Pariwisata

Ayoo...!! Hadiri Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Guna mendukung promosi wisata Lumajang, warga menggelar Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat. Kegiatan festival digelar selama tiga hari 28-30 April 2017 di Sepanjang jalan pasar Desa Gucialit hingga halaman PTPN XII Kebun Teh Kertowono."Kegiatan Festival Gucialit Gebyar Pesta Rakyat digelar selama tiga hari sepanjang jalan di pasar hingga halaman PTPN XII," ujar Irawan, salah seorang anak muda Gucialit, Kamis (27/04/2017).Ada sejumlah kegiatan seperti bazar makanan tradisional, kesenian Kuda Lumping, panggung hiburan rakyat, kesenian religi Al-banjari, kesenian ujung mantra, kesenian Baleganjur dan kesenian Jharan Slining. Sebagai pamungkas, akan ditampilkan kesenian khas Gucialit yakni Sandur Ronang."Sandur Ronang ini seperti Ludruk, tapi ada bedanya. Ini khas Gucialit dan pestas pertama kali di acara festival," terangnya.Sedangkan untuk makanan tradisional akan disuguhkan berbagai jajanan pasar. Yang menjadi khas adalah lontong pisang, yakni pisang yang dibungkus seperti lontong dan dimakan dengan parutan kelapa."Untuk makanan tradisional akan banyak jajanan pasar, yang khas adalah lontong pisang," pungkasnya.(Yd/red)

Arca Lingga Yoni Gedhong Putri Dirusak Orang Tak Dikenal

Lumajang(lumajangsatu.com) - Arca Altarnaga Lingga Yoni di Kawasan Situ Candi Gedong Putri Desa Kloposawit Kecamatan Candipuro dirusak oleh tak dikenal. Akibatnya, pagar pengaman Arca rusak dan ada galian disekitarnya.Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lumajang langsung bergerak cepat untuk mengecek kondisi terkini dari Arca yang memiliki pahatan terbaik di Indonesia itu. Dugaan akan ada pencurian, diperkiraan tidak."Kalau perusakan bisa jadi atau ada orang yang sedang mencari sesuatu hal disekitar Arca," jelas Kabid Kebudayaan, Disparbud, Idrijanto saat dihubungi, Selasa(25/4) sore.Bagi dia, setelah dilakukan pengecekan oleh tim Arkeolognya tidak ada kerusakan yang terjadi pada Arca, hanya pada pagar kawat berduri. Namun, pihaknya sangat memperhatikan peristiwa ini dengan berkoordinasi perangkat desa, kecamatan dan aparat penegak hukum."Kalau ada perusakan ataupun pencurian, sudah masuk ranah kriminalitas terhadap benda cagar budaya," paparnya.(ls/red)

MTMA se-Jatim Gelar Fun Camp #4 di Negeri Atas Awan Kampung Nirwana

Lumajang (lumajangsatu.com) - Upaya mempromosikanan destinasi wisata Lumajang terus dilakukan tak hanya oleh pemerintah saja. Komunitas My Trip My Adventure (MTMA) Regional Jatim menggelar acara Fun Camp #4 di Kampung Nirwana Negeri Atas Awan (B-29) Desa Argosari Kecamatan Senduro.Acara Fun Camp digelar tanggal 14-16 April di B-29 dengen sejumlah kegiatan seperti diskusi pariwisata, fun camp, gime dan bakti sosial. Saat ini, jumlah peserta yang sudah teregistrasi mencapai 168 orang dengan jumlah peserta terbanyak dari Jombang mencapai 28 orang."Saat ini semua anggota MTMA se-Regional Jatim berkumpul di Negeri Atas Awan Kampung Nirwana. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada panitia, teman-teman MTMA Lumajang dan Pemerintah Lumajang yang mensukseskan kegiatan Fun Camp MTMA #4 ini," ujar Muhammad Fahmi Sidqi Ketua MTMA Regional Jatim, Jum'at (14/04/2017).Sementara itu, M. Arofiq Ketua MTMA Lumajang menyatakan, kegiatan Fun Camp #4 sebagai upaya mengenalkan wisata Lumajang. Destinasi wisata Lumajang sangat luar biasa dan layak untuk dikunjungi dan harus terus dipromsikan oleh semua warganya."Kami dari MTMA Lumajang merasa memiliki kewajiban untuk ikut mempromosikan potensi wisata Lumajang. Kami bangga dengan Lumajang apapun keadaannya," jelasnya.Arif Efendi, Kabid Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang mengucapkan terima kasih, karena MTMA Lumajang ikut mempromosikan wisata B-29. Saat ini, B-29 menjadi destinasi unggulan objek wisata tak hanya Lumajang bahkan Jawa Timur."B-29 dipamerkan di stand Provinsi Jatim di acara Majapahit Travel Fair di Surabaya. Itu artinya B-29 sudah menjadi destinasi unggulan tidak hanya di Lumajang, namun juga Jawa Timur," pungkasnya.(Yd/red)

Water Park KWT Wonorejo Jadi Jujukan Wisata Keluarga AKhir Pekan

Lumajang (lumajangsatu.com) - Wisata kelurga Water Park di Kawasan Wonorejo Terpadu (KWT) masing jadi jujukan berlibur diakhir pekan dan liburan. Terbukti, objek wisata yang dikelola Dinas Pariwisata dan Kebudayaan itu masih ramai dengan pengunjung yang didominasi anak-anak dan perempuan."Yang ramai dengan pengunjung saat akhir pekan dan hari libur mas," ujar Bambang, Kasi Pengembangan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang, Kamis (06/04/2017).Selama seminggu, biasanya kunjungan antara 4-5 ribu orang dengan jumlah pengantarnya. Tiket Water Park KWT juga sangat murah, 8 ribu dewasa dan 6 ribu untuk anak-anak."Tiketnya disini paling murah dibandingkan dengan sejumlah wahana permainan air di Kabupaten tetangga," jelasnya.Sedangkan untuk parkir, roda dua 3 ribu, mobil pribadi 5 ribu dan bus/truck 10 ribu. Sejumlah wahana permain untuk anak tersedia di KWT yang bisa jadi rujukan untuk berlibur bagi keluarga."Ada banyak wahana permainan untuk anak-anak. Namun kami tetap minta orang tua atau pengunjung tetap mengawasi putra putrinya saat di KWT, meski sudah ada petugas," pungkasnya.(Yd/red)

Ayo Hadir..!! Lumajang Tourism Camp 2 di Kebun Teh Kertowono Gucialit

Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang Tourism Camp II 2017 kembali akan digelar 28-30 April 2017 di Kebun Teh PTPN XII Krtowono Kecamatan Gucialit. Kegiatan itu pertama di Indonesia yang diselenggarakan oleh Dinas Pariwisata Dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang bagi para Duta wisata, Duta Kampus Se-Jawa Bali.Lumajang Tourism Camp bertujuan mengenalkan potensi wisata di Lumajang. Kegiatan itu juga bertujuan menjalin kerjasama dalam meningkatkan peran serta generasi muda di dunia pariwisata dengan menggunakan metode Experiental and Tourism Based Community.Pesertanya terbatas, hanya bagi mereka Duta Wisata Jawa-Bali dan duta kampus yang diundang. Meski demikian, masyarakat bisa datang dan berbaur dengan para duta wisata dalam beberapa acara yang digelar bersama dengan Festival Gucialit."Warga bisa berbaur dengan peserta Lumajang Tourism Camp dalam beberapa kegiatan yang digelar bersama Festival Gucialit," ujar Zainul Arifin, salah seorang staf di Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Rabu (05/04/2017).Kegiatan Lumajang Tourism Camp yang pertama kedua ada perbedaaan yakni jumlah peserta, saat ini Jawa dan Bali. Sejumlah kegiatan akan bersama dengan masyarakat, karena Duta Wisata memang harus ikut mengembangkan potensi wisata."Kegiatan Lumajang Tourism Camp yang peratama dan kedua ada perbedaan, meskipun lokasinya sama. Ada sejumlah kegiatan yang melibatkan dan bergabung dengan masyarakat," pungkasnya.(Yd/red)

Digembleng 5 Bulan, KSR PMI Lumajang Dikukuhkan di Negeri Atas Awan Argosari

Lumajang (lumajangsatu.com) - Setelah menempuh 120 jam materi KSR Dasar, akhirnya wajah-wajah baru KSR (Korp Suka Rela) telah dikukuhkan oleh Pengurus PMI Kabupaten Lumajang Minggu (26/03). Dimulai dari diklat ruang selama 3 hari (4-6 November), dilanjutkan pertemuan rutin setiap satu minggu sekali selama 5 bulan di Markas PMI Kabupaten Lumajang, akhirnya Peserta resmi menjadi KSR PMI Kabupaten Lumajang.KSR  baru ini tidak lain berasal dari Mahasiswa Universitas di Lumajang, dan masyarakat umum dengan jumlah 21 orang. Rangkaian acara  pengukuhan dilaksanakan selama 2 hari (25-26 Maret 2017) di Kebun Benih Kentang Negeri Atas awan Desa Argosari, Kecamatan Senduro. Peserta melaksanakan simulasi bencana tanah longsor, bagaimana berperan sebagai petugas assesment, petugas PP (Pertolongan Pertama), Petugas Posko Bencana, hingga Tim DU (Dapur Umum).Meskipun KSR yang telah dikukuhkan tidak terlalu banyak, namun semangat dan jiwa sukarelanya untuk menjadi relawan dan mengabdi di PMI Kabupaten Lumajang sudah tidak diragukan lagi.  Disamping itu, disela-sela kegiatan ini juga diadakan donor darah yang dilakukan oleh UTD PMI Kabupaten Lumajang.Dengan ikrar “Siap” “Bersedia” dan “Sanggup” dari peserta Pengukuhan KSR ini telah menjadi semangat baru bagi teman-teman KSR PMI Kabupaten Lumajang untuk mengabdi dan mengembangkan PMI Kabupaten Lumajang. Salam Kemanusiaan.(Red)Jurnalis warga : Ainun Maghfirah (Relawan PMI Kab. Lumajang)

Bupati As'at Malik Ajak KIM Perangi Isu Hoax di Medsos

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang As'at Malik menyapa Kelompok Infomasi Masyarakat (KIM) se Kabupaten Lumajang. Bertempat di Sendang Wirorojo Desa Wonorejo Kecamatan Kendungjajang, Bupati meminta KIM ikut menangkal isu hoax yang mudah tersebar melalui media sosial."Saya minta KIM yang tersebar di Lumajang ini ikut menangkal isu hoax yang beredar di media sosial yang meresahkan masyarakat," ujar As'at Malik, Kamis (30/03/2017).Bupati mencontohkan isu hoax penculikan anak yang viral di media sosial sangat meresahkan warga Lumajang. Namun, polisi dan pemerintah telah melakukan upaya untuk meluruskan isu tersebut dan di Lumajang tidak ada aksi penculikan anak."Jika semua elemen Masyarakat ikut memerangi hoax, maka Lumajang akan aman serta kondusif," jelasnya.

Arakan Ogoh-ogoh Sambut Nyepi di Pura Mandara Giri Semeru Agung Meriah

Lumajang (lumajangsatu.com) - Arak-arakan Ogoh-ogoh menyambut hari raya Nyepi tahun 1939 Caka berjalan lancar dan meriah (27/03). Ribuan umat hindu dan warga tumpah ruah disepanjang jalan arak-arakan kawasan Pura Mandara Giri Semeru Agung."Alhamdulillah mas, tadi malam kegiatan arak-arakan Ogoh menyambut hari raya Nyepi umat Hindu berjalan lancar dan aman," ujar Rasmin, Camat Senduro kepada lumajangsatu.com, Selasa (28/03/2017).Setelah mengarak Ogoh-ogoh, umat Hindu selama 24 jam akan melakukan Nyepi di rumah masing-masing. Senduro yang masyarakatnya pluralisme, sangat menghargai sebuah perbedaan tersebut.Meski beda agama, warga Senduro bisa hidup rukun dan berdampingan. Bahkan, kerja bhakti untuk tempat peribadatan tidak memandang agama, namun semua warga bahu membahu."Di Senduro sangat menjaga toleransi kerukunan beragama mas, jadi jangan heran, jika ada yang bangun masjid, umat Hindu dan Nasrani juga ikut kerja bahkti, begitu juga sebaliknya," jelas mantan Camat Tempursari itu.Saat hari raya Nyepi, warga Non Hindu juga sangat menghormati umat Hindu yang menggelar Nyepi. Sejumlah aktifitas di pusat Keramaian Sednuro juga nampak lengang. "Warga senduro sangat menghargai saudarnya yang sedang melaksanakan ibadah suci," pungkasnya.(Yd/red)