Politik Lumajang

Posisi Wabup Ditentukan 50 Anggota DPRD, Bupati Lumajang Tak Berwenang

Lumajang (lumajangsatu.com) - Siapa yang akan menduduki wakil bupati Lumajang (N 2) akan ditentukan oleh suara 50 anggota DPRD Lumajang. Pasalnya, sesuai aturan terbaru Undang Undang nomor 8 Tahun 2015 tentang Pemilukada jika ada kekosongan bupati atau wakil bupati akan dipilih oleh DPRD. Mekanismenya, partai pengusung berhak untuk mengajukan nama untuk diajukan menjadi wakil Bupati. Setelah itu, maka DPRD akan memilih nama tersebut untuk menjadi wakil bupati Lumajang menggantikan As'at Malik. "Wakil Bupati yang ditinggalkan pak As'at akan dipilih oleh DPRD," ujar Hj. Nur Hidayati M.Si Ketua Komisi A DPRD Lumajang, Jum'at (27/03/2015). Pasangan SA'AT pada pemilu 2013 diusung oleh partai PAN, Golkar dan Demokrat. Nantinya, tiga partai tersebut akan mengusulan nama untuk dipilih menjadi wakil bupati oleh DPRD Lumajang. "Yang mengusulkan nama adalah partai pengusung, sedangkan yang akan memilih adalah 50 anggota DPRD," papar politisi NasDem itu.(Yd/red)

Posisi N 2 Lumajang Akan Berasal Dari Partai Pengusung, PAN, Golkar dan Demokrat

Lumajang (lumajangsatu.com) - Terbitnya Undang-Undang terbaru nomor 8 tahun 2015 tentang Pilkada membuat konstalasi politik Lumajang kembali menghangat. Pasalnya, posisi wakil bupati Lumajang tidak lagi ditunjuk langsung oleh Bupati terlantik. Dra. Hj. Nur Hidayati M.Si Ketua Komisi A DPRD Lumajang menyatakan bahwa yang berhak mengusulkan adalah partai pengusung sesuai pasal 176. Di Lumajang partai pengusung pasangan SA'AT adalah Demokrat, PAN dan Golkar. "Sudah jelas mas, bahwa wakil bupati akan berasal dari partai pengusung yakni Demokrat, PAN dan Golkar," ujar politisi NasDem itu, Jum'at (27/03/2015). Untuk mekanisme pemilihannya, nantinya DPRD akan melakukan konsultasi ke Mendagri. Namun yang jelas, nama-nama yang diusulkan dari partai pengusung akan dipilih oleh DPRD Lumajang. "Untuk mekanisme pemilihannya kita akan konsultasikan ke Mendagri, yang jelas wakil bupati akan dipilih oleh DPRD Lumajang," pungkasnya.(Yd/red)

Diiringi Gema Takbir dan Syolawat, PKB Letakkan Batu Pertama Pembangunan Kantor

Lumajang (lumajangsatu.com) - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Lumajang melakukan peletakan pertama sebagai tanda pembangunan kantor PKB di jalan Swandak Timur. Sejumlah pengurus baik dewan Tanfidz dan dewan Syuro hadir dalam acara peletakan batu pertama itu. "Ini adalah tradisi NU, setiap kali akan melakukan sesuatu seperti membangun kantor pasti tasyakuran dan mengambil hari yang baik," ujar Achmad Anang Syaifuddin ketua DPC PKB Lumajang kepada lumajangsatu.com, Jum'at (20/032015). Rencananya, pembongkaran kantor PKB lama akan dilakukan 10 hari lagi. Diperkirakan tiga bulan kedepan, kantor PKB yang baru akan segera bisa dilihat dengan megah. "Rencananya baru satu lantai saja, namun jika ada rizki lagi kita akan bangun lagi kantor PKB tiga lantai," paparnya. PKB Lumajang merupakan partai pemenang kedua setelah PDI Perjuangan dengan 9 perwakilan di DPRD Lumajang. Dengan memiliki kantor yang megah, PKB berharap kepada perwakilannya bisa bekerja dengan baik sebagai wakil rakyat. "Kita memiliki fraksi yang luar biasa, dengan memiliki kantor yang baru ini kita berharap PKB akan semakin besar dalam memberikan andil pembangunan di Lumajang," pungkasnya. Acara peletakan batu pertama oleh semua pengurus DPC PKB dimulai dengan pembacaan takbir dan sholawat. PKB berharap, pembangunan kantor baru akan berjalan dengan lancar.(Yd/red)

Semangat Muktamar NU 2015, Untuk Indonesia di Bumi Pendiri NU Jombang

Lumajang(Lumajangsatu.com)- Pada akhir bulan Juli sampai awal Agustus 2015 mendatang, direncanakan bakal digelar muktamar Nadhlatul Ulama (NU) di Kabupaten Jombang, Jatim. Ormas Islam terbesar ini lahir di Kota Surabaya, yang dibidani sejumlah kiai besar dan ternama asal Jombang. Dari Jombang, NU kembali ke Jombang.  Kalau membicarakan NU, tak mungkin melepaskan diri 3 kiai besar yang membidani kelahirannya: KH Hasyim Asy'ari, KH Abdul Wahab Chasbullah, dan KH Bisri Syansuri. Ketiganya pernah menduduki posisi tertinggi di organisasi NU: rais am.  KH Hasyim Asy'ari memperoleh gelar rais akbar. Hanya pendiri Pondok Tebuireng ini yang mendapat gelar itu. Banyak kiai NU lainnya hanya memegang kapasitas rais am ketika jabatan tertinggi di organisasi kaum Islam Tradisional itu dipangkunya, tanbpa embel-embel rais akbar.  Kiai Hasyim, Kiai Wahab, dan Kiai Bisri adalah tokoh-tokoh penting dan sangat dihormati di kalangan tokoh, kiai, dan warga NU sepanjang massa. Kiai Hasyim yang memiliki ide dan pemikiran brilian untuk mendirikan organisasi yang memayungi kepentingan kaum Islam Tradisional di Indonesia.  Kiai Wahab dikenal sebagai administrator dan organisatoris yang tangguh. Pendiri dan pemangku Pondok Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang ini yang menghubungi dan mempersuasi kiai-kiai Islam Tradisional lainnya di Pulau Jawa dan daerah lainnya di Indonesia, akan arti pentingnya organisasi untuk menjaga dan memelihara kelangsungan pemahaman keagamaannya.  Kiai Bisri dikenal sebagai ahli fiqih yang konsisten. Kakek Gus Dur dari garis ibu yang mendirikan dan memangku Pondok Mambaul Ma'arif di Denanyar, Jombang. Kiai Bisri juga dikenal sebagai penjaga spirit moral dan keagamaan PPP sejak parpol ini lahir dan berkembang.  Konsisten Kiai Bisri yang kukuh dalam memegang fiqih ini bisa dilihat dari resistensi argumentatif yang dia bangun bersama kiai lainnya ketika pembahasan RUU Perkawinan pada awal 1970-an. Tak sepakat dengan draft RUU Perkawinan yang diajukan rezim Orde Baru Soeharto, Kiai Bisri bernama kiai NU lainnya mengajukan draft alternatif RUU Perkawinan.  Setelah melalui perdebatan sengit dan lobi-lobi politik intensif, akhirnya lahir UU Perkawinan yang senafas dan linier yang bertentangan dengan syariah Islam. Legacy politik-hukum yang ditinggalkan Kiai Bisri dan banyak kiai lainnya itu bertahan hingga sekarang dan jadi catatan penting kiprah tokoh Islam dalam kehidupan kebangsaan dan kenegaraan. (beritajatim.com/air)

Musrenbang 2015, Pemkab Lumajang Kebanjiran Usulan Bidang Infrastruktur

Lumajang(lumajangsatu.com) - Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Lumajang 2016 yang digelar di Gedung Sudjono, Kamis(19/03) siang, ternyata masukan dari masyarakat bawah mulai Musrenbang tingkat RT, RW, Dusun, Desa dan Kecamatan, banyak yang meminta dibidang infrastruktur jalan. "Memang banyak minta infrastruktur, seperti jalan, jembatan dan irigasi, masih berkutat disitu, padahal bukan untuk itu saja dalam memajukan Lumajang," ujar Indah Amperawati Masdar, Kepala Bappeda Lumajang. Data di Bappeda usulan dari bawah RT hingga ke Kecamatan didapatka untuk Bidang Fisik mencapai Rp. 334.575.919.767, Bidang Ekonomi Rp. 44.364.150.500 dan Bidang Sosial Budaya Rp. 142.505.077.450. Jadi total usulan dari bawah akan memakan anggaran sebesar Rp. 521.445.147.717. Sedangkan melalui Forum SKPD dilakukan penyelarasan dengan usulan dari Kecamatan diperoleh 459 Program dengan 2.111 kegiatan. Usulan Fisik Rp. 440.203.555.925, Bidang Ekonomi Rp. 66.868.905.425 dan Bidang Sosial Budaya, Rp. 481.046.443.5961,- Sehingga jumlah usulan keseluruhan mencapai Rp. 988.118.904.946. Semua usulan akan dibahas melalui Musrenbang dan mengacu pada RPJMD Kabupaten Lumajang 2015-2019. (ls/red)

Jurus Menembus Batas, Politik Tingkat Tinggi Orang Nomor Satu Lumajang

Lumajang, Setelah melakukan segala daya dan upaya yang maksimal (ikhtiar) guna mencapai sesuatu yang diinginkan atau cita-cita, maka langkah terakhir adalah berdo'a agar cita-cita dan niat baik tersebut bisa terealisasi. Meski do'a ditaruh dibagian akhir setelah melakukan ikhtiar, namun dampaknya sangat dahsyat, karena bisa merubah segala apapun. Do'a bisa membuat hal yang tidak mungkin menjadi mungkin, hal yang sulit menjadi mudah. Sehingga, jika telah melakukan segela daya dan upaya, maka do'a akan menjadi jurus pamungkas agar yang diinginkan mencapai kesempurnaan. Sebuah pepatah arab menyebutkan, bekerja tanpa do'a maka akan menjadi sombong dan do'a tanpa usaha maka seperti orang gila. Oleh sebab itu, keseimbangan antara usaha dan do'a sangat perlu, sehingga manusia tidak akan sombong atas keberhasilan yang dicapainya. Hal itu yang telah dilakukan oleh eksekutif dan legislatif Lumajang untuk menciptakan Lumajang sejahtera dan bermartabat dengan segera memilih nahkoda baru pasca meninggalnya almarhum Sjahrazad Masdar. DPRD awal Februari 2015 melalui rapat istimewa telah mengusulkan As'at Malik menjadi Bupati Lumajang. Dari pengusulan itu, maksimal satu bulan Lumajang sudah harus memiliki Bupati yang baru. Namun, ikhtiar yang dilakukan eksekutif dan legsilatif itu nampaknya tidak cukup untuk segera mengelurkan SK pengangkatan As'at Malik menjadi Bupati Lumajang. Seteleah lewat satu bulan, kabar pelantikan juga belum terdengar kapan akan dilakukan. Simpang siur kabar akhirnya muncul di kalangan masyarakat, mulai dari belum selesainya siapa yang akan menjdi N 2 (wakil bupati) hingga spekulasi yang lainnya. Bahkan, minggu kedua bulan Maret 2015 Gubernur Sukarwo yang akan melantik Bupati Lumajang malah melakukan ibadah umroh. Tentu saja, muncul anggapan lagi di masyarakat bahwa pelantikan Bupati akan digelar bulan April dari yang seharusnya awal Maret 2015. Segala daya dan upaya telah dilakukan oleh eksekutif dan legislatif mulai dengan menggunakan kekuasaan, harta hingga ilmu. Langkah yang terakhir nampanya perlu dilakukan oleh eksekutif dan legisltif serta warga Lumajang dengan berdo'a agar SK dari mendagri segera turun dan Bupati Lumajang As'at Malik segera dilantik. Warga kiranya perlu berdo'a baik sendirian atau berjama'ah dengan menggelar do'a bersama, meminta kepada yang kuasa agar siapa saja baik perorangan atau kelompok yang sengaja menghalangi agar SK dan pelantikan Bupati tidak segera turun, lekas dibukakan hatinya. Jika tetap tidak sadar juga, maka kita bisa bedo'a agar yang kuasa bisa membuka hati mereka yang menghalang-halangi Lumajang memiliki Buptai baru bisa dibukaan hatinya dengan cara lain. "Semoga Lumajang segera memiliki Bupati yang definitif dan kelompok atau orang yang berniat menghalang-halangi kemajuan Lumajang segera di bukakan hatinya dengan cara yang baik, amiiiiiiin".(Red)

Ayub Khan Anggota DPR RI Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan Antisipasi Radikalisme

Lumajang (lumajangsatu.com) - Masa serap aspirasi (reses) yang dilakukan oleh anggota DPR RI dimanfaatkan juga untuk melakukan sosialisasi MPR RI tentang empat pilar kebangsaan yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan Bhenika Tunggal Ika. Drs. Ayub Khan, M.Si turun langsung menyampaikan pentingnya empat pilar kebangsaan untuk menjaga Negera dari segala bentuk ancaman. Saat ini semakin banyak faham-faham yang mulai ingin merongrong keutuhan negera, maka sosialisasi tentang empat pilar ini penting untuk terus digalakkan disemua elemen masyarakat, ujar Ayub Khan anggota Komisi IX DPR RI itu. Sebagai wakil rakyat yang berangkat dari wilayah pemilihan Jatim IV meliputi Jember- Lumajang, Ayub Khan  akan berupaya sekuat dan sebisa mungkin untuk terus membawa program-program pemerintah dari pusat. Dimana, program tersebut akan bersentuhan langsung dan bermanfaat secara langsung bagi masyarakat guna meneguhkankan kembali cinta rasa dan bangga menjadi bagian dari Indonesia. Kita negara yang berdaulat, beraneka ragam budaya, banyak pulau, suku, ras dan agama itulah kekayaan Indonesia yang harus kita pertahankan sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia, jadi NKRI Harga Mati, papar politisi Demokrat itu. Acara sosialisasi empat pilar kebangsaan dilakukan mulai tanggal 8-11 Maret 2015 ditempatkan di desa Pakusari Kecamatan Pakusari Kabupaten Jember. Acara yang berjalan dengan khidmat tersebut disambut antusias oleh para peserta karena kegiatan itu sangat bermanfaat bagi masyarakat guna melanjutkan kehidupan berbangsa dan bernegara yang aman dari segala ancaman in konstitusional seperti ISIS atau faham-faham yang bertentangan dengan Paham Pancasila. Ini sangat penting, karena dengan kegiatan ini masyarakat bisa mencintai bangsa dan dan tanah airnya sendiri, paparnya Misjdo kepala desa Pakusari.(*/Red)

Masyarakat Minta Kebijakan Truk Pasir Lumajang-Tempeh Tak Beroperasi Jam Sibuk 06.00-07.30 WIB

Lumajang (lumajangsatu.com) - Sejak awal tahun 2015, banyak perbincangan masyarakat yang mengeluhkan armada Truk pasiryang melintas di Jalur Lumajang-Tempeh menghambat pelajar, PNS, Pejabat dan Legislator yang berangkat kerja tergangggu di jam 06.00 WIB-07.30 WIB. Warga meminta kebijakan pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lumajang seperti Dishub bersama Satlantas mengeluarkan kebijakan pelarangan pada Truk Pasir melintas di Jam tersebut. "Kalau Truk pasir melintas dipagi hari, jalur Lumajang-Tempeh pada merayap, ini sering terjadi," ujar Huda, pelajar SMA Negerid i Lumajang. "Kalau ada kebijakan Truk pasir dilarang beroperasi dijam segitu, isnyallah Pelajar, PNS, Pejabat dan Legislator tak terganggu," ungkap Sri seorang PNS di Pemkab Lumajang. "Memang jam segitu jangan ada truk melintas, biar jalur lancar, karena jam 6 hingga jam 8 pagi, sibuk-sibuknya lalu lintas Pelajar dan PNS," ujar Sugiantoko, Legislator Gerindra. "DARURAT : Saat Jalur Padat antara jam 06.00 - 07.30 WIB . . . Armada Besar Truk Angkutan Pasir dan Truk Gandeng juga Tronton seharusnya diparkir dulu, Sopir istirahat sarapanlah, krana berasa sangat membahayakan dan menghambat Perjalanan kendaraan Pelajar, Pekerja dan Pegawai yang berangkat serempak pada jam tsb, bagaimana pendapat Anda ? ." terang pemilik Akun Facebook, Aji Al Jufri di Grup Lumajangsatu.com. Masyarakat sangat berharap ada kebijakan dari pemerintah daerah, Dishub Selaku pemegang kebijakan.(ls/red)

Warga dan Wisatawan Berharap Cuban Sewu Semeru Tayang di My Trip Adventure dan Jejak Petualang

Lumajang(lumajangsatu.com) - Masyarakat Lumajang berharap, Air Terjun Cuban Sewu Semeru di Desa Sido Mulyo Kecamatan Pronojiwo bila masuk di Televisi  sebagai promosi wisata di Kaki Gunung Tertinggi di Pulau Jawa. Kami berharap keindahan Cuban Sewu Semeru masuk Tv, ujar Sasa, salah satu warga di Pronojiwo. Kapan ya program TV seperti My Trip Adventure, Jejak Petualang meliput, agar Lumajang terkenal dengan keindaannya, ungkap Abdul salah satu wisatawan asal Jakarta.   Cuban Semeru itu, air terjun terindah di Jawa Timur dan Indonesia, masih alami, ungkap Hamzah, warga Candipuro. Masyarakat Lumajang dan wisatawan berharap Pemkab segera melakukan pengembangan dan pembangunan ke wisata cuban sewu. Karena, wisata alam yang indah akan menjadikan Lumajang dikunjungi wisatawan domestik dan luar negeri.   Eman sekali, kalau pemerintah tak segera memasukan Cuban Semeru sebagai destinasi wisata Lumajang, jelas Samsul, Mahasiswa Univesitas Brawijaya asal Lumajang.(ls/red)

Camat Tempeh dan Gucialit Mbalelo Tak Hadiri Paripurna, Wabup dan Ketua DPRD Geram

Lumajang (lumajangsatu.com) - Ketua DPRD Lumajang Agus Wicaksono S.Sos menegur sejumlah camat yang tidak hadir dalam acara rapat paripurna. Pasalnya, acara rapat paripurna dengan agenda pandangan akhir fraksi dan pengesahan 4 raperda sangat penting dan harus diketahui oleh pemangku kebijakan ditingkat Kecamatan. "Saya lihat banyak para camat yang tidak hadir langsung dan malah diwakilkan, padahal acara ini sangat penting dan juga telah diagendakan sejak lama," ujar Agus saat memimpin rapat paripurna, Kamis (12/03/2015). Wakil Bupati Lumajang As'at Malik langsung memberikan klarifikasi kepada anggota DPRD dan khususnya ketua dewan, bahwa dari 21 camat di Lumajang ada 16 camat yang hadir langsung. Sedangkan 3 camat tidak hadir karena mengikuti pelantikan PPAT di BPN, sedangkan dua camat tidak hadir tanpa keterangan. "Kepada bapak ketua, ada 16 camat yang hadir sediri hari ini, sedangkan yang tidak hadir tanpa ketarangan ada dua yakni camat Tempeh dan Gucialit," ujar As'at Malik saat menyampaikan sambutan di depan rapat paripurna DPRD. Sedangkan tiga camat yang tidak hadir karena mengikuti pelantikan PPAT di kantor Pertanahan adalah camat Tekung, Candipro dan Pronojiwo. Wabup langsung meminta Sekda untuk menindaklanjuti apa yang menjadi teguran dari ketua DPRD Lumajang terhadap ketidak hadiran beberapa camat saat rapat paripurna. "Pak Sekda ini harus mendapatkan perhatian khusus," pintanya.(Yd/red)