Lumajang(lumajangsatu.com) - Banyaknya kritikan dan masukan ke Tim Panitia Seleksi Calon Sekda Lumajang (Tim Pansel Casekda) serta gerakan ormas serta LSM yang menuding adanya ketidak netralan. Ternyata, menyebabkan Tim Pansel Casekda jalan ditetap dan memabatalkan pendaftaran Casekda yang dibuka mulai 9 April kemarin. "Untuk sementara pendaftaran casekda ditutup, bukan dianulir atau tim pansel dibubarkan," ujar Buntaran Supriyanto, selaku Ketua Tim Pansel Casekda kepada wartawan saat ditemui di Gladi Lapang Bencana Semeru, Kamis(16/4) siang. Menurutnya, tim pansel Casekda menunda pendaftaran lantaran ada isu yang dihembuskan dan berkembang mengenai adanya anggapan ketidak netralan dari Panitia Seleksi. Namun, dirinya amat menyayangkan dengan adanya sekelompok orang yang menganggap adanya ketidak netralan yang dihembuskan. "Dari pada menganggu roda pemerintahan dan saya akan pesiun per 1 mei mendingan di tunda pendafatran Casekda, biar Plt yang melaksanakan," terang Buntaran. Informasi yang masuk di ruang redaksi lumajangsatu.com, Ada sekelompok orang yang mengatasnamakan LSM dan Ormas memberikan suatu mosi tidak percaya pada Tim Pansel Casekda. Pasalnya, salah satu panitia yakni, Nawawi Yaszd yang merupakan unsur orang ahli dibidangnya dianggap tidak netral, berstatus anggota partai Demokrat dan dianggap akan ada pengiringan pada salah satu casekda. Bahkan, ada sekelompok masyarakat yang menuding, Tim Pansel Casekda sebagai bentuk pengawalan pada orang-orang rezim Sjharazad Masdar. Bahkan, ada pengiringgan opini orang yang akan duduk di Sekda adalah Ormas Islam tertentu. "Kami tidak ingin, seleksi sekda seperti dipolitisir, padahal yang menetukan siapa sekda itu pak Bupati, kita hanya mengurus administrasi saja," ungkap Buntaran yang sebentar lagi pensiun. Tim Pansel Casekda diketui oleh Buntaran (Sekda), Sekretaris Suprato (Ka BKD), Anggota Hartono (unsur Akademik), Muhammad Hariyadi Eko Romadhon (Unsur Tokoh Masyarakat) dan Nawawi Yazid (Unsur Ahli dan Berpengalaman dibidang Birokrasi). (ls/red)
Lumajang
Harlah PMII Ke-55 Tahun, Ratusan Kader PMII Lumajang Siap Banjiri Surabaya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Dalam rangka harlah Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) yang ke-55 yang digelar di Masjid Al-Akbar surabaya sejak tanggal 15 sampai 18 April 2015, Ratusan kader PMII Lumajang yang terdiri dari 7 Komisariat dan 1 Komisariat persiapan akan membanjiri harlah tersebut. "Banyak mas, sekitar 250 lebih lebih kader PMII Lumajang yang akan berangkat kesana," ungkap Muhammad Hariyadi Ketua PMII Cabang Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com, Kamis (16/04/2015). Lebih lanjut ia menceritakan bahwa rombongannya akan berangkat Jumat pagi (17/04), dengan menggunakan 2 Unit Bus yang disewanya. "Sementara 2 Bus, tapi kalau nanti kurang kami masih akan nambah 1 bus lagi," tambahnya. Antusias kader PMII Lumajang ini terlihat dari salah satu kader PMII Lumajang yang tidak sabar menunggu datangnya esok hari untuk berangkat ke Surabaya. "Jelas berangkat mas, eman bangetlah kalau moment ini saya lewatkan," papar Khoirul Anwar salah satu Kader PMII Asal Komisariat STAIBU Lumajang. Harlah PMII yang ke-55 ini diperkiarakan akan berlangsung meriah, sebab tidak hanya kader dan Alumni PMII saja yang hadir diacara tersebut, Presiden Joko Widodo informasinya juga akan menghadiri acara Harlah ini. "Apalagi ada pak presiden yang datang," tambah Aktivis asal Desa Pandanarum itu sembari tersenyum. (Mad/Ira/red)
FKWL dan Forpena Ambil Bagian Dalam Gladi Lapang Bencana Letusan Semeru
Lumajang(lumajangsatu.com) - Insan Jurnalis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Wartawan Lumajang (FKWL) dan Forum Jurnalis Peduli Bencana (Forpena) yang ikut serta dalam Gladi Lapang Kesiapsiagaan Bencana Alam Letusan Semeru di Lapangan Dusun Kamar Kajang, Desa Sumber Wuluh Kecamatan Candipuro, Kamis(16/4/2015). "Ini sebagai bentuk kita peduli dengan Lumajang yang memiliki rawan bencana letusan gunung berapi seperti Semeru," kata Harry Purwanto, Sekretaris Forpena pada lumajangsatu.com. Menurut dia, keterlibatan jurnalis sangat penting dalam pra bencana untuk menyebarkan informasi ke masyarakat kawasan bencana. Sehingga, masyarakat mengetahui informasi terkini soal dampak dari letusan semeru. "Yang paling penting dalam bencana alam adalah pra bencana," ungkapnya. Sementara, Ketua FKWL, Arif Ulinuha mengatakan, penyebaran informasi harus senantiasa cocok dengan fakta dilapangan, agar masyarakat mendapat informasi yang benar. Sehingga, masyarakat kawasan rawan bencana tidak mendapat informasi bohong "Hoax". "Dengan penyebaran informasi yang benar saat pra bencana dan bencana, masyarakat akan mendapat layanan informasi kebencanaan yang benar," terangnya.(ls/red)
Pantang Menyerah Meski Sakit, Masruri Tetap Ikut Ujian Nasional Dirumahnya
Lumajang(lumajangsatu.com)- Jika umumnya peserta didik melaksanakan Ujian Nasional di Ruang kelas Sekolahnya, berbeda dengan yang dialami Masruri salah satu siswa SMK PGRI Lumajang ini. Ia harus menjawab soal Ujian di kamar tidur rumahnya Desa Selok Gondang Kecamatan Sukodono Lumajang, lantaran penyakit kaki yang dideritanya sejak beberapa bulan terakhir, Kamis (16/04/2015). "Saya yang kerumahnya masruri mas, karena ia tidak bisa kesekolah untuk ikut Ujian Nasional," ungkap Zainul salah satu Pengawas Ujian saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Jangankan berangkat ke Sekolah, untuk menjawab soal Ujian di lembar jawaban pun ia harus dibantu oleh sang pengawas, karena tangan Masruri bergetar saat memegang pensil. "Dia coret jawabannya di lembar soal, setelah itu kami bantu memindahkan jawabannya ke lembar jawaban ini mas," tambahnya. Sementara menurut guru matematikanya, Minoto, mengatakan terakhir kali masruri ke Sekolah pada saat Ujian Akhir Sekolah (UAS) beberapa bulan yang lalu."UAS kemarin, dia kesekolah, setelah itu dia harus beristirahat dirumah," ungkapnya sembari mengelus dada. Semangat Masruri untuk menuntut ilmu ini sangat membanggakan ibunya, meski ia dalam keterbatasan sejak awal ia mendaftar di SMK PGRI Lumajang."Semangat sekali mas, saya sampai kasihan pada anak saya yang satu ini," papar Suntamah Janda beranak 4 itu sembari berkaca-kaca di pojok matanya. Masih kata Suntamah, pihaknya berharap segera mendapat bantuan pengobatan dari Pemerintah, agar anak ketiganya itu dapat melanjutkan Pendidikan ke Jenjang lebih tinggi."Semoga saja ada yang mau bantu kami," harapnya. Masruri sendiri, selesai mengerjakan Soal Ujian mengaku sedih karena ia tidak bisa bersama teman-temannya mengerjakan soal Ujian di Sekolah, dan berharap ia bisa lulus dengan nilai yang baik."Sedih sih mas, tapi mau gimana lagi, ya semoga saja saya juga bisa lulus dengan nilai yang cukup," harap siswa SMK PGRI Lumajang itu saat ditanya. (Mad/red)
Rusak Parah, Jika Hujan Jalan Menuju Pasrujambe Bak Kolam Ikan Lele
Lumajang (lumajangsatyu.com) - Tak hanya jalan menuju Tempursari saja yang rusak, jalan menuju kecamatan Pasrujambe juga rusak parah. bahkan, jika hujan turun jalan tepatnya di desa Kertosari seperti kolam ikan lele. "Jalannya rusak, persis seperti kolam ikan lele, karena air hujan menggenang persis ditengah jalan dan tidak ada pilihan jalan yang bagus," ujar Fida Fareza warga Lumajang yang kebetulan melintas di jalan Jambearum, Kamis (16/04/2015). Hal senada juga dituturkan oleh Dion, warga Pasrujambe yang saat ini sudah pindah ke Padang. Dirinya sangat prihatin, karena jalur utama menuju Pasrujambe rusak parah. "Jalan yang rusak ini dari arah desa Kemuning mas, jika ingin ke Pasrujambe, kerusakannya sekitar 1 km, kalau sebelum itu jalannya cukup baik," terangnya. Jalan tersebut merupakan jalur yang biasanya dilalui oleh warga Pasrujambe jika ingin pergi ke Lumajang. Sebab, jalannya lebih dekat dibandingkan harus lewat ke Senduro. "Lewat Jambearum lebih dekat mas dari pada lewat Senduro," jelasnya. Diduga jalan tersebut rusak parah karena sering dilewati aramada truck pengangkut pasir. Karena sudah rusak, saat ini armada truck pengangkut pasir pindah arah melalaui jalur Senduro. "Kita berharap diperbaiki mas dan ada ketegasan pemerintah agar menindak truck-truck yang melebihi tonase jalan," pungkasnya.(Yd/red)
Wow...Foto Keindahan Coban Sewu Semeru Terbaru terus Mendunia Lewat Twitter
Lumajang(lumajangsatu.com) - Foto keindahan obyek wisata Coban Sewu Semeru terus menjadi daya tarik Kabupaten Lumajang. Bahkan, setiap ada foto baru yang menampilkan keindahan Air Terjun yang mengalir dari sumber mata air tertinggi di pulau Jawa langsung mendapat respon twepss. Coban Sewu semeru memang terus menjadi daya tari wisatwan domestik dan mancanegara. Meski medan yang sangat sulit menunju bagian bawa dari air terjun berada di aliran Sungai Glidik di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo. Ternyata menjadi magnet sendiri bagi wisatan yang tertantang dalam adrenalinya. Bahkan, banyak wisawtawan lokal mencoba lewat disejumlah jalur baru. "Ini luar biasa, Coban Semeru destinasi baru bagi Lumajang dan Jawa Timur," ungkap Suko, warga Asal Surabaya. Foto yang ditampilkan oleh pemilik akun Infopendaki di Twitter terus mendapat respon di kalangan medsos. Tak jarang gambar keindaan Coban Semeru di Share kepada agen perjalanan serta komunitas pendaki serta Traveler/ Backpaker.(ls/red)
2 Hari Lagi Event Bicycle Night Colorful Pertama di Indonesia Digelar di Lumajang, Ayo Buruan Ikut!
Lumajang(lumajangsatu.com) - Bicycle Night Colorful pertama kali di Indonesia digelar di Lumajang pada jam 17.00 WIB, Jum'at (17/04/2015) malam. Para serta sepeda malam nantinya akan ditaburi berbagai tepung warna-warnai saat melintas dijalan sejauh 10 kilomter di Kawasan Kota tertinggi di Pulau Jawa. "Ini sebuah acara sepeda malam berwarna pertama kali di Indonesia, pesertanya juga dari luar kota," kata Ketua Panitian, Suigsan kepada lumajangsatu.com, Rabu(15/4/2015). Sepda malam bertemakan The Colour Bike sebagai ajang promosi Kabupaten Lumajang untuk dikenal di Indonesia dan Mancanegara. Pasalnya, agenda Night Colour Biker event yang belum pernah dilakukan oleh daerah, kota atau kabupaten lainya di Indonesia. "Nanti, peserta undangan dari Bupati Jember, Bupati Probolinggo, Walikota Batu Malang, Walikota Pasuruan," ungkapnya. Bagi masyaraakt umum yang akan ikut akan dikenai biaya adminitrasi sebesar Rp. 90 ribu yang akan mendapatkan jersey dan snack dari panitia. Untuk Rute dimulai dari kawasan Alun-Alun Utara, JLt, Wonorejo, Sukodono dan Masuk KOta Lumajang sejauh 10 Kilometer. "Sekarang pesertanya sudah mencapai ribuan, kebanyakan dari klub sepeda," terang Suigsan.(ls/red)
Belum Dibuka, 16 Pendaki Ilegal Asal Tanggerang Nekat Naik Gunung Semeru
Lumajang (lumajangsatu.com) - Meski pendakian Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang Jawa Timur belum dibuka, namun ada saja pendaki yang nekat menerobos. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menemukan 16 pendaki ilegal di Ranu Kumbolo asal Tanggerang-Banten. "Iya, saat petugas kami lakukan ricek kondisi jalur pendakian kita temukan 16 pendaki ilegal yang nekat menerobos meski kita belum lakukan pembukaan pendakian," ujar Ayu Dwi Utari kepala TNBTS kepada lumajangsatu.com, Rabu (15/04/2015). Karena belum dibuka, maka petugas TNBTS langsung memerintahkan 16 orang itu untuk segera turun. TNBTS hanya melakukan pembinaan, namun jika ada lagi pendaki yang nekat menerobos dalam kondisi jalur belum dibuka maka akan diambil langkah yang lebih tegas lagi. "Kemaren kita hanya lakukan pembinaan saja, jika masih ada yang membandel maka kita akan lakukan black list dan kita akan informasikan kepada taman nasional yang lainnya," jelasnya. Rencana pembukaan pendakian gunung Semeru masih menunggu hasil koordinasi dengan instansi samping. Rencananya, TNBTS baru menggelar rapat koordinasi tanggal 22 April 2015 di Lumajang. "Tanggal 22 April minggu depan kita baru lakukan rapat koordinasi untuk menentukan kapan pendakian Semeru kemabli dibuka," pungkasnya.(Yd/red)
Unas Bahasa Inggris Amburadul, Siswa Khawatir Tidak Lulus
Lumajang(lumajangsatu.com) - Sejumlah peserta ujian nasional tingkat SMA banyak yang khawatir dengan adanya Naskah Bahasa Inggris tak sinkron dengan Audio Listening mempengaruhi nilai. Pasalnya, kebanyakan siswa khawatir jeblok dipelajaran Bahasa Inggris. Ya Khawatir mas, semoga soal yang Listening yang tak sinkron jadi bonus, ujar Iksan, pelajar SMA di Kota Lumajang. Semoga aja soal 1-15 menjadi bonus, karena ujian bahasa inggris momok menakutkan, jelas Enal, pelajar SMA Pasirian. Kami berharap, nilai bahasa inggris bagus, karena kakak kelas yang tidak lolos dulu, karena nilai bahasa inggris jeblok, ungkap Wawan, pelajar Kota Lumajang. Hingga berita ini ditulis belum ada keterangan resmi dari Dinas Pendidikan untuk soal Unas Bahasa Inggris.(ls/red)
Kecewa, Ujian Nasional Tahun 2015 Bermasalah
Lumajang(lumajangsatu.com)- Memasuki hari ketiga Ujian Nasional, hampir semua Sekolah Menengah Atas (SMA) di Lumajang mengeluh berbedanya soal listening mata pelajara Bahasa Inggris dengan pilihan lembar jawaban yang diterima siswa, Rabu (15/04/2015). "Siswa gaduh mas, banyak yang mengeluh kalau soal listening yang diputar dari kaset itu tidak tembus dengan lembar pilihan jawaban siswa mas," ungkap Soetatik Kepala SMKN 01 Lumajang saat dikonfirmasi sejumlah awak media di kantornya. Setelah dicek oleh guru Bahasa Inggris, ternyata ditemukan sekitar 15 soal dari 20 soal listening mata pelajaran Bahasa Inggris yang bermasalah. "Lumayan banyak mas," tambahnya. Pihak Sekolah yang sempat panik dengan insiden tersebut langsung menghubungi bagian pendistribusian soal Ujian, ternyata hampir disetiap Kabupaten Kota di Jawa Timur mengalami masalah yang sama. "Saya telpon ke Surabaya ternyata sama," ujarnya. Pihaknya setelah konsultasi, akhirnya mengambil kebijakan dengan menyuruh semua siswanya untuk tidak mengerjakan soal tersebut, dan pada berita acara ditulis bahwa terdapatnya perbedaan antara soal dengan pilihan jawaban. " Saya minta kepada pengawas untuk menulis diberita acaranya jika ada yang berbeda antara soal dengan pilihan jawabannya," tuturnya. Kekecewaan itu juga diungkapkan oleh Ketua Dewan Pendidikan Lumajang, Eko Romadon. Menurutnya kejadian ini sungguh membuat para siswa panik dan kecewa dengan kejadian tersebut. "Kalau gini kan kacau mas," ungkapnya. Masih kata Eko, pihaknya sebagai Dewan Pendidikan Lumajang merekomendasikan kepada pihak terkait agar segera mengambil kebijakan yang tentunya lebih memihak kepada peserta didik. "Ya kami tentu menyarankan kepada pihak yang berwenang untuk segera membuat pers rilis atau apa istilahnya dalam menyikapi persoalan ini, sebab jika siswa nanti harus ujian susulan tentu mereka merasa keberatan," tutur Pria berpster tubuh tinggi itu. Kejadian ini tentu haruslah dijadikan sebagai cermin dalam menerapkan Undang-Undang Dasar tentang "Mencerdaskan Kehidupan Bangsa", bukan malah mendeskreditkan mental anak bangsa. (Mad/red)