Lumajang (lumajangsatu.com) - Niman (42) dan mertuanya Dulhari (62) warga Desa Sruni Kecamatan Klakah mengalami luka bacok disekujur tubuhnya. Kedua korban harus dirawat di RSUD Haryoto karena jadi korban pembacokan brutal yang dilakukan oleh sejumlah orang.
Sariyanto, adik korban menyatakan motif pembacokan itu diduga karena persoalan sengketa tanah. Para pelaku diuga melakukan penyerobotan atas tanah milik kakak korban dan membabati tanaman tebu milik korban.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Masalah tanah pak, tanahnya alm. kakak saya Wiji dirampas tebunya dibabat sampai habis pak," ujar Sariyanto, Senin (12/09/2019).
BACA JUGA : Lumajang Keras Lor, Menantu dan Mertua Dibacok Usai Datang dari Makam
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
AKP Hasran Cobra SH,. M.Hum, Kasatreskrim Polres Lumajang menyatakan kasus sengketa tanah itu sudah pernah dilaporkan ke polisi. Namun, karena mengarah pada perdata maka oleh polisi agar diselesaikan dengan menempuh jalur hukum.
"Ada indikasi soal sengketah lahan yang mana perkaranya ini sudah dilaporkan dan ditangani oleh Sat Reskrim dan indikasinya perdata dan sudah kami ingatkan agar menempuh jalur hukum saja,” jelas Hasran.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Nyawa kedua korban masih bisa diselamatakan karena kedua korban lari dan meminta pertolongan pada warga. Polisi juga sudah mengantongo nama-nama para pelaku dan akan segera dilakukan penangkapan. "Kita minta para pelaku segera menyerahkan diri," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi