Ranuyoso - Warga Ranuyoso menderita karena 2 bulan terakhir air PDAM mati. Warga yang tidak memiliki tandon besar untuk menampung air hujan, harus membeli air dan mandi ke sumber mata air yang cukup jauh.
"Innalillah mas, PDAM di Ranuyoso dua bulan ini wafat," ujar Hamedi, salah seorang warga Meninjo Kecamatan Ranuyoso, Selasa (10/03/2020).
Baca juga: RSUD Pasirian Lumajang Resmi Miliki Logo Baru
Sebelumnya, air PDAM hanya hidup satu kali selama seminggu. Namun, satu bulan terakhir sudah mati total. "Warga sangat menderita sekali mas, karena air adalah kebutuhan utama," paparnya.
Baca juga: TNI Aktif Dampingi Petani Pronojiwo Lumajang Jelang Musim Tanam
Saat ditanya ke warga lain, ternyata tidak hanya di Desa Meninjo tapi disejumlah fasilitas umum juga jaringan PDAM mati. Warga berharap PDAM segera melakukan perbaikan instalasi agar air kembali mengalir ke rumah warga.
"Saya punya teman di Koramil dan Puskesman, informasinya juga mati," terangnya.
Baca juga: KPU Segera Tetapkan Paslon Bupati dan Wabup Pilkada Lumajang 2024
Saat ditanya pada petugas baca mater PDAM, ada kerusakan mesin di Ranu Bedali sehingga jalur yang ke Ranuyoso mati. Ada tiga mesin dan dua mesin mati sedangkan yang masih beroperasi ke jalur Klakah. "Infonya mesin di Ranu Bedali mati," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi