Lumajang(lumajangsatu.com)- 14 Februari banyak warga Indonesia yang merayakan valentine atau hari kasih sayang yang merupakan kebudayaan barat. Namun, warga Indonesia lupa bahwa tanggal tersebut juga memiliki sejarah yang besar bagi kemerdekaan Indonesia. Dikutip dari situs hari besar nasional indonesia.blogspot.com Pembela Tanah Air (PETA) adalah kesatuan militer yang dibentuk Jepang dalam masa pendudukan di Indonesia. Awalnya, PETA dìdirikan untuk kepentingan Jepang dalam mnghadapi pasukan sekutu. Namun akhirnya dibubarkan karena dianggap membahayakan kedudukan Jepang dan bersifat terlalu nasionalis. Tanggal 14 Februari 1945, pasukan PETA di Blitar melakukan pemberontakan kepada jepang. Pemberontakan heroik ini benar benar mengejutkan Jepang. Pimpinan pasukan, Supriadi, hilang dalam peristiwa ini. Sumbangsih dan peranan tentara PETA dalam perjuangan melawan penjajahan Jepang demikian besar, begitu juga dalam kemerdekaan Indonesia. Sehingga, 14 Februari diperingati sebgai hari lahir PETA. Fahrur Rozi, pengasuh pendok pesantren di Candipuro Lumajang sangat miris dengan banyaknya kaum muda yang lebih suka memperingati valentine dari pada memperingati hari PETA. Padahal, tanpa perjuangan dari tentara PETA, maka Indonesia tidak akan menikmati alam kemerdekaan. "Ayo kita lawan peringatan valentine dengan peringatan hari lahir PETA, sehingga generasi muda Indonesia lebih mengenal sejarah bansanya dari pada sejarah negara lain," terang ustadz muda itu. (Yd/red)
Lumajang
Spesialis Maling Minimarket Tertangkap Massa
Lumajang(lumajangsatu.com)- Spesialis maling minimarket nyaris dihajar massa jika tak keburu diamankan polisi. Pelaku tertangkap tangan saat beraksi di minimarket Jalan Let Jend Sutoyo Lumajang, Sabtu (14/02/2015). Saiful (56) warga Pati Jember ini langsung digelandang ke ruang Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Polres Lumajang setelah tertangkap tangan oleh karyawan minimarket tengah mencuri parfum, minuman kaleng, dan pembersih wajah. Dia keliling terus mas, setelah itu saya lihat dia memasukkan beberapa barang kedalam sakunya, jelas Arifin salah satu karyawan Indomaret Let Jend Sutoyo Lumajang. Lebih lanjut, ia menjelaskan setelah memasukkan barang-barang tersebut lantas tersangka berusaha melarikan diri dengan alasan ada tugas dari atasannya. Maksa keluar katanya ada tugas, langsung saja saya teriak maling, tambahnya. POlisi yang datang kelokasi langsung mengamankan tersangka dari amuk massa yang saat itu telah mengerumuni indomaret setempat. Ketika anggota kami mendengar teriakan dari dalam indomaret langsung kita amankan ke Polres Lumajang mas, Ungkap AKP Edi Santuso Kasat Shabara Polres Lumajang saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Tidak hanya dalam saku tersangka, polisi juga berhasil menemukan puluhan barang yang sama dari dalam jok sepeda tersangka yang diduga kuat barang hasil curian dari minimarket lain. Akibat perbuatannya tersangka terpaksa harus mendekam dalam sel tahanan Polres Lumajang sembari menjalani proses hukum selanjutnya. (Mad/red)
Cuaca Ekstrim, Warga Khawatir Pohon Sepanjang Jalan PB Sudirman Tumbang
Lumajang(lumajangsatu.com)- Hujan deras disertai angin yang terjadi beberapa hari terakhir membuat warga kawatir tertimpa pohon khususnya warga disekitar Kota Lumajang. Warga meminta kepada dinas dan istansi yang berwenang untuk segera memangkas dahan pohon agar tidak sampai tumbang kejalan. "Kita minta pohon disepanjang jalan PB Sudirman untuk dipangkas, karena dahannya menjulang kejalan," ujar Debi salah seorang warga, Kamis (12/02/2015). Menurutnya, sejumlah pohon jenis Tiara Payung nampak rapuh dan tidak kuat, sehingga dikhawatirkan jika terjadi hujan disertai angin bisa roboh dan menyebabkan korban jiwa. "Itu pohonnnya kayak rapuh dan tidak kuat," terangnya. Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan sudah melakukan koordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk segera melakukan pemangkasan dahan pohon. Bahkan, BPBD juga mengeluarkan rekomendasi untuk memotong pohon yang dirasa sudah tidak layak hidup karena sudah rapuh. "Saya sudah koordinasi dengan DLH, namun karena personel yang terbatas sehingga masih banyak pohon yang belum dipangkas," ujar Hendro Wahyono Kabid Penangulangan Kesiapsiagaan dan Logistik BPBD.(Yd/red)
Fraksi NasDem, PKS dan PPP Kritik Kinerja Humas Yang Dianggap Diskriminasi Pada Media Massa
Lumajang(lumajangsatu.com)- Pada pandanngan umum fraksi-fraski terhadap empat raperda, fraksi Nasdem dan fraksi Keadilan Pembangunan (PKS dan PPP), mengkritiki kinerja Humas Pemkab Lumajang dalam melakukan publikasi. Humas diminta tidak diskriminasi kepada media massa dalam melakukan publikasi. "Demikian juga untuk program publikasi di bagian Humas,memang tidak bisa kita pungkiri, publikasi dalam kemajuan pembangunan di Kabupaten Lumajang dengan semua media masa sangatlah penting, dengan catatan ada output yang jelas, terukur secara proporsional dan tak bernuansa politis untuk kepentingan sesaat. Standarisasi apa yang digunakan Pemerintah untuk melakukan kerjasama hanya dengan 5 media masa? Mohon penjelasannya!," ujar Agus Suherman ketua Fraksi Nasdem. Disamping proses kerjasama dengan lima media saja, Nasdem juga mempertanyakan proses pembinaan kelompok iformasi masyarakat (KIM) yang menyedot anggran yang besar. Nasdem melihat ada KIM yang sehat namun juga lebih banyak KIM yang hidup segan mati tak mau. "Selama ini keberadaan KIM di kabupaten Lumajang, kalau ditinjau dari tujuannya bagus yakni untuk menyebarkan dan menerima informasi ke masyarakat. Setiap kecamatan dikatakan ada, walaupun banyak yang tidak eksis. Kecamatan Rowokangkung dan Kecamatan Tekung contoh KIM yang “berdaya “, namun bagaimana dengan nasib KIM di kecamatan lainya yang terkesan hanya formalitas. Serta keberadaan dan kiprahnya tidak jelas! Dasar apa yang digunakan sebagai payung hukum pembentukannya? Mohon penjelasannya!!," paparnya. Senada dengan Nasdem Gabungan Fraksi PKS dan PPP juga amat menyangkan diskriminasi proses kerjasama yang dilakukan Humas Pemkab. Fraksi Keadilan Pembangunan meminta Humas untuk merangkul semua media, jangan ada lagi membeda-bedakan media massa, karean media massa memiliki kekuatan untuk merubah Lumajang. "Kami dari fraksi Keadilan dan Pembangunan mengucapkan Selamat Hari Pers Nasional yang jatuh pada tanggal 9 Februari 2015. Tema HPN tahun ini “Pers Sehat Bangsa Hebat”. Sebagaimana kita ketahui pers merupakan bagian dari Demokrasi. Harapannya, media dan jurnalis hendaklah bisa mandiri, berpihak pada kebenaran, dan memberi pencerahan kepada rakyat. Dengan semangat Hari Pers Nasional, FKP berharap kepada humas Pemkab Lumajang untuk tidak lagi membeda-bedakan apalagi ada diskriminasi terhadap media massa yang ada. Sehingga nantinya insan pers dapat bersama-sama ikut membangun Lumajang menuju yang lebih baik," ujar Fraksi Keadilan Pembangunan.(Ls/red)
Fraksi Keadilan Pembangunan Kritiki Kinerja Pemkab
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pandangan Umum Fraksi Keadilan Pembangunan (FKP), Partai Keadilan Sejahtera dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Sebelum menginjak kepada pembahasan terhadap 4 (empat) Raperda, kami sebagai wakil rakyat yang bertanggungjawab dan pengemban amanah kedaulatan rakyat, perlu kiranya menyampaian isu-isu yang sedang berkembang ditengah-tengah masyarakat diantaranya :
Fraksi Demokrat Soroti Pemdes, Wisata Bahari, IPR dan Situs Biting
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pandangan Umum Fraksi Demokrat terhadap 4 Raperda yang diajukan eksekutif ke legislatif ditahun 2015. Demokrat sangat berharap pemerinatahan Lumajang saat ini melanjutkan program kinerja Almarhum Bupati, Sjharazad Masdar. Pembacaan Fraksi Demokrat disampaikan oleh Junaidi, legislator Demokrat dari Dapil III. Demokrat menyoroti pemerintahan Lumajang dibidang pemerintahan desa. Dikarenakan banyak kasun yang kosong dan kasun yang ada masih memiliki ijasah kejar paket B. "Regulasi perekrutan Perangkat desa harus dilakuakn dengan transparan," jelas mantan kepala Desa/Kecamatan Pronojiwo. Demokrat juga berharap dalam pengembangan kawasan Wisata Bahari TPI Tempusari harus mengedepankan perbaikan infrastruktur Jalan yang rusak. Selain itu, banyaknya ijin pertambangan rakyat (IPR) yang mati dan para pengusahan kebingungan memperpanjang ijin. Selain itu, lebih memperhatikan Situs Biting yang sudah menjadi Kawasan Cagar Budaya Pemprov Jatim. Karena sejarah Lumajang adalah jatidiri dan identitas Kabupaten serta masyarakatnya. "Mari kita bekerja sesuai dengan porsinya dan lanjutkan program pemerintah," ujar Junaidi saat penyampaian PU Fraksi Demokrat di Rapat Paripurna Pembahasan 4 Raperda di gedung DPRD Lumajang, Kamis(12/02).(ls/red)
H.Thoriq : Kita Cari Pelatih Yang Pas Bagi PSIL
Lumajang(lumajangsatu.com) - Manajemen PSIL Lumajang yang dikomandani H. Thoriq untuk mengarungi kompetisi Liga Nusantara 2015. Ternyata, kesulitan dalam menentukan pelatih yang pantas memperkuat tim berjuluk Laskar Wirabhumi. "Kita sedang mencari dan menganalisa," ujar H. Thoriq pada wartawan, Rabu(11/02) sore. PSSI dan Manajemen PSIL Lumajang sudah dilamar sejumlah pelatih top yang malang melintang di Kompetisi Profesional baik Divisi Utama dan ISL. Namun, PSSI Lumajang masih menganalisa pelatih yang berkomitmen dengan target lolos ke Divisi Utama. "Masyarakat bola berharap PSIL lolos ke DIvisi Utama, ini pertimbangan yang sangat kita perhatikan," jelas pria yang masuk kandidat calon wakil Bupati Lumajang mengantikan As'at Malik. Manajemen PSIL berharap pelatih yang nanti terpilih bisa mengkombinasikan pemain lokal dan pemain luar yang sudah malang melintang di Kompetisi Liga Profesional dan Amatir.(ls/red)
PSSI Tunjuk Agus Soli Jadi Manajer dan Pelatih PSIL di Piala Suratin U-17
Lumajang(lumajangsatu.com) - PSSI Lumajang menunjuk mantan pemain dan pelatih berpengalaman, Agus Soli sebagai Manajer serta pelatih tim PSIL U-17 di Piala Suratin. Agus Soli dinilai piawai dalam memanajemen sebuah tim, sebagai pelatih dan juga berpengalaman di PDAM Lumajang. "Soal kemampuan Agus soli tidak diragukan di dunia sepak bola Lumajang," kata Ngateman, Ketua PSSI Lumajang. Agus soli sudah malang melintang didunia sepak bola masyarakat di Kaki Gunung Semeru. Selain memiliki kepribadian tegas dan disiplin. "Agus Soli, sudah tak asing dengan sepak bola Lumajang. Dia sempat pasif karena mengurus PDAM," jelasnya. Agus Soli mengaku kepercayaan yang diberikan PSSI dalam mengelola tim PSIL Junior sebuah amanah. Karena Sepak bola Lumajang mulai bangkit dan pembinaan yang terus dilakukan sejak 4 tahun terakhir. "Saya mohon dukungan semua pihak, karena kepercayaan tidak bole disalah gunakan dan wajib profesional," ujar pria yang maju sebagai kandidat calon Direktur PDAM Lumajang yang baru. Agus Soli dikenal sangat berkomitmen saat mengurusi sepak bola di Kecamatan Yosowilangun dan PDAM yang anggota klub internal PSSI.(ls/red)
Pohon Sengon Petani Bertumbangan, Alamat Harga Murah
Lumajang(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang disertai angin kencang terjadi Lumajang, Rabu(11/02) sore. Ternyata, banyak pohon sengon milik petani yang roboh dan tumbang. Para pemilik kebun pohon sengon pusing tujuh keliling. Pasalnya, petani was-was pohon sengon yang tumbang. harganya bisa murah bila dibeli makelar dan pedagang pohon ekonomis itu. "Waduh alamat murah, kalau tidak dijual hanya bisa jadi kayu bakar," ujar Samudi, warga Desa Denok Kecamatan Tekung pada lumajangsatu.com. "Waduh, besok para pedagang sengon bakalan berkeliaran membeli dengan harga murah," terang Iksan, warga Desa Selokbesuki Kecamatan Sukodono. "Alamat murah, kalau pohon sengon tumbang dijual," jelas Samsul warga Klanting Kecamatan Sukodono. Petani sengon berharap pemerintah untuk menentukan harga sengon seperti HET Padi.(ls/red)
Hujan Disertai Angin Banyak Pohon Tumbang, Warga Menduga Dinas Terkait Lambat Memotong
Lumajang(lumajangsatu.com) - Banyaknya pohon tumbang saat hujan disertai angin kencang, Rabu(11/02) sore. Sebagian masyarakat Lumajang menduga Dinas Lingkungan Hidup (DLH) lambat melakukan pemotongan dan sehingga terjadi pohon bertumbangan serta nyaris memakan korban jiwa pengendara yang melintas di Jalanan. "Waduh, ini akibat pemerintah lambat memotong pohon," ujar Samsul warga Kelurahan Tompokersan. "Kalau warga memotong dilarang, kalau banyak yang tumbang yang disalahkan siapa ayo," terang Maman, warga Jl. Panjaitan. "Pemerintah harus segera memotong pohon yang banyak rantingnya, jangan sampai hujan disertai angin, banyak yang tumbang dan menelan korban jiwa," aku Santoso, warga Kelurahan Kepuharjo. Hujan disertai angin kencang yang melanda di Lumajang menyebabkan pohon bertumbangan ramai di media sosial Facebook dan Twitter. Bahkan, banyak masyarakat, khususnya pembaca lumajangsatu.com memasang status banyaknya pohon bertumbangan akibat tidak dipangkas dinas terkait.(ls/red)