Jatiroto - Membaca akan membuka cakrawala dunia, sehingga keberadaan perpustakaan di lembaga pendidikan bagaikan jantung dalam tubuh manusia. Pengelolaan secara profesional berarti telah memenuhi kriteria yang terdapat pada sebuah standar yang berlaku, baik perpustakaan maupun tenaga pengelolanya.
Perpustakaan berfungsi menyalurkan pengetahuan ke seluruh komunitas sekolah murid, guru, dan pegawai dengan instrumen utamanya yaitu membaca. MTs Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul menggelar Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan agar semakin profesinal dan dikelola modern, Selasa (06/10/2020).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Bimtek dihadiri langsung Kasi Pengelolaan Bahan Pustaka Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Lumajang, Sumiyati, S.Pd didampingi oleh Staf Pembinaan, Pengembangan Otomasi Perpustakaan Yanuar Wildan Hanif, S.E dan dua pustakawan Chindy Vionariska, A.Md dan M. Ferdi.
Bimtek diikuti 12 tenaga pengelola perpustakaan Miftahul Ulum Banyuputih Kidul. Bimtek dibuka langsung oleh Kepala MTs. Miftahul Ulum 2 Banyuputih Kidul, Sahroni, S.Pd.I., M.Pd
Dalam sambutannya, Kepala Madrasah menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lumajang yang telah berkenan untuk memberikan pembinaan kepada pengelola Perpustakaan Miftahul Ulum. Bimtek ingin meningkatkan kompetensi tenaga pengelola perpustakaan sehingga mampu mengelola perpustakaan secara profesional sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Perpustakaan Nasional.
MTs Miftahul Ulum Bakid 2 sedang menggerakkan budaya literasi di kalangan guru dan siswa. Literasi berbasis digital sesuai perkembangan teknologi informasi.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Sumiyati, S.Pd menyampaikan apresiasi terhadap MTs Miftahul Ulum 2 yang telah bekerjasama dengan Dinas Kearsipan dan Lumajang dan mengundang pihaknya untuk memberikan Bimbingan Teknis Pengelolaan Perpustakaan.
"Bimtek ini adalah bimtek perdana yang digelar di lingkungan lembaga madrasah berbasis Pondok Pesantren. Kami sangat mengapresiasi langkah ini," tuturnya.
Materi Otomasi Perpustakaan oleh Yanuar Wildan Hanif. Dalam paparannya pria yang masih membujang ini menyampaikan pentingnya otomasi perpustakaan di era revolusi industri 4.0. Bantuan Teknologi informasi maka beberapa pekerjaan manusia dapat dipercepat dan diefisienkan. Selain itu proses pengolahan data koleksi menjadi lebih cepat dan akurat untuk ditelusur kembali. Saat ini semuanya berbasis digital.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Capek mas kalau sekarang nulis-nulis. Absen nulis, rekap nulis dan lain-lain nulis," jelasnya.
Program otomasi perpustakaan yang dirilis oleh Perpustakaan Nasional RI INLISLite. "Program ini gratis mas. Tidak boleh diperjualbelikan. Free dari Perpusnas," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi