Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam tahunan ikan mabuk atau biasa disebut dengan koyok terjadi di Ranu Klakah Kecamatan Klakah. Berbagai macam ikan mabuk dan menjadi berkah tersendiri bagi warga yang langsung menangkap ikan-ikan yang muncul dipermukaan danau itu.
Sunarwi, salah seorang petani ikan keramba menyatakan semua jenis ikan tawar seperti mujaer, tawes, tombro, delekkutu dan lainnya semuanya mabuk. Karena masih terjadi sehari saja, para petani keramba masih belum mengeluh rugi, karena ikan-ikan yang mabuk langsung dijual kepada warga yang datang.
Baca juga: Pekerja Irigasi di Lumajang Tewas Kesambar Petir
"Petani keramba sementara belum ada keluhan karena masih tahap 1–2 harian, mungin kalau sampai 3-4-5 hari baru ada keluhan dari petani keramba," jelas Sunarwi, Rabu (17/07/2019).
Baca juga: Masuk Hari Tenang Pilkada, Alat Peraga Kampanye di Lumajang Langsung Dibersihkan
Agar tidak banyak merugi, sebelum tiba musim koyok para petani keramba sudah memanen lebih awal ikan-ikan di kerambanya. Namun, karena dipanen sebelum waktunya harganya juga tidak sebagus jika dipanen sudah cukup umur.
Karena ikan melimpah, harga jual ikan juga turun drastis hingga 50 persen. Baiasanya hargaya 33 ribu, dengan banyaknya ikan yang mabuk harganya bisa sampai 10 ribu, 15 ribu dan paling mahal 20 ribu.
Baca juga: Denny Caknan Sukses Menghibur Pendukung Paslon 02 Indah-Yudha di Stadion Semeru Lumajang
"Ya lebih murah inilah, sampai 25, 20 ada yang 10 juga macem-macem dan 15 ribu sebelumnya 33 ribu," tutur ibu Sunar salah seorang pedagang ikan.
Meski kondisi ikan mabuk, namun masih layak dikonsumsi karena ikan yang ditangkap sangat segar. Koyok masih belum bisa diprediski hingga kapan, namun jika malam hari sangat dingin biasanya pagi hari akan terjadi koyok.(Yd/red)
Editor : Redaksi