Pronojiwo - Bantuan demi bantuan terus mengalir kepada korban gempa bumi di Pronojiwo dan Tempursari. Tak hanya partai polistik dan lembaga sosial, perusahaah BUMN juga mulai menyalurkan bantuannya kepada korban.
Direktur Utama Petrokimia Gresik, perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia Dwi Satriyo Annurogo, sekaligus Koordinator Tanggap Bencana BUMN Jawa Timur (Jatim) turun ke daerah terparah akibat gempa bumi di Desa Kaliuling, Kecamatan Tempursari bersama Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Senin (12/4).
Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim
Dari hasil pantauan di lapangan, menjadi dasar Petrokimia Gresik bersama anggota Satgas dalammenyusun action plan. Ini sejalan dengan ajakan sinergi Gubernur Jatim terhadap Satgas Tanggap Bencana BUMN Jatim untuk percepatan pemulihan dampak gempa bumi tersebut.
"Dusun Ibu Raja di Desa Kaliuling menjadi daerah terparah akibat gempa. Kami melihat langsung kondisi para korban sekaligus kerusakan yang terjadi di sana," ujar Dwi Satriyo.
Saat berada di lokasi, Dwi Satriyo melihat langsung beberapa rumah penduduk serta fasilitas umum yang rusak karena gempa. Berdasarkan data sementara yang diterima, khusus di Kabupaten Lumajang ada 1.270 rumah yang rusak baik kategori ringan, sedang maupun parah. Selain itu, Dwi Satriyo juga juga menyapa para korban untuk mengetahui pasti keadaannya.
Petrokimia Gresik bersama Satgas telah menyusun 6 (enam) action plan untuk membantu pemerintah dalam pemulihan pasca gempa. Antara lain mengirimkan tim medis, membuat posko dan relawan, mengirimkan bantuan (sembako, obat-obatan, dan kebutuhan darurat), membantu perbaikan fasilitas umum yang mengalami kerusakan materiil. Koordinasi dengan tim CSR seluruh BUMN Jatim untuk konsolidasi bantuan dan koordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang
"Meninjau lokasi lapangan atau blusukanmenjadi sangat penting agar action plan yang kita susun tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan. Kita pun langsung gerak cepat menjalankannya karena para korban tidak bisa menunggu terlalu lama," tandas Dwi Satriyo.
Sedangkan, Gubernur Jatim berharap seluruh stakeholderpro aktif membangun sinergitas dalam percepatan recoverypasca gempa, termasuk bersama Satgas Tanggap Bencana BUMN Jatim. Menurutnya, peran aktif semua pihak diperlukan dalam pemulihan ini, karena Presiden RI memberikan arahan agar upaya recovery paling lambat 2 (dua) bulan.
"Di sini saya bersama Satgas Tanggap Bencana BUMN Jatim yang dipimpin oleh Bapak Direktur Utama Petrokimia Gresik, saya harap sinergitas ini semakin ditingkatkan dalam upaya percepatan pemulihan," tandas Gubernur.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Di sisi lain ia juga menjelaskan bahwa, beberapa bantuan yang diberikan pemerintah pusat untuk pembangunan rumah terdampak berkisar dari Rp 10 juta hingga Rp50 juta sesuai dengan kategori kerusakannya. Selain itu juga akan dilakukan perbaikan untuk fasilitas umum dan sosial.
"Musala dan masjid harus segera diperbaiki, agar masyarakat dapat menjalankan ibadah salat tarawih berjamaah di tempat ibadah tersebut," tandasnya.
Gubernur menambahkanbahwa pemerintah pusat juga memberikan bantuan hunian untuk menghindari kluster pengungsi gempa. "Kami kini terus melakukan validasi data sebelum bantuan dicairkan," ujar Gubernur Jatim.(Yd/red)
Editor : Redaksi