Menjaga Tradisi Budaya Petani

Warga Dawuhan Wetan Gelar Kerapan Kerbau Usai Musim Panen Lumajang

lumajangsatu.com
Kerapan Kerbau Warisan Budaya Tak Benda Asli Lumajang yang masih lestari hingga saat ini.

Rowokangkung - Warga Desa Dawuhan Wetan Kecamatan menggelar tradisi kerapan kerbau usai panen di awal tahun 2020. Puluhan pasang kerbau yang biasa membajak sawah adu cepat ditanah berlumpur Dusun Krajan Blok Jatian, Minggu (12/1/2020).

Event Kerapan Kerbau sebagai rasa syukur masyarakat terhadap hasil panen yang melimpah. kegiatan ini sebagai ajang kumpul para petani dan peternak.

Baca juga: Pengelolaan Kawasan Bromo Tengger Semeru Lumajang Perlu Regulasi Jelas dan Berimbang

"Selain hiburan juga silaturahim," ujar Sayyidi, anggota BPD Dawuhan Wetan.

Menurut dia, trasidisi kerapan kerbau harus tetap dilestarikan meski modernisasi pertanian terus memudahka petani. Teknologi pertanian memang dibutuhkan, namun menjaga sebuah keguyupan petani harus dipelihara.

Baca juga: View Kapas Biru Pronojiwo Lumajang Berbackground Semeru Diminati Wisatawan Mancanegara

"Semoga kedepan ada festival kerapan kerbau pila bupati," paparnya.

Tokoh Anak Muda Dawuhan Wetan, Rizal Yudho Prakoso mengaku sangat senang dengan petani secara mandiri melestarikan tradisi nenek moyang dalam budaya pertanian.

Baca juga: Pronojiwo Lumajang Banyak Spot Foto Jalan Eksotik Berbackground Semeru

"Sebelum pertanian sekarang dilakukan dengan mesin, dulu mengunakan tenaga hewan seperti kerbau dan sapi," jelasnya.

Kerbau di kerapan Dawuhan Wetan bukan hanya dari Rowokangkung tetapi dari Jatiroto, Yosowilanggun, Randuagung, Sukodono dan Kota Lumajang. (ls/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru