Lumajang - Meski masa pandemi Covid 19, jumlah hewan kurban tidak mengalami penurunan yang drastis. Hal itu terlihat di lokasi pembelian kulit sapi dan kambing UD Firmansyah pasar Baru Lumajang. Diperkirakan, penurunan jumlah hewan kurban hanya di kisaran 20 persen saja.
Deddy Firmansyah, owner UD Firmansyah menyatakan, sebelum masa pandemi Covid 19, kulit sapi yang masuk sekitar 1.000 kulit. Sedangkan untuk kulit kambing dan domba bisa mecapai 20 ribu lebih. "Dulu kulit kambing dan domba bisa tembus 20 ribu lebih," ujar Deddy kepada Lumajangsatu.com, Sabtu (01/08/2020).
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Pada hari pertama penyembelihan hewan kurban, jumlah kulit yang masuk masih belum sampai separuhnya. Pada hari kedua, diperkirakan akan banyak kulit yang disetorkan, karena banyak panitia yang menyembelih pada hari kedua karena lebih panjang waktunya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
"Hari pertama dan Jum'at, jadi banyak panitia kurban yang menyembelih hewan kurban di hari kedua," paparnya.
Untuk harga, pada masa pandemi Covid 19 harga kulit sapi anjlok. Satu kilo gram dihargai 5 ribu saja, dengan minimal berat kulit 14 kg. Jika kurang dari 14 kilo gram, maka harganya bisa 2 ribu saja. "Kalau dulu harga kulit sapi 15 ribu yang kualitas bagus," sekrang 5 ribu saja," terangnya.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Sedangkan untuk harga kulit kambing 15 ribu perlembar dan kulit domba 28 ribu perlembar. 'Kalau kulitanya ada yang bolong, maka akan mempengaruhi pada harga juga," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi