Tempursari - Budaya gotong royong terkadang sudah hilang, terlebih lagi di perkotaan. Namun, di Kecamatan Tempursari Kabupaten Lumajang budaya gotong royong saat warga punya hajat (pesta pernikaan dan lainnya), budaya gotong royong masih terjadi.
Tiga hari sebelum acara hajatan, warga biasanya gotong royong mengupas buah kelapa untuk dibuat kue. Kelapa menjadi bahan dasar membuat kue seperti dodol dan lainnya.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Kaum laki-laki bersama-sama mengupas kelapa dan kaum perempuannya akan memarut kelapa yang sudah dikupas. Setelah selesai, santannya akan dibuat dodol dan bahan dasar kue lainnya.
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
"Alhamdulillah, di desa kami Purorejo budaya gotong royong masih terjaga," ujar Muzani, Sekdes Purorejo Kecamatan Tempursari, Rabu (10/03/2021).
Gotong royong juga berlanjut hingga saat hari H-nya, dimana para tetangga datang untuk membantu (sinoman). Kekompakan itu yang hingga kini yang masih terjadi di pedesaan termasuk di Kecamatan Tempursari.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Semoga budaya asli Indonesia ini tetap terjaga, meski eranya sudah modern, tapi budaya leluhur tetap terjaga," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi