Lumajang (Lumajangsatu.com) - Sundari (40) Warga Kecamatan Padang menolak permintaan maaf dari pelaku begal bernama Mad Kennek asal Jenggrong Kecamatan Ranuyoso. Korban menjelaskan bahwasanya, rasa trauma berat yang ditimbulkan dari kejadian tersebut masih terasa dan menjadi ketakutan tersendiri terhadap korban.
"Sudah cukup saya merasakan ketakutan dan harta saya diambil" Ujar Sundari yang tak mau menatap pelaku begal itu.
Baca juga: Kawasan Pertanian Bawang Merah di Lumajang Terus Diperluas Lewat Intervensi DBHCHT
AKBP Arsal Sahban mengatakan bahwa sudah melakukan penyisiran setiap hari dengan tidak kurang 1000 personil dari polres, Polsek dan TNI yang ikut andil dalam menumpas kejahatan di Lumajang. Kapolri , TNI dan SKD memberi mandat untuk mengejar para pelaku begal.
"Alhamdulillah beberapa bisa terungkap, walaupun belum bisa menangkap pelaku begal di daerah Randuagung kemarin yang menewaskan salah satu warga Jember. Salah satu pelaku bernama Mad ini, telah melakukan 20x pencurian kendaraan bermotor , dimana 5 diantaranya dilakukan dengan cara begal" tandasnya
Baca juga: Banyak Bantuan Diberikan Bagi Petani Tembakau Lumajang dari DBHCHT
Dalam penelusuran ini, polisi juga menemukan sejumlah barang bukti, yang diantaranya berupa senjata api. Namun senjata api ini ditemukan saat menyisir daerah Randuagung yang diyakini bahwa senjata ini dijadikan alat untuk menakuti warga sekitar. (ind/ls/red)
Editor : Redaksi