Tekung (Lumajangsatu.com)-Berbicara soal kuliner Timur Tengah yang hits di Tanah Air, nasi kebuli bisa menjadi jawaban yang tepat. Mengusung bahan dasar beras yang merupakan makanan pokok penduduk Indonesia menjadikan nasi kebuli sangat mudah diterima oleh lidah.
Lumajangsatu
Nikmatnya Makanan Warung Mbah Martumi di Lumajang
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Saat berburu kuliner di suatu daerah, pastikan Anda makan di tempat-tempat layaknya para penduduk lokal. bertempat di Bagusari, Kelurahan Jogotrunan Kecamatan Lumajang anda dapat menemukan Warung Mbah Martumi. Sederhana namun sarat cita rasa, itulah yang membuatnya jadi salah satu tujuan penikmat kuliner lokal.
Lampu Hias Warna-warni Jadi Trend Semarak Kemerdekaan RI
Tekung (Lumajangsatu.com)-Pernik semarak kemerdekaan Indonesia bertebaran di sepanjang jalan dan lingkungan berbagai wilayah. Tak hanya bendera merah putih, ada pula umbul-umbul, tak ketinggalan lampu hias LED warna-warni juga turut terpampang menambah kesan eksotis ramai penghias lingkungan.Tren lampu hias tersebut saat ini banyak dijumpai di tempat umum. Hiasan wilayah kota, kecamatan, desa, bahkan lingkungan gang juga banyak memasang atribut lampu itu.Di Lumajang tepatnya wilayah Kecamatan Tekung hiasan tersebut banyak dipakai masyarakat di Desa Tukum, Karangbendo, Wonokerto dan desa-desa lain. Gebyar hiasan lampu bisa disaksikan di RW 36 Dusun Tukum Kidul. Serupa dan tak kalah meriah dari wilayah tadi, sepanjang jalan pada lingkungan Desa Karangbendo juga menghias jalan dengan lampu LED. Masyarakat setempat membuat gapura sederhana dari sebilah pohon bambu yang telah dipotong tipis, kemudian barulah lampu-lampu warna dililit, dibentuk dengan model bervariasi. Tak tanggung-tanggung, puluhan bahkan sampai ratusan lengkung lampu LED terpasang di seluruh titik lingkungan."Memang tren kemeriahan perayaan tujuh belasan sekarang banyak yang pakai lampu hias. Itu bagus, mereka kompak," ujar Lukman Kampung Tukum Kidul berpendapat tentang semangat para warga di desa-desa. Kepala Desa juga mengapresiasi inisiatif warga yang secara swadaya gotong royong memeriahkan kemerdekaan dengan aksi positif itu. Semangat persatuan dan rasa Nasionalisme bisa dilihat dari suatu desa yang padu padan."Masyarakat desa punya semngat luar biasa, kita salut" ujar Yunus. (Ind/red)
Yayuk Farida Sastrawan Multitalenta dari Komunitas Gatra
Lumajang (Lumajangsatu.com)-" Saya adalah seorang wanita berjiwa muda tapi terjebak ditubuh yang renta" Yayuk Farida Susanti. Seorang wanita dengan segudang multiple inteligen dari usahanya belajar tanpa henti. Seniman yang memulai segala bentuk pengajaran seni sedari kecil, tinggal di lingkungan orang seni membuatnya tak dapat jauh dari segala bentuk serapan seni itu sendiri. Orang tuanya pun juga berkecimpung dalam bidang seni musik. ketika masih kanak-kanak, Yayuk memulainya dengan kesenian Tari tradisional seperti remo dan jaipong ia kuasai sejak di bangku SMA.Setelah kuliah tidak hanya seni tari, iapun mulai merambat mempelajari seni-seni yang belum ia kuasai. Seni peran, seni musik bahkan ia pernah mengikuti short course class di dunia hypnoterapi. Lulus kuliah, ia tak pernah bisa putus dari kehidupan seni. Yayuk masuk ke dalam lingkup Masyarakat dan mulai menjadi pelatih Tari antar sekolah yang aktif. Ilmu sedari dini ia dapatkan di sanggar, ia turunkan kepada anak didiknya. Setelah menikah dia sempat vakum beberapa waktu, lalu memutuskan untuk masuk kembali dalam dunia seni. Ia berinisiatif membuat film dengan orang-orang yang dikenalnya di dunia fotografi, video maker dan membuat kesepakatan bersama. Setelah memasuki dunia komunitas pada tahun 2014 yang ia beri nama pohong sinema, hingga saat ini telah berhasil memproduksi 2 film. Bersama HFL (Host Film Lumajang) ia sendiri sebagai pemeran.Untuk skenario, ia percayakan pada seseorang yg memang telah berkecimpung dalam dunia tersebut. Bahkan ia belajar sekaligus bekerja di jakarta. Yayuk juga belajar banyak selama proses pembuatan film. Selain jadi pemeran, ia juga menyutradarai, menjadi sarpras sampai menjadi MUA dengan segala kepiawaiannya. Casting pun ia tangani sendiri. Setelah kerja keras itu, lahirlah 2 film dengan judul "Pagebluk" dan "Celah yang Tersisa".Namun, setelah hal tersebut, ia kembali vakum lantaran pergeseran paham. Beberapa waktu setelahnya, ia bertemu dengan Gatra yang tak lain komunitas sastra dari Tukum. Komunitas itu sendiri telah memproduksi 3 buku ber-ISBN antara lain Emosi, Hitam dan Eksotika Lumajang buku tersebut berisi antologi puisi. Buku berjudul Hitam merupakan gambaran dunia astral. Yayuk amat menguasai hal tersebut, bahkan ia juga seorang magician dari hasil serapan short course class yang pernah ia ikuti. Tidak terhitung berapa kali ia bertemu dengan orang-orang yang aneh. Ia juga menuturkan jika dulu ia sering mengikuti ritual tertentu untuk mencapai ilmu yang lebih luas lagi.Hal itu ia lakukan untuk melatih pengendalian diri, melatih fokus pikiran dan banyak lainnya. Kelas itu ia ikuti selama 2 tahun. Iapun sering mengisi workshop hypnoterapi di Surabaya, bahkan penyimaknya merupakan kumpulan dari para kepala puskesmas se-kabupaten. "Skill itu dari jam terbang. Semakin sering dilakukan, akan makin terampil" tutur YayukDemo pada forum pengendalian pikiran, hal-hal ekstrim seperti makan paku, jalan di atas pecahan kaca, bahkan hingga menarik mobil menggunakan gigi merupakan pemusatan dari kinerja otak dan pengendalian diri dengan kualitas tinggi. Dulu ia sering melakukannya. Namun seiring dengan bertambahnya usia, iapun juga mengalami resiko yang berat apabila memaksa melakukan hal itu lagi.Yayuk juga menuturkan, selain perihal usia, suasana hati pun juga ikut andil untuk melakukan hal ekstrim. Bahkan yang profesional sekalipun bisa gagal jika tidak dalam kondisi prima. Untuk ketiga buku ini, Yayuk juga mempercayakan pada ahlinya, buku pertama ia pasrahkan pada anggota bernama Wildan yang memang mumpuni pada hal tersebut, sedangkan buku kedua dan ketiga pada Rendi, karena kedekatannya dengan komunitas lebih ekstrim dan hasilnya pun tak pernah mengecewakan. Komunitas tersebut juga mempunyai agenda menerbitkan 100 buku dengan satu buku satu penulis. Random. Untuk hal penerbit, ia menuturkan pada siapapun penerbit yang menawarkannya. Jadi tidak hanya satu penerbit. Buku tersebut berupa puisi, novel, cerpen dan bentuk karya sastra lainnya. Yang pasti dari hasil kinerja masyarakat Lumajang itu sendiri.Hal itu sudah berjalan dari bulan februari dan akan berakhir bulan September nanti. Editor telah disiapkan oleh komunitas. Bahkan komunitas inipun telah 3 kali melakukan pendampingan dalam program pena berbicara. Komunitas ini intens mengajarkan pemula sampai mampu melakukannya dengan mandiri dan baik. Untuk layout dan desain grafis, Yayuk juga melakukan perlombaan dan bekerjasama dengan banyak SMK, untuk mengapresiasi hal tersebut, tiap pemenang akan mendapat reward, begitupun juga untuk para penulis. Yayuk bersyukur, dengan adanya komunitas ini, akan berguna sekali untuk menjembatani bagi siapapun yang mempunyai tulisan, suka menulis ataupun ingin dapat melakukan kegiatan kepenulisan dengan baik namun belum pernah dibukukan, Gatra hadir untuk mewujudkan mimpi tersebut. Komunitas inipun terdiri dari para jurnalis, Dosen dan praktisi-praktisi penulis yang bisa memberikan dukungan, pendapat dan juga kawan bertukar pikiran. Seni teater pun , komunitas yang dikelola Yayuk ini mendatangkan pemateri dari Situbondo agar mereka dapat terus belajar. Ia juga mengajak mereka ke UNESA, bertemu doktor fakultas sastra. Agar mereka tau bahwa dalam dunia sastra dan seni, lingkup yang kita pelajari amatlah luas. Dalam kunjungannya ke sanggar Bambu Jogja, anak-anak belajar berbagai bentuk teater, ragam dan macam yang ditampilkan oleh teater. (Ind/red)
Jelang Hari Raya Idul Adha, Harga Sapi Kurban di Lumajang Naik
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Menjelang Hari Raya Idul Adha, harga sapi di Pasar Hewan Lumajang mulai naik. Tampak banyak sapi yang berjejer di pasar tersebut.Satu di antara penjual sapi, Behruji mengatakan, saat ini harga sapi mengalami kenaikan.Harga sapi pekan ini mulai naik, yaitu sekitar Rp 500 ribu," ujarnya kepada Lumajangsatu.com (05/08/2019)Pedagang asal Kecamatan Tekung itu menjelaskan, harga sapi kurban dengan ukuran besar saat ini dijual dengan harga Rp 15,5 juta. Sedangkan untuk sapi kurban yang berukuran sedang, harganya Rp 13,5 juta."Semuanya naik Rp 500 ribu," jelasnya.Hal senada juga disampaikan pedagang sapi lainnya. Husen mengatakan, kenaikan harga sapi kurban di pasar Lumajang dimulai pekan ini. Namun meski mengalami kenaikan, sapi kurban masih banyak diminati.Mandor asal Kecamatan Tekung tersebut mengaku, sejak pagi sapi dagangannya dikunjungi banyak pembeli, sehingga sejumlah sapi dagangannya terjual."Dari delapan sapi dagangan yan saya bawa, pagi ini sudah terjual sebanyak tiga ekor, biasanya tidak selaris ini," katanya.Dia juga mengaku untung banyak berjualan sapi kurban.Namun, ia enggan memapaparkan berapa detail keuntungan yang ia terima."Pokoknya untung, ya alhamdulillah barokahnya Idul Adha," tutupnya (Ind/red)
Gethuk Jajanan Tradisional yang Disulap Menjadi Kuliner Kekinian
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Sebagian besar makanan khas tradisional kini mulai terpinggirkan dengan hadirnya makanan kekinian yang dikemas lebih menarik. Padahal Indonesia sendiri kaya akan makanan tradisionalnya, salah satunya adalah gethuk. Makanan yang terbuat dari campuran tepung terigu, gula, dan ketela yang kemudian dikukus ini sudah lama menjadi makanan khas Indonesia. Zaman dulu, gethuk mudah ditemukan di pasar hingga warung-warung di sekolahan. Namun sekarang penjulannya terbatas.Terinspirasi oleh kenangan jadul, tiga orang pemuda yakni Hussein Maulana, Arga Harir, dan Helmy Alvionita membuat kuliner gethuk dengan nama Hello Gethuk. Tujuannya untuk mengangkat jajanan khas tradisional Indonesia dengan rasa dan tampilan yang lebih modern tanpa menghilangkan rasa asli dari gethuk itu sendiri.Gethuk yang awal mulanya hanya dikonsumsi secara polos, kini bisa dinikmati dengan berbagai variasan rasa. Gethuk di Hello Gethuk ini memiliki ukuran yang lebih besar. Selain itu, demi kekinian, maka makanan yang mulanya polos dilumuri dengan aneka saus cokelat dan toping yang membuat tampilan odading ini semakin menarik. Rasa yang tidak terlalu manis pada adonan yang kemudian dipadukan dengan saus cokelat di atasnya membuat makanan ini memiliki tingkat kemanisan yang pas.Berdiri sejak bulan April 2019, Hello Gethuk mampu menarik perhatian pasar secara signifikan. Dengan keunikan yang dimiliki dan satu-satunya di Kota Lumajang membuat para konsumen selalu berdatangan. Konsumen sendiri dominan berasal dari kalangan mahasiswa dan para pekerja.“Hello Gethuk sendiri ibaratnya ingin merangkul para pedagang , juga kita ingin menaikkan jajanan khas tradisional Indonesia”, ucap salah satu owner, Hussein Maulana.Varian saus di Hello Gethuk terdapat enam varian rasa yakni, white chocolate, dark chocolatte, tiramisu, stroberi, green tea, dan chocomaltine. Harganya sendiri sangat terjangkau yakni Rp15.000 – Rp. 19.000. Makanan dengan ukuran kira-kira 20 cm, ukuran yang cukup besar di tambah dengan saus topping yang lezat mampu membuat yang memakannya merasa puas.Outlet Hello Gethuk terdapat diDusun Bejo, Denok, Lumajang (selatan Pondok Pesantren Darul Falah), Area Sawah/Kebun (Ind/red)
Tirtosari View Cocok Untuk Kalian yang Ingin Menyelam Bersama Ikan Tapi Takut Kedalaman Laut
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Melakukan aktivitas di bawah air bersama ikan dan biota laut memang menyenangkan. Namun tidak semua orang berani untuk melakukannya, karena banyak alasan tidak bisa berenang misalnya, atau takut kedalaman lautan.Kini, kalian yang ingin juga berpose bersama ikan-ikan di bawah air dan memiliki suvenir foto yang instagrammable, kalian bisa berkunjung ke Wisata Tirtosari View Desa Penanggal Kecamatan Candipuro Kabupaten Lumajang. Resor ini memiliki kolam renang alami yang populer dengan perenang snorkel dan penyelam yang tidak berpengalaman."Satu kolam renang memang di khususkan untuk spot under water untuk pengisian ikan koi ini kami bekerja sama dengan komunitas Koi Lumajang" Ujar Cik Ono Kades PenanggalObjek wisata ini mempunyai Daya Tarik Wisata berupa pemandian alam dan pemandangan alam yang sangat indah sekaligus udara yang sangat sejuk. Terdapat beberapa fasilitas umum seperti tempat parkir, musholla, kolam renang untuk anak-anak, kolam renang dewasa, tempat jajanan, gazebo dan tempat duduk bagi pengunjung."Sangat recommended sekali bagi yang suka dingin untuk datang kesini" Ujar Vivi salah satu wisatawan dari JemberPengelola wisata ini tidak memperlakukan kolam pemandian seperti umumnya kolam renang. Mereka tidak menambahkan klorin ataupun zat kimia lain. Secara berkali, air di kolam pemandian dibuang kemudian otomatis kolam terisi kembali dari mata air alami."Yang membuat tempat ini menarik ialah ratusan jenis ikan air tawar berenang di kolam berdasarkan pasir dan kerikil ini" Ujar Amien salah satu pengelola wisata Pengunjung dilarang memancing ataupun menjaring ikan-ikan ini tapi boleh berenang bersama, bahkan berfoto bersama. Jadi bisa tuh snorkeling, main bareng ikan air tawar.Selamat menikmati Liburan anda, Liburan tidak harus pergi jauh. Karena di sekeliling kita pun, banyak keindahan yang tersembunyi.(Ind/red)
Huda Al Pati Cintai Sastra Berawal dari Pesantren
Lumajang (Lumajangsatu.com)- Dilumajang terdapat sebuah organisasi bernama FKUB yakni Forum Kerukunan Umat Beragama. Salah satu anggotanya bernama lengkap Syaiful Huda lebih dikenal dengan sebutan Huda Al Pati. Bermula dari keikutsertaan dalam membacakan puisi-puisi karyanya di forum tersebut, membuat ia lebih dikenal oleh masyarakat Lumajang.
Nikmatnya Steak Bakso di Labruk Lor
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Tak seperti hari biasanya, siang ini matahari enggan menunjukan sinar teriknya. Kali ini rintikan hujan kecil yang menjadi teman saya untuk mencicip Bakso yang konon nya bisa menjadi steak. Sedikit asing namun menarik. Warung bakso tak biasa ini memiliki dua lantai untu para pengunjungnya singgah sekedar menjajal, di lantai 1 yang berisikan meja dan kursi layaknya warung pada umumnya dan lantai 2 dengan model lesehan seperti saung. Steak Bakso Banyuwangi Ya, itulah nama warung unik terdengar sedikit aneh, namun itulah yang menarik minat pembeli untuk menjajal salah satu warung bakso berukuran 6x8 di Jl. Letkol Slamet Wardoyo, RT.3/RW.19, Citrodiwangsan, Labruk Lor. Tak perlu menunggu lama, salah satu pegawai dari warung itupun segara memberikan kertas menu yang ada. Tanpa ragu segera memesan menu antimainstream yang ada di warung ini, apa lagi kalau bukan Steak Bakso. Dengan ditambah Daging Iga dan Teh manis hangat sesegara mungkin kami memanggil pegawai yang ada dan langsung memesannya Setelah menunggu beberapa saat, makanan yang dinanti-nantikanpun datang. Daging bulat berbentuk pipih dilengkap dua daging iga dan beberapa sayuran segar yang membuat mulut ini tak sabar untuk menyantap nya. Tanpa ragu segera menjajal makanan yang ada dihadapan ini. Daging empuk disertai saus steak yang gurih ini cukup memanjakan lidah saya yang sejak tadi bertanya-tanya penasaran mengenai cita rasa bakso steak ini. Ditambah bumbu yang meresap pada daging iga nya membuat saya makin lahap untuk memakannya. Harga yang dikenakan di warung ini pun tidak akan membuat kantong terkuras. Dengan hanya bermodalkan Rp.27.000,- saya sudah bisa memanjakan perut dengan “bakso” yang baru kali pertama saya temui ini. Warung yang buka pukul 10:00-21:00 setiap hari nya ini bisa menghabiskan 100-300 mangkok dalam satu harinya. Saat ditanya mengenai keunikan tampilan bakso steak ini, Mas Idan selaku salah satu pegawai di warung ini menjelaskan bahwa tampilan seperti itu dibuat supaya tampilannya kekinian. “Sering banget, harga nya terjangkau terus juga rasa nya kan enak ya,” kata Ibu Ros salah satu pelanggan setia Selain karena harga nya yang terjangkau, letak warung yang berada dipinggir jalan besar membuat warung ini mudah untuk di jangkau.(Ind/red)
Tak Suka Kuah? Coba Kenikmatan Baso Goreng Legendaris
Lumajang (Lumajangsatu.com)-Kuliner bakso memang tidak ada matinya. Bagi kamu yang menyukai bakso dengan rasa gurih, jangan lewatkan camilan bakso goreng di Bakso Goreng Anugrah, saat tengah berkunjung ke Kota Pisang ini. Bakso Goreng Anugerah merupakan kuliner legendaris, pemiliknya Yusuf Prayitno mengawali usaha bakso goreng pada 1976 yang hingga kini masih menjadi kuliner favorit para pelanggan.“Bermula saya berdagang mie, namun waktu itu ada yang menjual bakso goreng yang sangat laris. Tentunya saya sangat penasaran dengan resep tersebut , lalu saya mencoba menghampiri penjual bakso itu. Baru sampai pintu saya langsung diusir katanya resep yang digunakan rahasia,” kenang Yusuf Tak menyerah sampai di situ, Yusuf tetap berjuang untuk berdagang bakso goreng. Prosesnya memang cukup panjang. Adonan baksonya pernah gagal dan bertekstur keras. Ia bahkan juga pernah mengalami kompor meledak.“Awalnya menggoreng bakso di rumah dan memang kurang terkenal. Sejak empat tahun ke belakang saya memutuskan untuk pembuatan dan penggorengan bakso ini di tempat jualan langsung, sehingga nantinya dapat menarik perhatian pembeli,” katanya.Bakso Goreng Anugerah ini memiliki keunikan tersendiri, yakni rasanya yang khas. Dia memang menggunakan bahan-bahan pilihan untuk adonan baksonya, seperti ikan tenggiri yang berkualitas. Bakso goreng Yusuf juga tidak berbahan pengawet serta halal untuk dikonsumsi. Tak hanya itu, sambal nya pun dibuat sendiri.“Untuk seharinya biasanya menghabiskan 30 hingga 40 kilogram ikan tenggiri yang dibeli melalui suplier. Berbicara harga memang terbilang mahal Rp9.000 perbuah, namun akan sebanding dengan rasa bakso goreng tersebut,” ujarnya.Camilan Bakso Goreng Anugerah ini bisa ditemui di Jl. Desa Tegalrandu RT. 1 RW. 1, Tegalrandu, Klakah operasionalnya Senin-Sabtu pukul 06.00 WIB -16.00 WIB dan Minggu pukul 06.00 WIB-14.00 WIB. (ind/red)