Ranuyoso - Ditengah banjir dimana-mana, warga Meninjo Kecamatan Ranuyoso Kabupaten Lumajang malah krisis air bersih. Pasalnya, sudah satu minggu air PDAM mati, sehingga stok air warga semakin menipis dan warga mulai resah.
Rohmat, salah seorang warga Meninjo menyatakan sudah satu minggu air PDAM mati. Warga sudah sangat ketergantungan dengan pasokan air PDAM dan jika mati lama, maka stok air di tandon milik warga langsung habis.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
"Jangankan untuk cuci baju, untuk masak saja kita kesulitan. Kita harus membeli air galon yang harganya mahal," ujar Rohmat, Selasa (25/02/2020).
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Sebelum PDAM masuk, warga Meninjo biasanya membuat jeding (tempat penampungan air) ukuran besar. Saat musim hujan, jeding warga akan diisi air hujan untuk kebutuhan cuci dan minum hewan ternaknya.
Karena PDAM sudah masuk dan lancar, banyak jeding raksasa milik warga rusak dan tidak lagi difungsikan. Saat air PDAM mati cukup lama, warga menjadi kelimpungan karena tidak punya tempat menyimpan air hujan yang bisa digunakan beberapa hari.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Sebagian warga harus mencuci baju di sumber mata air yang jauh dari desanya. "Banyak jeding milik warga yang rusak dan tidak difungsikan. Karena PDAM mati, kita jadi repot dan krisis air bersih," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi