Lumajang(lumajangsatu.com)- Belasan kendaraan barang yang melebihi batas muatan, di Jembatan Timbang Klakah siang tadi terpaksa dipulangkan oleh Polisi Lalulintas bersama Dishub Propinsi Jawa Timur melalui UPT Jembatan Timbang Relasi Jember wilayah Klakah Lumajang, Kamis (29/01/2015). Kendaraan yang melanggar itu, lantaran kelebihan muatannya lebih dari 25 %, sementara yang kelebihan muatannya dibawah 25 % dikenakan denda berupa uang maksimal Rp. 60.000,-. Penerapan UU 22 Tahun 2009 tentang lalulintas dan angkutan jalan serta Perda Propinsi No. 4 Tahun 2012 tentang pengendalian kelebihan muatan angkutan barang, berlaku di wilayah Jawa dan Bali. "Jika kendaraan barang melebihi dari JBI (Jumlah Barang di Ijinkan) yakni 25 % maka langsung kita pulangkan ke tempat asal mas," papar Agus Wijaya Kepala UPT Jembatan Timbang Relasi Jember Wilayah Lumajang saat dikonfirmasi sejumlah awak media. Sementara pihak supir sendiri mengaku keberatan dengan pemulangan tersebut. Pasalnya ia akan merugi jika harus balik untuk mengurangi muatannya. "Saya dari cirebon mau ke banyuwangi, kalau saya balik lagi jauh mas, kan rugi," Ungkap Yasiman salah satu supir dengan nada kesal. Kegiatan serupa akan terus dilakukan sejak hari ini sampai bulan februari mendatang, guna menerapkan peraturan yang sudah ada, agar para supir kendaraan barang tidak terbiasa melebihi muatannya. (Mad/red)
Peristiwa Lumajang
Pengambangan Wisata Bahari TPI, DPRD Dibuat Pusing Lahan Sudah Dikavling Warga
Lumajang(lumajangsatu.com)- Komisi C DPRD Lumajang memanggil mitra kerja Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP), Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar), Kantor Pelayanan Terpadu (KPT) dan Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD). Komisi C ingin mendengar tentang proses pengelolaan wisata pesisir pantai TPI Tempursari. Saat kami turun ke TPI, kita temukan lahan 47,47 hektare sudah di kavling-kavling oleh warga sekitar, ujar Suigsan Ketua Komisi C DPRD saat memimpin rapat, Rabu (28/01/2015). Agus Widarto Kabid Pengelolaan Sumberdaya kelautan DKP Lumajang menjelaskan bahwa sudah dilakukan kesepakatan antara warga dan pihak desa Bulurejo. Jika nantinya tanah tersebut dibutuhkan negera, maka bangunan yang ada akan dibongkar secara sukarela. Kita akan lakukan sosialisasi, dan kita sudah ada kesepakatan maka bangunan yang berdiri diatas lahan milik DKP dan Disbudpar akan dibongkar sendiri, sehingga tidak akan ada gesekan, jelasnya. Hearing Komisi C DPRD dengan mitra kerja membicarakan tentang pengembangan wisata bahari yang difokuskan di pantai TPI tempursari. Namun karena tidak ada kejelasan lahan sejak tahun 2010 maka pengembangan wisata bahari menjadi mandek. Dari keterangan Satuan kerja perangkat Daerah (SKPD) yang diundnag oleh Komisi C, menyatkan bahwa proses pensertifikatan tanah tinggal menunggu rekom dari Badan Pertanahan Nasional (BPN). Namun, karena sejumlah SKPD diwakilkan seperti KPT dan DPKAD dan Asisten Tatapraja tidak datang maka pertemuan tersebut tidak menemukan hasil yang jelas. Oleh sebab itu, sejumlah anggota Komisi C meminta kepada ketua Komisi untuk kembali mengagendakan hearing dengan mitra kerja. Komisi C juga meminta saat rapat berikutnya, tidak lagi diwakilkan karena rapat tersebut sangat penting. Pak Ketua kami usul untuk kembali mengundnag mitra kerja, baik dari Disbudpar, DKP, DPKAD, KPT, DLH, Dinas Perkebunan, BPN, Asisten Tatapraja, Tata Pemerintah (tapem) serta Kades Bulurejo baik yang lama dan yang baru, dan kami minta agar tidak diwakilkan, ujat M. Subhan Abdillah anggota Komisi C dari Frkasi PDI Pejuangan.(Yd/red)
Terancam Musnah, Cak Yo ajak Kampanye #SAVE RANU PANE
Lumajang(lumajangsatu.com) - Aktivis Lingkungan, Sukaryo yang akrab dipanggil Cak Yo mengajak masyarakat Lumajang mengkampanye #Save Ranu Pane melalui media sosial baik Twitter, Facebook, Kaskus dan Google. Pasalnya, Ranu Pane terancam rusak dan hilang keindahannya. "Sudah waktunya, kita mengkampanyekan SAVE RANU PANE," ungkap Cak Yo. Penanganan di Ranu Pane sebenarnya bukan hanya kampanye atau bersih-bersih limbah sampah. Namun, ada penangganan yang terkonsep dan sistematis. "Jadi Ranu Pane perlu penanganan segera dari semua pihak, masak didiamkan saja," terangnya. Kerusakan Ranu Pane masuk 7 obyek wisata yang mendunia di Indonesia terancam kerusakannya. Jika tidak diselamatkan, Ranu Pane yang berada di Desa Ranu Pane Kecamatan Senduro, Lumajang-Jawa Timur Musnah. (Ls/red)
Soekarwo : Pemerintahan Lumajang Saat Ini DIkendalikan Wabup
Lumajang(lumajangsatu.com)-Menyusul wafatnya, Bupati Lumajang, Gubernur Jawa Timur Soekarwo, menyatakian pemerintahan di Lumajang akan dikendalikan oleh Wakil Bupati, As'at Malik. "Secara Otomatis,Pemerintahan sekarang dikendalikan oleh pak Wabup," kata Soekarwo, saat ditanya wartawan mengenai pemerintahan Lumajang saat ini. Menurut dia, pemerintahan Lumajang seperti pesawat yang lepas landas dan berada di udara. Sehingga, pemerintahan di Lumajang harus mengurusi masyarakat bawahnya. "Pemerintahan ini harus fokus dalam pelayanan masyarakat bawah, kalau kelas menengah dan atas sudah terjamin," terangnya. Soekarwo juga sudah memikirkan dalam waktu dekat untuk estafet pemerintahan di Lumajang. "Ya segera dipikirkan, disini khan ada Pak Wabup, kalau partai belakangan,": ungkapnya, saat ditanya mengenai Bupati Sjahrazad juga menjabat sebagai ketua partai Demokrat.(ls/red)
Waduh...! Belasan Pelajar Terjaring Razia Pesta Miras
Lumajang(lumajangsatu.com)- Belasan pelajar dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) di Lumajang, terjaring razia tengah berpesta miras oplosan di bantaran sungai gambiran Kelurahan Tompokersan Lumajang, Jumat (23/01/2015). Penanangkapan terhadap belasan pelajar itu lantaran bermula saat salah satu anggota shabara Polres Lumajang tengah melakukan patroli rutin, melihat kerumunan orang dibantaran sungai dari jembatan gambiran, lantas langsung menghapirinya. Ditemukan sedikitnya empat belas lebih pelajar dari beberapa Sekolah Menengah Atas (SMA) tengah berpesta Miras Oplosan. "Anggota saat itu sedang patroli, melihat kerumunan orang yang pesta miras anggotapun langsung melakukan penangkapan," papar Kompol Iswahab Waka Polres Lumajang pada sejumlah awak media. Lebih lanjut ia sangat menyayangkan, perbuatan para pelajar ini. menurutnya tidak seharusnya seorang pelajar minum-minuman keras. " Saya sangat menyayangkan, masih pelajar sudah minum-minuman keras, bahkan ada yang bawa sajam juga," lanjutnya dengan nada rendah. Menurut salah satu warga mengatakan bantaran sungai gambiran itu, sering dijadikan tempat pesta miras bagi para pelajar saat jam belajar. "kemarin disebelah sini ada sekitar lima pelajar mas," ungkap Romli warga setempat. Selanjutnya belasan pelajar yang teler ini pun langsung digelandang ke Mapolres Lumajang, untuk dilakukan pendataan dan pembinaan. Agar tak terulang kembali kejadian serupa, Polisi akan melakukan pemanggilan terhadap orang tua dan kepala sekolah dari masing-masing pelajar. (Mad/red)
Tak Sabar, Dump Truck Pasir Tabrak Pick Up Hingga Ringsek
Lumajang(lumajangsatu.com)- Kecelakaan lalulintas adu kepala kendaraan kembali terjadi di Jalan Raya Klakah depan Rest Area Jembatan Timbang Desa Mlawang Kecamatan Klakah Lumajang, Kamis (22/01/2015). Kecelakaan itu bermula saat Dump Truck NoPol N 8317 U yang dikemudikan suyatno warga Malang melaju dengan kecepatan tinggi dari arah utara, saat di lokasi kejadian ada kendaraan barang yang berada di depannya hendak menikung ke Rest Area Jembatan Timbang. Belum masuk semua badan kendaraan barang itu ke rest area jembatan timbang, Suyatno yang tak sabar langsung tancap gas dengan melewati marka jalan sisi barat, kendaraan pick up L 300 dengan NoPol N 8704 YC yang dikemudikan sugeng warga Desa Ranupakis Kecamatan Klakah melaju dari arah yang berlawanan, karena terlalu kencang akhirnya benturanpun tak dapat dihindari. Kan ada kendaraan barang mau ke timbangan mas, sebelum selesai nikung dump truck nekat nyalip ya akhirnya langsung membentur pick up itu, jalas Junaidi warga setempat saat dikonfirmasi lumajangsatu.com. Sementara suyatno hanya bisa pasrah atas kejadian yang menimpanya. Namanya saja musibah mas mau gimana lagi, ungkap suyatno supir dump truck saat ditanya. Akibat benturan keras itu, sugeng sang supir pick up L 300 mengalami luka parah pada bagian kepala dan lengan kanannya, sementara kedua kendaraan ringsek. Gak meninggal kok mas, tapi luka parah, lanjutnya. Polisi yang datang kelokasi kejadian langsung mengamankan kedua kendaraan dengan menyita identitas dan surat-surat kendaraan dari kedua sopir, serta menggelandang suyatno sopir dump truck ke Mapolsek Klakah untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.(Mad/red)
Istri Diselingkuhi, Pria Asal Klakah Bacok Tetangga Hingga Tewas
Klakah(lumajangsatu.com)- Pria mana yang tak sakit hati bila istrinya diganggu dan diselingkuhi pria lain. Seorang pedagang pisang di Desa Sawaran Lor Kecamatan Klakah tewas di bacok oleh suami selingkuhan. Mistar(34) nekat membacok tetangganya, Besir(40) yang tak lain tetangganya dikarenakan menyelingkuhi istri pelaku. Korban dibacok oleh pelaku saat hendak menjual pisang hasil kulakannya diPasar Klakah, Kamis(22/01) pagi. Korban dihadang dan langsung dibacok oleh Pelaku lantaran kesal istrinya diselingkuhi. Pelaku yang dikenal pendiam, kerap menerima kabar jika istrinya kerap digoda dan diajak kencan korban."Jadi pelaku diduga kesal dengan ulah Besir yang diduga menyelingkuhi istrinya," ujar Kasat Reskrim Polres Lumajang, AKP Heri Sugiono. Pelaku langsung dibekuk petugas kurang lebih 2 jam usai kejadian. Hal ini berkat kerjasama polisi dengan tokoh masyarakat setempat. "Dugaan warga, korban dibunuh oleh lelaki yang istrinya diselingkuhi," jelasnya. Pelaku langsung dibawa ke Mapolsek Klakah dan barang bukti clurit diamankan petugas.(ls/red)
Perayaan Maulud Nabi di Pendopo Dipadati Peserta Pengajian
Lumajang(lumajangsatu.com) - Ribuan para peserta pengajian Maulud Hijau memadati Pendopo Kabupaten Lumajang. Tak disangka, perayaan Maulud di Pendopo yang cukup meriah dengan hiasan dan dekorasi yang cukup khas mampu menyedot para peserta pengajian. Selain itu, dalam pengajian Maulud Nabi juga menghadirkan Mubaliq, Aab Ainurussalam yang populer di tevelisi regional Jawa Timur. "Sungguh luar biasa perayaan Maulud Nabi di Pendopo kali ini, Pak As'at memang tokoh Agama dan pemimpin yang peduli seni," ujar Siti Khomariah, asal Desa Selokgondang. "Merayakan Maulud Nabi di Pendopo memang nuasanya beda banget," terang Susanti, asal Kelurahan Ditotrunan. "Kalau Maulud Nabi Muhammad dirayakan seperti ini lagi, saya yakin tahun depan para pesertanya akan banyak lagi," aku Siti Khodijah, asal Desa Denok. Para peserta pengajian selai berjubel didalam pendopo juga berada di jalanana. Bahkan pihak panitia menyediakan layar raksasa untuk para peserta pengajian berada diluar pendopo.(ls/red)
Nekat Nyebrang, Hewan Penghangat Tubuh Tewas Terlindas Kendaraan
Lumajang(lumajangsatu.com)- Seekor hewan Garangan Jawa, atau ganggarangan dengan ukuran tubuh kecil sekira 250–410 mm, ditemukan tewas di pinggir jalan raya Perumahan Suko Asri Lumajang, Rabu (21/01/2015). Hewan pemangsa ini ditemukan tewas dengan kondisi tubuh tergelentang, diduga hewan ini tewas akibat terlindas kendaraan yang melintas, seperti dikutip (http://id.wikipedia.org/wiki/Garangan_jawa), hewan ini sering terlihat menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor lurus di belakangnya. "Paling ya terlindas mobil mas," duga asrip warga Desa Boreng Kecamatan Lumajang yang saat itu sedang melintas. Hewan kecil yang menjadi salah satu hewan pilihan para pemburu ini dikenal mempunyai kelebihan dapat menghangatkan tubuh, bagi manusia yang memakannya. "Pas banget mas, musim hujan kayak gini enaknya makan daging garangan jawa ini supaya gak kedinginan," paparnya sambil memegang ekor hewan tersebut. Selanjutnya, hewan itu akan ia bawa pulang untuk dimasak dan dimakan agar dapat menambah kehangatan dalam musim hujan tahun ini. "Ya saya bawa pulang aja, eman," sautnya sambil membawa hewan tersebut. (Mad/red)
Badan Arkeologi Lakukan Escavasi Candi Kedungsari
Lumajang(lumajangsatu.com)- Setelah melakukan escavasi penemuan bangunan candi di dusun Kedungsari Desa Kedungmoro Kecamatan Kunir Lumajang, Badan Arkeologi Yogyakarta akhirnya menamakan candi tersebut sebagai candi Kedungsari, Sabtu (17/01/2015). "Secara resmi candi ini saya berinama Candi Kedungsari," ucap Heri Priswanto ketua penelitian Badan Arkeologi Yogyakarta pada sejumlah awak media. Menurutnya, nama itu ia ambil dilihat dari letak penemuan bangunan candi tersebut yang berada di Dusun Kedungsari Desa Kedungmoro Kunir. "Nama itu saya ambilkan dari letak penemuan benda ini," lanjut pria itu. Dari hasil escavasi tim Arkeologi berhasil menemukan sebuah bangunan yang diduga sebagai tempat persembayangan umat hindu pada masanya. "Kalau dilihat dari benda-benda ini merupakan candi yang dibangun oleh umat hindu," jelasnya sambil menunjukkan beberapa benda candi. Escavasi kali ini merupakan langkah pertama yang dilakukan oleh Badan Arkeologi untuk meneliti sejarah dan candi tersebut, bahkan pihaknya berjanji akan melakukan penelitian lanjutan nantinya. "Ini langkah pertama, yang jelas nanti akan ada langkah-langkah selanjutnya untuk menemukan jati diri dari candi ini mas," tuturnya. (Mad/red)