Candipuro - Meski dalam masa pandemi Covid 19, Kelompok Sadar Wisata (pokdarwis) Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro Lumajang, yang tergabung dalam Heppiii Community tetap menggelar kegiatan Gerebek Suro. Semua prosesi ritual budaya dipersingkat dan semua peserta harus mengikuti standar protokol pencegahan COVID-19.
"Grebek Suro ini agenda tahunan dan acara wajib Desa Sumbermujur sebagai bagian dari pelestarian adat dan budaya," kata Rudi Mulyono, Bendahara Pokdakwis yang juga Kepala Dusun Umbul Sari, Desa Sumber Mujur, Minggu (23/8).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Pelengkap prosesi seperti gunung-gunungan yang berisi hasil bumi seperti padi, jagung, ubi-ubian, dan lainnya juga hanya berjumlah tujuh gunungan. Sebagai perbandingan tahun lalu sebanyak 25 gunungan. Hal yang sama juga diberlakukan untuk tarian, jika sebelumnya ada banyak grup, maka tahun ini hanya ada satu grup.
Arak-arakan hanya menempuh jarak sekitar 300 meter, berbeda dibanding sebelumnya sejauh 1,5 kilometer. Hal itu sebagai upaya untuk tetap menjaga protokol kesehatan di masa pademi Covid 19.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Pemerintahan desa dan aparatnya dilibatkan dalam kegiatan ini, seperti teman-teman pokdarwis dan satgas keamanan desa. Kami ingin prosesi tetap jalan dengan hikmat dan penuh makna," imbuhnya.
Dengan waktu yang dipersingkat, kegiatan Gerebek Suro di Desa Sumber Mujur hanya berlangsung 1,5 jam, mulai pukul 09.30 WIB sampai pukul 11.00 WIB.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Kegiatan Gerebek Suro di desa wisata ini juga bagian dari menjaga alam, seperti menjaga sumber air, menjaga hutan bambu, menjaga satwa, semua itu ada di obyek wisata hutan bambu Sumber Mujur," ungkap Rudi yang dusunnya tergabung dalam Heppiii Community.
Pembina Desa Heppiii Community Lumajang Miftachul Arif mengapresiasi apa yang dilakukan Pokdarwis Sumbermujur. Selain masih tetap mempertahankan kearifan lokal dengan tetap menggelar Gerebek Suro secara sederhana, yang cukup penting juga adalah penerapan protokol pencegahan penularan COVID-19. Terlebih ada petugas khusus dari desa yang mengawasi pengunjung untuk tetap memakai protokol pencegahan COVID-19.(Yd/red)
Editor : Redaksi