Lumajang - Pasar Hewan Lumajang atau lebih dikenal sebagai pasar patok di Kelurahan Jogotrunan menjadi salah satu perputaran ekonomi yang besar. Setiap kali pasaran yakni hari Senin dan Jum'at, nilai transaksinya bisa mencapai 1 miliar lebih.
Ir. Hairil Diani M.Si, Kepala Dinas Perdagangan Lumajang menyatakan setiap kali pasaran minimal ada 600 ekor sapi dan 300 ekor kambing yang terjual. Transaksi itu pada hari hari normal, bukan saat ada hari-hari besar seperti hari raya qurban atau hari raya idul fitri.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Sapi 600 dan kambing 300 yang terjual dari pasar hewan Lumajang," ujar Hairil, Kamis (28/05/2020).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Para pembeli banyak dari luar daerah seperti Jakarta, Semarang dan sejumlah kota lain. Pasar Hewan Lumajang menjadi tempat transaksi besar sapi dan kambing dan menjadi roda perputaran ekonomi yang sangat besar. "Di pasar hewan Lumajang ini transaksi langsung dibawa ke luar kota," jelasnya.
Di masa pandemi Covid 19 ini, Hairil meminta kerjasama yang baik antara pedagang dan pembeli agar mematuhi protokol Covid 19. Jika tidak mematuhinya, maka sesuai hasil kesepakatan maka dengan terpaksa pasar hewan Lumajang akan ditutup hingga pandemi Covid 19 selesai.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Kemarin sempat ditutup karena pembeli dan penjual tidak memperhatikan protokol Covid 19. Namun, kemarin dibuka lagi oleh Bupati dan Wakil Bupati, kita berharap kerjasamanya yang baik," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi