Lumajang (Lumajangsatu.com) - Bagi pecinta bubur. Di kawasan Jatigono timurnya Balai Desa ada kuliner khas yang diburu masyarakat. Mari kita coba cita rasa bubur ayam Japran yang konon cepat habis diserbu pembeli.
Menurut penjualnya Yono, bubur Japran sudah ada sejak tahun 1998. Dalam perjalanannya, Yono mengaku usahanya ini tidak berjalan sesuai keinginannya.
Baca juga: Jadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia, Krecek Bung Kuliner Asli Lumajang Bertekstur Daging Empuk
“Saya dari bujangan yang malas-malasan jualan bubur ayam sampai saya punya keluarga, dan dulu cuman buka setiap hari minggu karena malas itu, makannya dulu kurang berkembang kaya sekarang mas,” ujar Yono.
Ditanya mengapa namanya Japran? Yono menjawab karena nama itu diambil dari nama anaknya. Dari penamaan itu, Yono mengatakan, nama anaknya kini lebih terkenal ketimbang dirinya.
Baca juga: Harga Cabai Tak Sepedas Rasanya, Petani di Lumajang Meradang
Gerobak bubur Japran dulu hanya menumpang di depan sebuah toko. Namun sekarang sudah memiliki tempat sendiri yang cukup luas untuk para pelanggannya di sebelah Warmindo (Warung Makan Indomie).
Suasana yang sejuk dan nyaman membuat pelangganya betah berlama-lama sambil mengisi perut sebelum beraktifitas. Apalagi pembawaan Yono yang jenaka selalu membuat suasana menjadi cair saat berbincang.
Baca juga: Kuliner Nona Vira Randuagung Lumajang, Mochi dan Donat Enak Murah Meriah dan Nagihin
Harga bubur Japran ini Rp10.000 seporsi, cocok untuk kantong mahasiswa. (Ind//lsred)
Editor : Redaksi