Lumajang (lumajangsatu.com) - Fenomena alam ikan mabuk atau dikenal dengan sebutan koyok terjadi di Ranupakis Kecamatan Klakah. Puluhan ribu ikan air tawar, kecil dan besar mengambang dipermukaan karena mabuk.
Kondisi itu menjadi berkah tersendiri bagi warga sekitar dengan cara dijaring, dijala dan lainnya. Sekitar danau juga menjadi pasar dadakan karena banyak ikan dijual dengan harga yang murah.
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
"Ini sudah dapat 100 kiloan, karena mabuk setiap tahun mulai tadi malam sekitar jam 6 kemarin, jenisnya ikan nila aja yang banyak ada sebagian tawes juga. Pakai jaring, jala dan tombak," ujar Ali Sumardi, salah seorang warga, Senin (05/08/2018).
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
Agus Widarto, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Lumajang menyatakan fenomena koyok sering terjadi di tiga danau di Lumajang. Yani Ranupakis, Ranubedali dan Ranuklakah. Fenomena alam ini terjadi karena ada perpindahan suhu dari arus bawah naik keatas permukaan air.
Danau di wilayah Lumajang utara juga mengandung belerang karena dulunya adalah kawah gunung berapi Lemongan. Fenomena alam ini biasanya terjadi antar bulan Juli-Agustus. Jika sudah memasuki puncak musim kering dengan suhu sangat dingin, maka fenomema ikan mabuk akan muncul.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Fenomena alam ini biasa sering terjadi di banyak perairan. Karena perpindahan suhu dari bawah ke permukaan sehingga oksigen di dalam air jadi berkurang," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi