Lumajang(lumajangsatu.com) - Ada warganya menjadi korban pesawat Air Asia hilang. Plt Bupati Lumajang, As'at Malik ikut memantau perkembangan pencarian pesawat Air Asia QZ8501 melalui media massa. "Kita pantau terus perkembangan bagaimana pencarian lewat media massa online dan televisi," ujar As'at Malik kepada lumajangsatu.com, Senin(29/12). Menurut dia, dirinya sudah meminta BPBD dan Camat Pronojiwo melakukan koordinasi serta komunikasi dengan lintas intansi dalam informasi pencarian Air Asia. "Kami juga minta komunikasi dengan keluarga korban tidak putus," jelasnya. Wabup berharap BPBD terus melakukan koordiansi dan komunikasi dengan tim pencari seperti Basarnas di Bandara Juanda.(ls/red)
pemerintahan
Densus 99 Ansor Ungkap Identitas Anggota ISIS Resahkan TNI dan Polri
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jawa Timur, bergerak cepat menyusul beredarnya video ancaman dari kelompok Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS) melalui Salim Mubarok Attamini. Dalam rekaman yang diunggah di Youtube pada 24 Desember 2014 itu nampak seorang pria berkumis berbahasa Indonesia yang belakangan diketahui bernama lengkap Salim Mubarok Attamimi mengancam Panglima TNI, Polri, dan Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Nahdlatul Ulama. Sehari setelah video itu beredar, Ansor Jatim menggelar rapat terbatas bertempat di Graha Ansor Jatim, Jalan Letjen Sudirman MGM 22 Gayungsari Surabaya. Hasil rapat disepakati membentuk tim investigasi yang diketuai Syukron Dossi diberi nama ‘Densus 99’ dan langsung turun ke lapangan, Malang dan Pasuruan. Hasilnya, diketahui bahwa pria tersebut bernama Salim Mubarok. Sesuai yang tertera di paspornya pria ini lahir di Pasuruan pada 25 Agustus 1977. Perlu diketahui, beredarnya video itu memang sempat membuat banyak kalangan menghubungi Ansor Jatim untuk menanyakan kebenaran informasi yang beredar. “Ini cukup beralasan karena basis utama Ansor-Banser ada di Jatim,” kata H Rudi Triwachid, Ketua Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Jatim. Rudi Triwachid menyatakan Ansor tidak mau terpancing atas ancaman provokatif tersebut dengan melakukan tindakan reaktif. Menurutnya, Ansor Jatim, sudah melakukan deteksi cukup lama dari jejaring kelompok Islam garis keras. “Yang terpenting Ansor Jatim mengajak kepada seluruh rakyat Indonesia untuk satu barisan dan tidak lengah dengan tetap menjaga lingkungan masing-masing. Mari kita kampanyekan bersama ‘say no to terorism and radicalism’,” pesan Rudi Triwachid dilansir lensaindonesia.com, Sabtu(27/12). Dia lalu membeberkan, rumah Salim Mubarok berada di RT 5 RW 6, Kelurahan Karanganyar, Kecamatan Panggung, Kota Pasuruan. Rumah itu warisan dari kedua orangtua Salim. Namun Salim memilih pindah ke Malang bersama istri dan anaknya dengan menyewa sebuah rumah di daerah Kendung Kandang, Malang. Salim Mubarok berasal dari keturunan Arab Yaman Bani At-Tamimi. Itulah sebabnya, dia dikenal dengan nama lengkap Salim Mubarok Attamimi. Pada Mei 2014, Salim Mubarok bersama istri dan lima anaknya (tiga anak kandung, dua anak angkat), berangkat ke Suriah. Sebelum memboyong istri dan lima anaknya itu, Salim sebenarnya telah bergabung dengan ISIS di Suriah, dan sempat beberapa kali pulang ke Pasuruan dan Malang. Sebelum ke Suriah dan bergabung bersama ISIS, Salim Mubarok pernah berada di Yaman bergabung bersama AQAP, sebuah organisasi sayap Al Qaidah di Yaman. Saat berada di Yaman itu, Salim diketahui beberapa kali masuk di daerah perbatasan antara Turki dan Suriah. Video yang diunggah oleh akun al-faqir ibn faqir itu berjudul ‘Ancaman Wahabi terhadap Polisi, TNI, Densus 88 dan Banser’. Dalam video itu, Salim Mubarok yang mengenakan kupluk dan bersarung tangan itu berbicara bahasa Indonesia sembari sesekali mengutip ayat Al-Quran. Pada awal tayangan, Salim Mubarok langsung menyebut Panglima TNI Moeldoko, Kepolisian dan Banser dengan sebutan `laknatullah alaih`. Salim mengatakan menunggu kedatangan TNI, Polri dan Banser. “Apabila kalian tidak datang kepada kami, kami yang akan datang kepada kalian,” ancam Salim dalam video itu. Tidak cukup disitu, Salim Mubarok juga menebar ancaman akan membantai TNI, Polri dan Banser satu persatu. “Penegakan syariat Allah harus dimulai dengan memerangi kalian dan membantai satu per satu kalian, TNI, Polri, Densus dan Banser. Yang mana hari ini menyombongkan diri untuk menentang agama Allah, menentang penegakan syariat Allah dan mengatakan NKRI harga mati. Ketahuilah bagi kami syariat Allah harga mati,” ancam Salim. (Ansor/lensaindonesia.com/red)
Rumah Mantan Sekda Lumajang Dirampok, 200 Juta Amblas
Surabaya(lumajangsatu.com) - Aksi perampokan di siang hari terjadi di Surabaya, Sabtu (27/12/2014). Pelaku menyekap dan membius pembantu, lalu kabur membawa uang tunai sekitar Rp 200 juta dari lemari kamar. Aksi perampokan itu terjadi di rumah mantan Sekretaris Daerah Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Hendro Prapto Ariadi, di Jalan Jemursari VI/18, Surabaya. "Kata saksi tetangga, pelaku lebih dari satu orang menggunakan mobil Daihatsu Xenia warna hitam," kata Kapolsek Wonocolo Kompol Naufil Hartono dilansir dari kompas.com. Rumah yang ditinggal penghuninya sejak empat hari lalu itu hanya ditunggu pembantunya, Ulfa. "Pelaku sempat memukul pembantu dan mengancam dengan senjata tajam, sebelum akhirnya dibius," jelasnya. Uang tunai senilai Rp 200 juta dibawa perampok dari dalam lemari kamar korban. Polisi menyayangkan mengapa uang sebanyak itu disimpan dalam lemari, padahal di rumah korban terdapat brankas yang ditanam di bawah lantai. Aksi perampokaan sebenarnya diketahui oleh tetangga korban yang enggan disebutkan identitasnya. Namun dia mengaku tidak bisa berbuat apa-apa karena takut. Yang dia tahu, salah satu pelaku menggunakan baju merah kotak-kotak, berperawakan kecil pendek, sementara yang menunggu di mobil bertubuh tambun. "Saat keluar, mereka membawa tas ransel dan tas jinjing, dan mengemudikan mobil keluar dengan kencang," ujarnya.(Kompas.com/red) Sumber : kompas.com
Berbahaya, Tiang Lampu Penerangan Jalan Umum Nyaris Roboh
Lumajang(lumajangsatu.com)- Proyek penerangan Jalan Umum (PJU) disepanjang jalan propinsi jalur surabaya-lumajang, tepatnya di Jalan Grobogan Kedungjajang Lumajang terdapat satu buah tiang lampu nyaris roboh disandari oleh mesin Kumai Jalan sejak beberapa hari yang lalu, Jumat (26/12/2014). Kondisi tiang yang nyaris roboh itu meresahkan warga sekitar dan para pengguna jalan. Pasalnya selain khawatir tiang tersebut roboh secara tiba-tiba arus kendaraanpun kerap kali terjadi kemacetan. "Sering macet mas, soalnya masih harus buka tutup jalan kadang," Papar Muhammad salah satu pengguna jalan yang melintas. Sementara salah satu petugas yang saat itu sedang melapisi bagian dasar tiang mengaku tidak tahu akan hal tersebut. "Waduch tugas saya hanya ngelapisi cor-coran ini mas," ungkap pria yang namanya enggan disebutkan. warga sekitar berharap, pihak terkait segera memperbaiki dan mengevakuasi mesin kumai jalan tersebut, agar tiang PJU dapat segera difungsikan. "Ya kalau bisa cepat diperbaiki kenapa harus menggu lama," harapnya. (Mad/red)
Reza Mustofa Pemain Lumajang Perkuat Persebaya
Lumajang(lumajangsatu.com) - Reza Mustofa, pemain sepak bola asal Lumajang ini, akhirnya bergabung di Klub Besar di Jawa Timur, Persebaya Surabaya. Reza Mustofa yang besar lewat sepak bola di kaki Gunung Semeru dimulai sejak kejuaraan antar SMP ditahun 90-an. Reza mustofa kini mulai menapak karir sepak bolanya di klub berjuluk Green Force. Reza sebelumnya masuk di skuad Arema, Persema dan terakhir di Persegres Gresik. Berita pemain asli Lumajang masuk di skuad Persebaya sudah menjadi perbincangan dikalangan sepak bola di Lumajang. "Reza sekarang di Persebaya," kata penyiar sepak bola Lumajang, Udin sirambut Fanta. Dari sumber media online terbesar di Jawa Timur, beritajatim.com, Reza masuk skuad dari Green Foce. inilah Daftar Pemain Persebaya: Kiper (3) Jandry Pitoy Hery Prasetyo Thomas Rian Bayu Bek (10) Otavio Dutra Putu Gede Juni Antara Fatchurahman Munhar Dany Saputra Asep Berlian Zaenuri Sahrul Kurniawan Heri Setiawan Fauzan Jamal Gelandang (9) Zulfiandi Bima Ragil Slamet Nurcahyono Hargianto Evan Dimas Wage Dwi Aryo Fandi Eko Utomo Siswanto Reza Mustofa Penyerang (3) Wahyu Subo Seto Ilham Udin Armaiyn Agung Supriyanto
FOTO UNIK : Ambil Pepaya Pakai Gaya Panjat Pinang
Randuagung(lumajangsatu.com) - Mengisi liburan sekolah, ada saja tingka pola anak-anak desa dengan gaya kreatif. dikarenakan tidak ada tangga dan gala untuk mengambil pepaya, anak-anak Dusun Sumbersuko Desa Kalidilem Kecamatan Randuagung melakukan tindakan kreatif dengan kerjasama dan gotong royong bergaya panjat pinang. Sebanyak 5 anak yang masi sekolah dasar yakni, Iqbal, Raka, Satu dan Putra melakukan aksi panjat pinang untuk mendapatkan buah pepaya. Ke-empat anak tersebut usai bermaian di kebun tebu kelaparan, kemudian meminta buah pepaya milik Haidar, teman bermainnya. Aksi ini mengundang perhatian banyak warga di Dusun Sumbersuko.Ketika, lumajangsatu.com lewat tak melewatkan aksi unik dan kreatif anak Lumajang itu, Rabu(24/12/2014).(ls/red)
Kenalkan Potensi, Masyarakat Serambi Semeru Gucialit Gelar Karnval Budaya
Gucialit(lumajangsatu.com) - Untuk mengenalkan potensi dan kebudayaan, masyarakat serambi Semeru "Gucialit" mengelar karnaval. Ini dilakukan agar Gucialit juga dikenal segala potensi pertanian, perkebunan, wisata dan kebudayaan. "Karnaval ini digelar sebagai bentuk identitas masyarakat Gucialit," ujar Jefri, salah satu panitia Karnval. Dalam karnvala kali ini, masyarakat Gucialit akan menampilkan segala potensi alam dan sumber daya manusianya. Karena Gucialit memiliki semua potensi yang ada di Lumajang. "Sejak zaman pra sejarah, sejarah dan kolonial serta perjuangan, Gucialit suda tercatat di Buku-buku Luar Negeri," ujarnya. Karnaval bertajuk "Memanen Kearifan Masyarakat Serambi Semeru". Peserta karnaval sebanyak 14 kelompok pawai yang akan menghibur masyarakat Gucialit.(ls/red)
Dievaluasi Pemprov Tak Dukung MEA, APBD 2015 Lumajang Dikembalikan
Lumajang(lumajangsatu.com) - Pemprov Jatim mengembalikan RAPBD 2015 Lumajang yang belum mendukung program Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA). Hal ini bisa mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan potensi pelaku usaha di Lumajang pada khususnya. "Meski dampak sangat kecil MEA di Lumajang, tapi Gubernur minta untuk APBD kita mengarah dan mendukung pelaku usaha menghadapi MEA," ujar Sekda Lumajang, Buntaran Supriyanto pada wartawan. APBD Lumajang yang belum mendukung program MEA di Dinas Pertanian, Dinas Koperasi dan UKM serta Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Tim Anggaran Pemkab langsung memanggil 3 dinas tersebut, dikarenakan ketiganya sangat berdampak langsung dengan MEA. "Tadi kita rapatkan, untuk mendukung MEA sesuai program 3 dinas terkait," jelasn mantan Kadinkes itu. Untuk hasil evaluasi dan telaah APBD 2015 Kabupaten oleh Pemrov Jatim. Lumajang akan melakukan rapat pertemuan dengan Badan Anggaran DPRD untuk membahas hasil evaluasi dari Pemprov Jatim. Kekuatan APBD Lumajang ditahun 2015 suda mencapai Rp. 1,6 Trilliun dengan Pendapatan Asli Daerah di target ditahun 2015 senilai Rp. 170 Milyar.(ls/red)
Ini Identitas 2 Korban Terserat Banjir Bandang Lemongan
Ranuyoso(lumajangsatu.com) - 2 korban terserat banjir bandang Gunung Lemongan diketahui bernama, Bus Asmat (43) dan anaknya, Sis(21) warga Desa/Kecamatan Ranuyoso. Informasi yang diperoleh lumajangsatu.com dari warga dan petugas, keduanya terseret banjir bandang di sungai mari "curah" Dusun Dapsulur Desa/Kecamatan Ranuyoso. Keduanya terserat saat melintasi sungai usai mencari rumput. Sementara Sis (21) anak dari Bus Asmat dikabarkan sedang hamil 7 bulan. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran keselamatan korban dan janinya oleh warga serta keluarga. Hingga ini, warga bersama petugas desa setempat melakukan pencarian korban dengan menyelusuri sungai dap sulur.(ls/red)
Dua Pencari Rumput asal Ranuyoso Terseret Banjir Bandang Gunung Lemongan
Ranuyoso(lumajangsatu.com) - Hujan deras yang menguyur di wilayah Kecamatan Ranuyoso sejak, Selasa(23/12) siang. Ternyata, menyebabkan banjir bandang di Dusun Dapsulur Desa Ranuyoso Kecamatan Ranuyoso, menyebabkan pasangan suami istri terseret arus banjir di sungai mati (cura,red). Informasi yang diperoleh dari warga, dua pasangan suami istri diketaui pencari rumput yang hendak pulang melewati curah. Naas, curah yang biasanya tidak aliran air besar, tiba-tiba terjadi arus air besar yang kotor. Ternyata, air bah di curah Dapsulur, air kiriman dari lereng Gunung Lamongan. Mengakibatkan dua pasutri yang belum diketahui identitasnya terbawa arus. Saat air sungai diduga banjir bandang, dua pencari rumput terbawa arus dan kedua menjerit minta tolong, jelas Supriyono, warga sekitar saat dihubungi lumajangsatu.com. warga kemudian mencari sumber suara dan melakukan pencarian hingga titik akhir sungai di Desa Paras Kecamatan Tegal Siwalan-Probolinggo. (ls/red)