Lumajang - Bupati Lumajang Thoriqul Haq dan Forkopimda melakukan rapat koordinasi dengan pengurus pondok pesantren. PC NU dan PD Muhummadiyah juga diundang untuk membahas persiapan new normal di pesantren menyambut kembali santri ke pesantren.
Ada beberpa poin yang dihasilkan, santri akan kembali ke pesantren harus membawa surat sehat dari puskesman. Pengantar satri khusunya santi baru maksimal hanya 2 orang saja, membawa masker dan selalu jaga kesehatan selama di pesantren.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
"Ada beberapa poin hasilnya, salah satunya santri harus membawa surat sehat dari puskesmas setempet," ujar Ahmad Dzunnajah, Ketua PC RMI NU Kabupaten Lumajang, Senin (01/06/2020).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Setelah santri sampai di pesantren akan dilakukan pengecekan suhu badan dan kesehatan oleh puskesmas. "Biaya selama pengecekan sudah ditanggung oleh pemerintah guna memastikan pesantren tidak jadi klaster baru penyebaran Covid 19," paparnya.
Memang ada sedikit kekhawatiran pesantren akan jadi klaster baru, mengingat sulitnya santri menggunakan masker dan menjaga jarak. Namun, dengan protokol kesehatan yang ketat, diharapkan kegiatan belajar dan mengajar di pesantren tidak akan terganggu dan santri juga bebas Covid 19.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Pemerintah Lumajang dalam waktu dekat akan membentuk tim tangguh pondok pesantren untuk mencegah peyebaran Covid 19. Rapat koordinasi akan segera dilakukan agar tim tangguh pondok pesantren bisa segera bekerja menyambut musim libur pesantren segera berakhir. "Besok koordinasi terkahir soal tim tangguh pondok pesantren," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi