Lumajang(lumajangsatu.com)- Aosiasi Kepala Desa (AKD) kabupaten Lumajang Kamis Siang (22/01/2015) dilantik Wakil Gubernur Jatim Saifullah Yusuf di Pendopo Lumajang. H. Sanan yang sudah habis masa jabatannya digantikan oleh Suharso. "Saya berharap kepada para kepala desa bisa satu barisan dengan Camat, Kepala Daerah, Gubernur dan Presiden dalam melakukan pembangunan," ujar Wagub dihadapan seluruh kepala desa se-Lumajang. Wagub juga menyarankan agar Pemerintah Daerah dan Kepala Desa melakukan MoU dengan kepolisian dan Kejaksaan dalam melakukan pengawalan dana desa. Sebab, cepat atau lambat dana desa akan semakin besar sesuai dengan amanat undang-undang yakni 10 persen APBN dikucurkan kepada desa. "Jika ini tidak diantisipasi dengan baik, maka niat baik dari kepala desa akan berakibat buruk, jika tidak sesuai dengan aturan yang ada," terang pria humoris itu. Senada dengan itu, As'at Malik Wakil Bupati Lumajang juga meminta kepada para kepala desa bisa bekerjasama yang baik dengan pemerintah daerah. "Kita berharap pengurus AKD yang baru tetap bisa menjalin komunikasi yang baik dengan Pemkab," paparnya. Sementara itu, Teguh Subandono ketua AKD Jawa Timur menyatakan bahwa saat ini para kepala desa tetap berjuang untuk kepastian hukum pengelolaan tanah kas desa (TKD) alias bengkok bisa tetap dikelola kepala desa. Sebab, dari hasil konsolidasi AKD se-Jatim keluhannya sama yakni tentang tantaag bengkok. "Keluhan para Kades hampir sama, yakni tanah kas desa alias bengkok. Oleh sebab itu, kami minta kepada pak Wabup dan pak Ketua DPRD dalam pembahasan Raperda Desa diharapkan bisa melibatkan teman-teman AKD," paparnya. Acara pelantikan AKD dihadiri oleh seluruh camat, organisasi kemasyarakatan dan tokoh masyarakat. Hadir dalam kesempatan itu juga, Ketua DPRD Lumajang H. Agus Wicakso no S.Sos.(Yd/red)
Lumajang
Istri Diselingkuhi, Pria Asal Klakah Bacok Tetangga Hingga Tewas
Klakah(lumajangsatu.com)- Pria mana yang tak sakit hati bila istrinya diganggu dan diselingkuhi pria lain. Seorang pedagang pisang di Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah tewas di bacok oleh suami selingkuhan. Mistar(34) nekat membacok tetangganya, Besir(40) yang tak lain tetangganya dikarenakan menyelingkuhi istri pelaku. Korban dibacok oleh pelaku saat hendak menjual pisang hasil kulakannya diPasar Klakah, Kamis(22/01) pagi. Korban dihadang dan langsung dibacok oleh Pelaku lantaran kesal istrinya diselingkuhi. Pelaku yang dikenal pendiam, kerap menerima kabar jika istrinya kerap digoda dan diajak kencan korban."Jadi pelaku diduga kesal dengan ulah Besir yang diduga menyelingkuhi istrinya," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. Pelaku langsung dibekuk petugas kurang lebih 2 jam usai kejadian. Hal ini berkat kerjasama polisi dengan tokoh masyarakat setempat. "Dugaan warga, korban dibunuh oleh lelaki yang istrinya diselingkuhi," jelasnya. Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Klakah dan barang bukti clurit diamankan petugas.(ls/red)
Tumpeng Raksasa Berlafadz Muhammad di Pendopo Jadi Perhatian Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Tumpeng raksasa berlafadzkan "Muhammad" jadi perhatian peserta pengajian. Untuk menghindari jadi ajang rebutan peserta pengajian dipasangi pagar besi. "Sunggu indah sekali, yang membuat kreatif sekali," terang Santi, peserta pengajian asal Desa Pasirian. "Ada lafadz Nabi Muhammad sungguh luar biasa," terang Wanto, asal Desa Boreng. "Luar biasa sekali, Tumpeng ini," ungkap Siti Aminah asal Desa Selok Besuki. Menurut BagOps Satpol PP, Bigianto, Tumpeng akan diberikan pada peserta pengajian setela ceramah mubaliq selesai. "Nanti setelah selesai," terangnya.(ls/red)
Usai Didoakan Wabup, Tumpeng Maulud Nabi Pendopo Diserbu Sebagian Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com)-Tumpeng Buah yang artistik diperayaan Maulud Hijau langsung diserbu peserta pengajian usai dido'akan oleh Wakil Bupati Lumajang, As'at Malik. Para peserta pengajian langsung mengerbungi tumpeng yang berisikan berbagai buah hasil petani Lumajang. Sejumla ibu-ibu yang menjadi peserta pengajian yang menyerbu tumpeng sudah menyediakan kresek. "Sudah dido'akan pak Wabup, jadi Tumpeng bisa diambil," jelas Marlena, asal Tompokersan. "Usai didoakan para pengajian masuk surga oleh pak wabup, tumpeng bisa diambil khan," ungkapnya. Para peserta pengajian dalam merebutkan buah-buahan dan sayur-sayuran tidak sampai berdesakan. Para peserta mengambil bergantian dan berharap mendapat barokah dan berkah dari pengajian.(ls/red)
Muspida Syiiran, Peserta Pengajian Kibarkan Bendera Indonesia
Lumajang(lumajangsatu.com) - Dalam perayaan dan pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang tidak hanya diisi kesenian Islami. Namun, para pimpinan Muspida juga tampil dengan melakukan Syi'iran dan diikuti peserta pengajian dengan mengibarkan bendera merah putih. Wabup As'At Malik yang menjadi komando dalam Syi'iran yang diikuti oleh Kapolres, Dandim, Kajari, DPRD dan Kepala Pengadilan. Selain Syi'iran wabup juga mengajak masyarakat bersholawat bersama-sama. "Semoga yang hadir dipengajian masuk surga semua," ujar Wabup. Para peserta pengajian sangat terhibur, pasalnya pemimpin di Lumajang juga antusias dan bersemangat dalam merayakan Maulud Nabi. "Sungguh senang sekali, sebelum pengajian juga dihibur dari Syi'iran Muspida," ungkap Susiati, asal Desa Klanting.(ls/red)
Perayaan Maulud Nabi di Pendopo Dipadati Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan para peserta pengajian Maulud Hijau memadati Pendopo Kabupaten Lumajang. Tak disangka, perayaan Maulud di Pendopo yang cukup meriah dengan hiasan dan dekorasi yang cukup khas mampu menyedot para peserta pengajian. Selain itu, dalam pengajian Maulud Nabi juga menghadirkan Mubaliq, Aab Ainurussalam yang populer di tevelisi regional Jawa Timur. "Sungguh luar biasa perayaan Maulud Nabi di Pendopo kali ini, Pak As'at memang tokoh Agama dan pemimpin yang peduli seni," ujar Siti Khomariah, asal Desa Selokgondang. "Merayakan Maulud Nabi di Pendopo memang nuasanya beda banget," terang Susanti, asal Kelurahan Ditotrunan. "Kalau Maulud Nabi Muhammad dirayakan seperti ini lagi, saya yakin tahun depan para pesertanya akan banyak lagi," aku Siti Khodijah, asal Desa Denok. Para peserta pengajian selai berjubel didalam pendopo juga berada di jalanana. Bahkan pihak panitia menyediakan layar raksasa untuk para peserta pengajian berada diluar pendopo.(ls/red)
Tumpeng dan Artistik Maulud Hijau Pukau Peserta Pengajian di Pendopo
Lumajang(lumajansatu.com) - Dekorasi "Maulud Hijau" yang di Konsep Oleh A'ak Abdullah Al Kudus menjadi perhatian peserta pengajian Maulud Nabi Muhammad SAW di Pendopo Kabupaten Lumajang. Pasalnya, Konsep Tumpeng dengan bambu dari Kaki Gunung Semeru dan Lemongan menjadi perpaduan khas seni. "Tumpeng dan arsitektur dari bambu sungguh luar biasa," ujar Samsi, salah satu peserta pengajian. "Wow..tumpengnya kreatif abis," ujar Maimuna peserta pengajian dari Kota Lumajang. "Ini baru maulud nabi meriah dengan konsep khas Lumajangan," terangnya. "Wow konsep dengan bambu dan buah-buahan khas Lumajang di Tumpeng besar sunggu luar biasa," jelas Sanusi asal Tekung. Bahkan sejumlah peserta pengajian banyak berfoto selfie dan foto tandem. (ls/yd/red)
Kapolres Bersama Dandim Narsis di Jembatan Selowangi
Lumajang(lumajangsatu.com) - Keindahan Jembatan Terpanjang DI Lumajang "Selowangi" yang menghubung Desa Selok Anyar Kecamatan Pasirian dengan Desa Pandan Arum serta Pandan Wangi Kecamatan Tempeh. Ternyata, membuat Kapolres Lumajang, AKBP Aries Syahbudin, Dandim 0821 Letkol Inf HAdi Purnomo bersama Anggota tidak melewatkan untuk berfoto di Jembatan terpanjang tersebut. "Ayo foto di Jembatan ini, lumayan bagus kalau melihat keindahan Lumajang bagian selatan," ujar Kapolres. "Mari foto dulu, jangan lewatkan momen ini," ujar Dandim. Sang fotografer Polres Lumajang, Faris Gendut langsung mengambil posisi untuk mengabadikan kegiatan patroli dua pimpinan aparat keamanan di Kaki Gunung Semeru untuk melihat Tambang Pasir.(ls/red)
Kapolres Ajak Makan Siang Insan Jurnalis Lumajang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kapolres Lumajang AKPB Aries Syahbudin S.IK menggelar cangkru'an santai dan makam siang bersama insan Jurnalis di Lumajang. Kegiatan itu merupakan perkrnalan dan juga untuk mendekatkan polisi dengan para wartawan di Lumajang. "Kita ini mitra, sehingga kita saling membutuhkan, anda butuh berita dari kamai dan kami juga butuh apa yang dilakukan polisi bisa disampaikan kepada masyarakat," ujar Aries kepada para wartawan di ruang Wakpolres, Rabu (21/01/2015). Kapolres menjelaskan, untuk ungkap kasus-kasus kecil, rekan-rekan Jurnalis diminta langsung menghubungi Kasat yang menangninya. Sedangkan untuk kasus yang besar seperti pembunuhan, baru wilayah Kapolres yang akan membrrikan keterangan. "Rekan-rekan wartawan yang membutuhkan informasi langsung menghubungi KasatReskrim atau Kasubag Humas Polres," paparnya. Sejumlah wartawan juga menanyakan tentang sejumlah kasus yang belum terungkap seperti Kasus vedio porno dan pemberantasan tambang pasir ilegl. Kapolres menjelaskan, untuk kasus vedio porno memang perlu keahlian kusus, sedangkan untuk pemberantasan tambang pasir ilegal Aries masih menunggu dari Pemerintah Daerah. "Saya dengan pak Dandim, karena masih baru meminta agar tidak ada anggota kami yang berkecimpung dalam pasir ilegal," terang mantan Kapolres Tanjung Perak itu. Pemkab harus memberikan titik yang jelas, mana saja yang boleh ditambang dan wilayah mana saja yang tidak boleh ditambang. Pasir Semeru merupakan sumberdaya alam yang terbarukan karena pasti mendapatkan kiririman dari Gunung Semeru. "Kita tunggu titik mana saja yang boleh ditambang dan yang tidak boleh. Intinya kita tunggu dari Pemkab untuk melakukan penertiban dan kita pasti akan dukung," pungkasnya. Setelah melakukan makan siang, Kapolres bersama dengan anggotanya dan Dandim 0821 Letkol Inf Hadi Purnomo melakukan pemantauan tambang pasir mulai Tempeh hingga Pasirian.(Yd/red)
Nekat Nyebrang, Hewan Penghangat Tubuh Tewas Terlindas Kendaraan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seekor hewan Garangan Jawa, atau ganggarangan dengan ukuran tubuh kecil sekira 250–410 mm, ditemukan tewas di pinggir jalan raya Perumahan Suko Asri Lumajang, Rabu (21/01/2015). Hewan pemangsa ini ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tergelentang, diduga hewan ini tewas akibat terlindas kendaraan yang melintas, seperti dikutip (http://id.wikipedia.org/wiki/Garangan_jawa), hewan ini sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya. "Paling ya terlindas mobil mas," duga asrip warga Desa Boreng Kecamatan Lumajang yang saat itu sedang melintas. Hewan kecil yang menjadi salah satu hewan pilihan para pemburu ini dikenal mempunyai kelebihan dapat menghangatkan tubuh, bagi manusia yang memakannya. "Pas banget mas, musim hujan kayak gini enaknya makan daging garangan jawa ini supaya gak kedinginan," paparnya sambil memegang ekor hewan tersebut. Selanjutnya, hewan itu akan ia bawa pulang untuk dimasak dan dimakan agar dapat menambah kehangatan dalam musim hujan tahun ini. "Ya saya bawa pulang aja, eman," sautnya sambil membawa hewan tersebut. (Mad/red)