Kedungjajang - PT Lautan Udang Indonesia Sejahtera (LUIS) melakukan audiensi dengan DPRD Lumajang. Audiensi untuk tabayyun atas persoalan viral di media sosial antara PT LUIS vs Bupati Lumajang Thoriqul Haq.
"Kita mengajukan audiensi untuk kulonuwun dan tabayyun atas kejadian viral beberapa waktu lalu," ujar Agus Sulistiyono, Direktur Operasional PT LUIS, Selasa (01/09/2020).
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Kejadian viral dianggap sebagai kesalahpahaman karena kurangnya komunikasi dari pihak Direksi PT LUIS. Kedatangan Agus bukan untuk mencari pembelaan, tapi untuk melakukan klarifikasi dan meluskan atas kejadian viral tersebut.
Video Viral Bupati Lumajang VS PT LUIS
"Ini hanya kesalahpahaman saja, seharusnya ini tidak perlu terjadi dan kita datang ke DPRD untuk meluruskannya," paparnya.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Atas kejadian viral antara PT LUIS dan Bupati, jangan sampai malah melibatkan orang-orang yang tidak ada kaitannya. Lahan PT LUIS berada di lahan negara yang bisa dimohonkan untuk Hak Guna Usaha (HGU) oleh badan hukum.
Pihak PT LUIS juga sudah mengajukan permohonan HGU yang dilakukan secara benar. Ada dua lokasi, yakni di Desa Selok Awar Awar dan Desa Selok Anyar. Paling luas di Selok Anyar 27 hektar dan di Selok Awar Awar tidak sampai 2 hektar. "Lahan garap milik alm. Salim Kancil tidak masuk di dalamnya," jelasnya.
Jika dalam pelaksanaan ada urukan yang dianggap masuk di lahan garap alm. Salim Kancil, maka bisa diperbaiki lagi. Namun, soal batas-batas antara HGU PT LUIS dan lahan garap alm. Salim Kancil juga belum jelas. Sebab, Ibu Tijah dari istri alm. Salim Kancil tidak memiliki bukti batas-batas lahan garapnya.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Anang Ahmad Syaifuddin, Ketua DPRD Lumajang bersama Komisi A dan C menemui PT LUIS. Wakil rakyat mendengarkan tabayun PT LUIS dan juga memanggil para pihak seperti BPN Lumajang dan juga dari Alinasi Masyarakat Peduli Lingkungan (AMPLI) yang sempat aksi di depan kantor BPN.
"Kita mendengarkan tabayyun dari PT LUIS dan kita juga akan bertemu dengan para pihak seperti BPN Lumajang dan AMPLI," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi