Temukan Kwintasi Palsu Berlogo Pemkab

Bupati Lumajang Ngamuk saat Sidak Timbangan Pasir di Kedungjajang

lumajangsatu.com
Cak Thoriq Sidak Timbang Pasir Kedungjajang Temukan Kwintasi Berlogo Pemkab.

Lumajang (lumajangsatu.com) - Bupati Lumajang, Thoriqul Haq melakukan inspeksi mendadak (Sidak) ke timbangan pasir milik PT.Mutiara Halim di Jalan Raya Provinsi Lumajang - Probolinggo tepat di Desa/Kecamatan Kedungjajang, Kamis (13/6/2019) malam. Hal ini berdasarkan laporan masyarakat dengan adanya kwitansi Harga Penimpangan Pengambilan Pasir berlogo Pemkab Lumajang dengan Dinas Pengelola Keuangan Daerah.

Cak Thoriq sapaan akrab orang nomer satu di Lumajang didampingi Kadispol PP, Basuni langsung mendatangi tempat pencatatan timbang pasir yang biasa dilewati truk. Dia bertemu dengan seorang petugas serta bagian kasir.

Baca juga: Bak Lautan Manusia di Lapangan Jokarto Lumajang Sholawat Doa Bersama Cak dan Ning

Betapa kagetnya, saat petuugas di timbangan melayani pembayaran. Cak thoriq mendapati sebuah kwintasi berlogo Pemkab.

"Siapa yang buat ini," ujar Cak Thoriq bertanya ke seorang laki-laki yang bertugas.

"Dari perusahan pak," ujarnya.

"Siapa apa orangnya," tanya Cak Thoriq lagi.

Baca juga: Strategi Cak Thoriq Ning Fika Turunkan Angka Stunting di Lumajang dan Dukung Program Presiden

"Pak pur pak," jelasnya.

Cak Thoriq yang kesal dengan temuan adanya kwitansi timbangan dengan menyertakan logo Pemkab dibuat beberapa kali gebrak meja. Seakan menemukan banyak persoalan dalam petambangan pasir.

"Yok opo negoro ini," ungkapnya.

Baca juga: Cak Thoriq-Ning Fika Tandatangani 6 Kesepakatan Bersama Komunitas Sound Horeg Lumajang

Cak Thoriq kemudian menyita sekitar 2 bendel kwintasi berkopkan logo pemkab dengan Dinas Pengelola Keuangan Daerah. Padahal bukan dinas tetapi Badan Pengelola Keuangan Daerah untuk memungut pajak dan retribusi daerah.

"Dinas iki gak ono, ini bisa jadi pemalsuan dokumen," paparnya.

Cak Thoriq kemudian melanjutkan pengecekan terhadap para sopir truk pasir untuk membuktikan terkait kwintasi itu dipakai untuk memungut biaya timbangan. Ternyata, ada sopir yang masih menyimpan kwintasi. (ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru