Lumajang - Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) dilakukan dalam masa pandemi Covid 19. Semua kegiatan dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan dan lebih banyak dilakukan secara virtual. Bupati Lumajang, Thoriqul Haq dan Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati bersama alim ulama dan santri di Lumajang melakukan istighosah dan doa bersama agar Lumajang segera terbebas dari pandemi Covid-19, (22/10).
Dalam sambutannya, Bupati berharap agar pandemi Covid-19 dapat segera diatasi di Lumajang. Bupati berharap Peringatan Hari Santri Nasional tahun ini menjadi momentum mewujudkan "Santri Sehat Indonesia Kuat" sebagaimana tema HSN ke 6.
Baca juga: Ponpes Darun Najah Lumajang Juara 2 Implementasi Pesantren Sehat Tingkat Jatim 2024
Bupati optimis dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat di lingkungan pesantren, para santri tidak hanya dipastikan sehat secara jasmani namun juga sehat secara rohani. "Tentu pesantren hari ini menjadi salah satu solusi, saya pastikan para orang tua yang memiliki anak di pesantren tenang karena pesantren sudah menerapkan protokol kesehatan," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Bupati menyampaikan bahwa Pemkab. Lumajang bersama Pondok Pesantren terus mengembangkan Badan Usaha Milik Pesantren (BUMTren). Melalui BUMTren, Bupati berharap pesantren tidak hanya melahirkan generasi ahli agama, namun juga melahirkan "santripreneur" atau santri yang mempunyai jiwa enterpreneur.
Baca juga: Pemkab Lumajang Hapus Sanksi Denda Administrasi 6 Pajak Daerah, Catat Waktunya
"Begitu kemandirian pesantren terjaga, tentu akan membantu pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi di masyarakat, sehingga pesantren juga turut dalam pembangunan di Kabupaten Lumajang," harapnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Cabang Nahdhatul Ulama (PCNU) Lumajang, Mohammad Mas'ud atau yang akrab dipanggil Gus Mas'ud menjelaskan bahwa istighotsah dan doa bersama juga diikuti oleh 6 pondok pesantren di Lumajang secara virtual. Ia juga menjelaskan bahwa rangkaian peringatan hari santri dilaksanakan dengan berbagai kegiatan dan puncaknya pada 10 November mendatang.
Baca juga: Polres Lumajang Dalami Motif Pembunuhan di Kebun Tebu Ranuyoso Lumajang
"Suasana pandemi mengharuskan kita menyesuaikan dengan kondisi, oleh karenanya peringatan hari santri tahun ini dilaksanakan secara virtual, fisik boleh berjauhan, tapi dengan munajat bersama Insya Allah kebersamaan tetap terjaga erat," ujarnya. (Kom/red)
Editor : Redaksi