Lumajang (lumajangsatu.com) - Lumajang bagian utara di Kecamatan Ranuyoso menjadi salah satu daerah rawan kekeringan. Saat musim kemarau sebagian besar warga di Desa Jenggrong mulai kesulitan mendpatkan air bersih.
Warga harus mengambil air di Sumber mata air sungai mati untuk memenuhi kebutuhan air bagi kehidupan rumah tanggannya. Di sungai Arah Dusun Lumpang Desa Jenggrong satu persatu warga berdatangan setiap paginya untuk mengambil air sisa sumber mata air sungai yang mulai mengering.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Warga harus menuruni sungai (curah) sedalam lima meter yang merupakan satu-satunya sisa sumber air sungai yang masih mengeluarkan air. Karena sumber mata airnya sangat kecil warga butuh waktu sekitar tiga puluh menit untuk mengisi satu jurigen yang berisi 30 liter air.
Sementara kebutuhan air warga perharinya harus mendapatkan sedikitnya enam puluh liter air. Kesulitan dalam kebutuhan air ini merupakan fenomena tahunan bagi masyarakat di Desa Jenggrong. Bahkan, aktivitas mengambil air sudah menjadi aktivitas rutin warga sebelum memulai pekerjaannya di pagi hari.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Meski air ini cukup keruh, namun tak ada pilihan lain bagi warga, kecualinya mengambilnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari seperti memasak dan mandi. Sementara bantuan air dari pemerintah tak mampu mencukupi kebutuhan air warga setiap harinya.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Kesulitan air disini mulai kekeringan gak ada air, mulai awal bulan puasa itu pak, ini bukan sungai pak tapi ada sumber kecil-kecil kalau sungainya jauh pak ini untuk masak dan mandi," ungkap Saiful Rizal, salah seorang warga, Senin (01/07/2019).
Warga berharap ada sulusi untuk mengatasi kesulitan air bersih tersebut. Sebab, air adalah kebutuhan dasar bagi warga dan tak jarang warga harus mengeluarkan uang banyak hanya untuk membeli air guna kebutuhan sehari-hari.(Yd/red)
Editor : Redaksi