Ditanah Kami Nyawa Tak Semahal Pemilu

Komnas HAM Investigasi Penyebab Kematian Petugas Pemilu Lumajang

lumajangsatu.com
Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Gatot Ristanto, SH MH di KPU Lumajang

Lumajang (lumajangsatu.com) – Tim dari Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) turun ke Lumajang untuk melakukan investigasi terkait kematian petugas Pemilihan Umum (Pemilu), Kamis (16/5/2019).

Seperti diketahui, Komnas HAM terjun ke beberapa daerah untuk mencari sebab sebenarnya terkaitnya kematian petugas Pemilu yang mencapai ratusan orang. Untuk di Lumajang, ada 3 petugas yang meninggal dunia.

Baca juga: Petani Lumajang Berikan Bunga ke KPUD, TNI dan Polri Atas Sukses Pemilu

Tim dari Komnas HAM menuju ke Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Lumajang. Disana Komnas HAM menggali informasi langsung dari pihak keluarga petugas Pemilu yang meninggal.

Korban yang meninggal itu diantaranya 2 petugas linmas di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 13 Desa Kaliluiling Kecamatan Tempursari dan TPS 24 Desa Pulo Kecamatan Tempeh. Satu lagi adalah petugas di Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Wonoayu Kecamatan Ranuyoso.

Baca juga: Istri Linmas Pulo Meninggal Jaga TPS Bingung Masa Depan Anaknya

Kepala Biro Dukungan Penegakan HAM Gatot Ristanto, SH MH mengatakan, nanti hasil investigasi ini akan dikumpulkan dengan data di semua daerah yang telah dituju oleh Komnas HAM.

“Komnas HAM turun di 5 provinsi untuk melakukan investigasi. Diantaranya Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Banten. Karena disana banyak jumlah korbannya,” ucapnya.

Baca juga: Komnas HAM Temukan Penyebab Kematian Petugas Pemilu di Lumajang

Khusus untuk di Jawa Timur sendiri, Gatot Ristanto menegaskan, ada 5 daerah yang dituju. Selain Lumajang, empat daerah lainnya adalah Lamongan, Bojonegoro, Pasuruan, dan juga Surabaya.

Kenapa Lumajang menjadi pilihan, Gatot menyebut, karena da petugas dari linmas yang meninggal. “Jadi selain petugas KPPS, kita juga harus mencari tahu kematian petugas linmas, polisi, TNI, dan petugas Pemilu lainnya,” ujarnya. (nr/ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru