facebook dan Twitter. Bahkan, banyak masyarakat, khususnya pembaca lumajangsatu.com memasang status banyaknya pohon bertumbangan akibat tidak dipangkas dinas terkait.(ls/red)
Jalin Silaturrahim, Kapolres dan Dandim 0821 Lumajang Ada Untuk Masyarakat
Lumajang(lumajangsatu.com)- Guna menciptakan situasi Kamtibmas yang kondusif, Kapolres dan Dandim 0821 Letkol Inf Imam Purnomo Hadi, S.I.P. melakukan kegiatan turun dan menyapa masyarakat Lumajang. Kegiatan tersebut dikemas dengan tema "Kapolres dan Dandim beserta staf ada untuk Masyarakat", di Balai Desa Sukerejo Kecamatan Kunir, Rabu (11/02/2015). "Kegiatan ini bertujuan untuk mendekatkan Polisi dan TNI kepada masyarakat dan merangsang masyarakat ikut andil dalam menjaga Kamtibmas," ujar AKBP Aries Syahbudin, S.ik M.hum, Kapolres Lumajang kepada lumajangsatu.com. Dalam sambutannya, Kapolres yang baru menjabat selama satu bulan itu menyatakan bahwa Kapolres dan Dandim adalah milik warga Lumajang. Oleh sebab itu, silaturrahim dengan semua elemen masyarakat harus terjalin dengan baik, sehingga Lumajang akan aman. "Upaya ini dalam rangka menjalin silaturahmi dan kedekatan dengan seluruh komponen masyarakat baik tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala desa, kepala dusun dan seluruh elemen masyarakat," terang bapak dua anak itu. Turun langsung menyapa masyarakat juga merupakan upaya TNI dan Polri untuk mengatasi ketersumbatan komunikasi. Dengan turun, maka banyak informasi yang didapatkan dari masyarakat tentang banyak hal khususnya bidang keamanan dan pelayanan, serta permasalahan sosial lainnya. "Dengan kegitan ini, maka masyarakat bisa langsung berkomunikasi dengan pimpinan tertinggi bidang keamanan di wilayah Lumajang," jelasnya. Kegiatan menyapa masyarakat juga sebagai upaya sosialisasi program dan kegiatan TNI dan Polri dalam uapaya menjaga keamanan dan ketertiban. Kegiatan serupa akan terus dilakukan Kapolres dan Dandim selama satu minggu sekali pada hari Rabu. "Kegiatan ini dilakukan secara rutin dan kami sepakat dengan Dandim untuk menyiapkan 1 hari khusus untuk kegiatan ini, selama 1 bulan sudah 4 kali program ini di laksanakan di Pasirian, Randuagung, Gucialit. Kami juga kemarin di jamu di PTPN Kertowono dan sekarang di Balai desa Sukerejo Kunir," jelas mantan Kapolres Tanjung Perak itu.(Yd/red)
Inilah Sambutan Ketua Dewan Pers Di Hari Pers Nasional 2015
PIDATO SAMBUTAN KETUA DEWAN PERS PADA HARI PERS NASIONAL DI BATAM, 9 FEBRUARI 2015 Bismillahirrahmanirrahiim. Assalamuâalaikum warahmatullahi wabarokatuh. Bapak Wakil Presiden Bapak Ketua MPR Bapak Menteri Komunikasi dan Informatika. Bapak para Pejabat Negara dan Pemerintahan. Gubernur Provinsi Kepulauan Riau. Para Bupati, Walikota, dan seluruh jajaran Pemerintah di daerah, baik sipil dan militer. Keluarga besar pers Indonesia. Hadirin yang saya mulyakan.   Atas nama keluarga besar pers Indonesia, khususnya peserta HPN, saya sampaikan terima kasih atas kehadiran Bapak Wakil Presiden pada HPN ini. Kehadiran Bapak, merupakan suatu penghargaan nyata terhadap seluruh komunitas pers Indonesia dimanapun mereka berada. Tidak dapat dibantah, pers berperan besar dalam perjalanan bangsa Indonesia, baik sebelum maupun sejak kemerdekaan. Bapak Wakil Presiden dan hadirin yang saya mulyakan.   Sebelum menyentuh langsung hal-hal berkenaan dengan pers, izinkan saya terlebih dahulu mencatat pernyataan filosof Inggris Francis Bacon yang lahir pada pertengahan abad ke-16 (1561) dan meninggal pada abad ke-17 (1626). Dalam bidang ilmu pengetahuan, Bacon adalah pemula yang berpendapat betapa penting eksperimen dan observasi dalam kegiatan keilmuan. Bacon adalah penemu yang tidak sengaja, bahwa es dapat dipergunakan sebagai pengawet makanan, seperti daging. Ketika berbicara mengenai cara memajukan ilmu, Bacon mengambil tamsil kehidupan laba-laba, semut, dan lebah. Laba-laba membuat sarang yang bergelantung di udara dari air liur yang diproduksi dari tubuhnya sendiri. Laba-laba ketika membuat sarang sama sekali tidak memanfaatkan material sekitarnya, karena hanya menggunakan air liurnya sendiri dan semata-mata untuk dirinya sendirinya. Laba-laba tidak membuat suatu kemajuan atau perubahan apapun. Memang tidak merugikan pihak lain, tetapi juga tidak memberi manfaat pada pihak lain. Bagaimana dengan semut? Semut kata Bacon, tidak pernah berhenti mengangkut berbagai material (daun, binatang yang mereka tangkap bersama dan lain-lain). Tetapi semut hanya sekedar mengangkut dan mengumpulkan, tanpa mengubah bahan-bahan tersebut agar memberi manfaat lebih lanjut. Barangkali satu-satunya pelajaran dari kerja semut adalah mereka selalu bekerja atas dasar gotong royong, atas dasar kebersamaan. Selanjutnya, bagaimana dengan lebah? Lebah kata Bacon, tidak hanya bersama-sama mengumpulkan bahan-bahan (maksudnya: sari bunga), tetapi mencernanya dan mengubah bahan-bahan itu (maksudnya: menjadi madu). Dapat pula kita catat, hasil kerja lebah tidak hanya bermanfaat bagi kehidupan lebah itu sendiri, melainkan bagi makhluk lain, terutama manusia. Selain itu, meskipun seperti semut senantiasa hidup bersama, tetapi masing-masing lebah bekerja menemukan bunga untuk dihisap sarinya dan dibawa ke sarang untuk diolah menjadi sesuatu yang bermanfaat untuk kepentingan bersama atau makhluk lain. Dalam Islam, dikenal ajaran tentang kebaikan lebah, manusia dianjurkan meneladani kehidupan lebah. Hadirin yang saya mulyakan.   Saya yakin, baik pers maupun penyelenggara negara dan berbagai kekuatan sosial lainnya, sama-sama mendambakan sebesar-besarnya kemaslahatan setiap gerak dan pekerjaan kita, seperti kemaslahatan hasil kerja lelah kita. Agar menjadi sesuatu yang maslahat, kita semestinya tidak seperti semut yang sekedar memindahkan suatu benda dari satu tempat ke tempat lain. Pekerjaan itu harus diolah, dicerna dan ditransformasikan sehingga memberi sebesar-besarnya manfaat. Dalam konteks rakyat Indonesia, manfaat itu adalah sebesar-besarnya kemakmuran bagi sebanyak-banyaknya rakyat. Meminjam ungkapan Jeremy Bentham, filosof Inggris abada 18-19 (1748-1832), sebagai peletak dasar mazhab âutilitarianâ, menyatakan semua tindakan harus didasarkan pada: âMaximize pleasure and minimize painâ. Dalam ungkapan lain, Bentham menyatakan âthe greatest happiness for the greatest number.â   Bagaimana prinsip ini jika ditinjau dari perspektif hubungan antara penyelenggara negara dan pers, agar hubungan itu tidak sekedar masing-masing membuat sarang sendiri atau sekedar memindahkan informasi seperti pekerjaan semut, melainkan hubungan yang tercerna dan bersifat transformatif untuk memaksimalkn kesentosaan seluruh publik atau sekurang-kurangnya kesentosaan bagi sebanyak-banyaknya publik.   Sebagai konsekwensi demokrasi yang menjamin kebebasan atas dasar persamaan, hubungan antara penyelanggara negara dengan pers akan memberi manfaat sebesar-besarnya apabila dilandasi prinsip equal foot, yang berwujud saling percaya, saling jujur dan saling terbuka. Pers sekali-kali tidak layak dibiarkan berspekulasi mengenai suatu kebijakan atau tindakan karena tiada keterbukaan. Bagi pers yang sangat percaya pada niat baik suatu kebijakan atau tindakan, walaupun tidak terbuka, akan berusaha menyimpulkan pendapat yang akan memberi pembenaran (justifikasi), seperti mencari dasar pada jenis kekuasaan tradisional ekstra konstitusional seperti hak prerogatif, mencari dasar pada asas manfaat (utilitarian, doelmatigheid), menggunakan dasar di atas asas manfaat (?), dasar diskresi, atau dasar politik, yang seolah-olah segala sesuatu yang benar secara politik adalah suatu tindakan yang dapat dibenarkan. Kita tahu bahwa, pembenaran tidak selalu identik dengan kebenaran. Pembenaran dapat menjadi instrumen membenar-benarkan sesuatu yang tidak benar. Hubungan semacam ini bukan saja tidak sehat untuk pers tetapi untuk publik pada umumnya. Tidak mungkin seluruh pers diminta menemukan atau mengutarakan berbagai pembenaran atas sesuatu yang tidak atau belum pasti benar. Pers merdeka dan sehat tidak sekedar berperan sebagai penemu pembenaran, melainkan kebenaran itu sendiri sebagai suatu bentuk tanggungjawab kepada publik, bagi pers merdeka dan sehat berlaku satu adagium: ânothing the truth but the thruthâ salah satu konsekwensi kewajiban tersebut, pers dibekali oleh kewajiban yang dapat menimbulkan anggapan pers berlebihan atau kebablasan. Di sini timbul persoalan: âsiapa sebab, siapa akibat, siapa aksi, siapa reaksi?â Hadirin yang saya mulyakan   Bagaimana dengan ârumah tanggaâ pers sendiri? Secara jujur cukup banyak persoalan internal pers. Pertama, persoalan mengenai cara-cara menterjemahkan hak atas kebebasan berekspresi yang memungkinkan ada pluralisme pikiran dan pendapat pada gilirannya pluralisme mendapat keberpihakan. Menjadi persoalan, ketika keberpihakan itu bersifat sikap partisan. Partisanship pers meskipun sulit dicegah, tetapi tetap dianggap tidak begitu layak. Dalam alam demokrasi, keberpihakan pers semestinya keberpihakan kepada publik, bukan terhadap kekuatan politik atau aliran politik tertentu. Pers partisanâsadar atau tidak sadarâdapat merendahkan diri sendiri karena kemungkinan melalaikan kewajiban menjunjung tinggi profesionalisme pers, kode etik pers, standar-standar jurnalistik, dan lain sebagainya. Kedua, pengaruh pemilik terhadap pers. Selain kemungkinan terlalu mengkedepankan pers sebagai usaha ekonomi, pengaruh yang meresahkan publik, ketika pemilik menjadi pelaku atau aktivis politik, kekuatan politik tertentu. Ini merupakan faktor paling utama yang menimbulkan partisanship pers. Ketiga, persoalan âpers abal-abalâ. Sesuatu yang semestinya tidak boleh ditolerir oleh kalangan pers sendiri. Dewan Pers menerima begitu banyak keluhan terhadap tingkah laku atau praktek pers abal-abal. Yang lebih memprihatinkan, tingkah laku abal-abal tidak hanya ada di pers yang memang abal-abal, tetapi dapat juga menghinggapi pers yang secara normatif memenuhi syarat-syarat sebagai pers tetapi bertingkah laku abal-abal. Salah satu wujud abal-abal yaitu menjadi pers atau membuat berita untuk mengancam, memeras, atau bentuk-bentuk manipulasi lainnya. Namun perlu dicatat, selain sebagai suatu penyakit bawaan, berkembangnya pers abal-abal atau tingkah laku abal-abal karena ada peluang. Salah satu peluang, karena obyek atau subyek berita juga mengandung berbagai penyakit yang bertentangan dengan kewajiban dan tanggung jawab sebagai pengelola kepentingan publik. Pada kesempatan ini, saya meminta HPN menegaskan pendirian menolak segala bentuk pers abal-abal dan menindak segala bentuk dan jenis pers abal-abal. Bapak Wakil Presiden. Izinkan saya atas nama pers menyampaikan rasa prihatin yang sangat mendalam atas berbagai hiruk pikuk politik dan publik sekarang ini. Dalam berbagai kesempatan, saya mengingatan pers, sekali-kali tidak boleh menjadi bagian dari hiruk pikuk itu kecuali dalam batas fungsi pers untuk menyampaikan informasi kepada publik. Pelajaran lama yang pernah diajarkan kepada saya dan Bapak Wakil Presiden lebih dari 50 tahun yang lalu: âinti leadership adalah mengambil keputusanâ. Lebih baik pers mempertanyakan suatu keputusan dari pada pertanyaan kenapa tidak ada keputusan. Bapak Wakil Presiden dan hadirin yang saya mulyakan. Demikian catatan singkat perjalanan pers kita sejak HPN yang lalu hingga hari ini. Sebelum mengakhiri sambutan ini, saya mengucapkan pula terima kasih yang dalam kepada Gubernur Provinsi Kepulauan Riau, Bupati, Walikota beserta seluruh aparatur pemerintah yang telah mendukung HPN ini. Tidak kurang, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh rakyat Provinsi Kepulauan Riau atas perhatian terhadap HPN ini. Kepada para insan pers, marilah kita tanamkan semboyan: âpers hari ini lebih baik dari pers kemarin, dan pers besok lebih baik dari pers hari ini.â Terima kasih. Wassalamualaikum wwb. Batam, 9 Februari 2015 Ketua Dewan Pers Bagir Manan   Â
Jaga Kamtibmas Polres Lumajang Libatkan Tokoh Masyarakat
Lumajang(lumajangsatu.com) - Untuk menciptakan keamanan dan ketertiban di masyarakat Kabupaten Lumajangf. Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin rajin berkomunikasi dengan tokoh masyarakat dan Tokoh Agama di Kaki Gunung Semeru dan Lemongan. Bahkan, Kepolisian Resor Lumajang juga aktif melakukan patroli keliling setiap hari para Kapolsek secara bergantian. Hal ini, agar masyarakat bersama Toga dan Tomas ikut berpartisipasi dalam kamtibmas berkelanjutan. "Para Kapolsek bersama anggota di 21 jajaran aktif berpatroli keliling bersama tokoh masyarakat dalam kamtibmas," kata Aries pada wartawan di Mapolres, Selasa(10/02/2015). Polres Lumajang sangat berharap peran serta masyarakat dalam menciptakan kamtibmas aman dan kondusif. Sehingga keamanan dan kenyamana juga meningkat perekonomian masyarakat. "Jadi anggota kami selalu melakukan silaturahmi dengan toga dan tomas, karena partisipasi masyarakat kunci utama terciptanya lingkungan aman dan kondusif," paparnya. Polres Lumajang terus menjalin komunikasi dan koordinasi dalam menciptakan Kamtibmas melalui siskamling.(ls/red)
Sang Spionase Maling Sapi Tekung Dibekuk Polisi
Lumajang(lumajangsatu.com)- Satu komplotan pencurian hewan ternak sapi berhasil diringkus Polisi, satu diantaranya merupakan pelaku residivis yang bertugas sebagai penunjuk jalan atau Sang penunjuk (SP), Selasa (09/02/2015). Satu komplotan itu terdiri dari empat orang, yakni Imam Hanafi  (25) Warga Yosowilangun, Suyanto (25) warga Rowokangkung, Nurhasan (26) warga Tekung dan Feri Miftahul H (28) warga Tekung. Menurut Kapolsek Tekung, AKP Eki A. Mufaqih menjelaskan satu diantaranya merupakan pelaku lama yang bertugas sebagai penunjuk jalan pada pelaku pencurian. Satu diantaranya seorang penunjuk mas, papar Kapolsek Tekung saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Lebih lanjut ia menjelaskan penangkapan terhadap ke-empat tersangka ini berawal dari pengembangan kasus pencurian hewan ternak sapi beberapa pekan lalu. Ini merupakan hasil kerja keras kita mas, sebab barang bukti sapi hasil curiannya telah dijual dan dimakan oleh tersangka, lanjutnya. Pihaknya berjanji akan terus mengembangkan kasus tersebut, agar dapat menangkap jaringan Pencurian hewan ternak sapi ini yang kerap kali meresahkan para peternak. Akan terus kami kembangkan sampai tuntas mas, janjinya. (Mad/red)
Komisi A Ajak Kades Pakai Smartphone Memudahkan Informasi dan Pelayanan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Kemajuan teknologi informasi yang sangat cepat dan canggih saat ini. Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Nur Hidayati menyarankan untuk kepala desa menggunakan ponsel, gadget dan Smartphone yang bisa mengakses informasi. "Saya sampaikan kepala desa, saat ini informasi apapun sudah ditangan, kalau mau tahu aturan pemerintahan desa dan segala informasi yang lagi poupler dan booming tinggal pencet," kata Ketua Komisi A, Nur Hidayati saat sosialiasi Pilkades di lantai 3 Gedung Pemkab Lumajang. Dia berharap kepala desa di Lumajang bisa mengikut informasi Lumajang dan Indonesia saat ini. Karena derasnya informasi di media online dan pemerintah sangat cepat. "Kalau pak kades ingin tahu bagaimana program pemerintah tinggal dicari melalui mesin pencari seperti Google, kalau mau tahu aturan pemerintah tinggal klik aja sudah ada dan tinggal baca," ungkapnya. Komisi A DPRD Lumajang juga mengaku terbantukan dalam hal-hal pelayanan di kedewanan dalam hal-hal aturan pemerintahan melalui media online. Bahkan, dirinya bersama anggota dewan di Komisi A juga terbantukan dalam penyebaran informasi kinerja di DPDR Lumajang. "Jujur saja, melalui media Lumajangsatu.com, kinerja Komisi A DPRD bisa tersampaikan," ungkap politis Nasdem. Komisi A berharap ada perubahan mindset ditengah kemajuan teknologi informasi, karena handphone saat ini bukan hanya untuk SMS dan Telepon tetapi memudahkan pekerjaan dalam pelayanan ke Masyarakat.(ls/red)