Lumajang (lumajangsatu.com) - Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lumajang, ada 2.607 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak kekeringan dengan total 9.413 jiwa. Mereka kesulitan mendapat air bersih saat ini.
Jumlah tersebut ada di 18 desa di 6 kecamatan. Yakni Kecamatan Randuagung, Klakah, Ranuyoso, Kedungjajang, Padang, dan Gucialit. BPBD Pun tiap hari menyuplai air bersih ke sana.
Baca juga: Program Pipanisasi Upaya Atasi Krisis Air Bersih di Desa Barat Lumajang
Ada 4 armada yang dikerahkan BPBD. Tiap armada melakukan pengiriman sampai 6 kali. "Kapasitas tangki 5 liter," Kepala Bidang Kesiapsiagaan, Kedaruratan, dan Logistik BPBD Lumajang, Wawan Hadi Siswoyo.
Di Kecamatan Ranuyoso, desa terdampak di Sumberpetung, Jenggrong, dan Wonoayu. Kecamatan Klakah, di Desa Tegalciut, Sawaran Lor, Kebonan, dan Papringan. Kecamatan Kedungjajang, di Desa Bence, Krasak, dan Bandaran.
Baca juga: Warga Desa Merakan Lumajang Secara Bertahap Dapat Suplai Air Bersih
Untuk Kecamatan Padang, di Desa Barat, Kalisemut, dan Merakan. Kecamatan Gucialit, di Desa Gucialit, Pakel, dan Dadapan. Sedangkan di Randuagung, di Desa Salak dan Gedangmas.
Selain 18 desa itu, 4 desa lainnya juga kesulitan air bersih. Tapi mampu ditangani sendiri oleh pihak desa masing-masing. BPBD hanya memberikan pinjaman truk tangki kepada desa tersebut.
Baca juga: Wilayah Kecamatan Gucialit Cukup Parah Alami Krisis Air Bersih di Lumajang
“Ada Wates Wetan (Ranuyoso), Wates Kulon(Ranuyoso), Penawungan (Ranuyoso), dan Kedawung (Padang). Itu pihak desa yang menyuplai air sendiri,” ujar Wawan. (nr/ls/red)
Editor : Redaksi