Lumajang - Bantuan Operasional Sekolah Daerah (Bosda) Madrasah Diniyah (Madin) terpaksa disesuaikan, imbas dari refocusing anggaran pemerintah. Akibatnya, tahun 2020 Bosda Madin selama 12 bulan, kini tersisa 2 bulan, karena direfocusing untuk penanganan Covid 19.
"Memang di tahun ini karena kondisi pandemi Covid-19 megakibatkan refocusing anggaran, tidak hanya di Lumajang, sehingga informasi yang kami terima sebelumnya dari provinsi menjadi 3 bulan, hingga akhirnya kalau dari provinsi 3 bulan pemkab 3 bulan kita menyesuaikan, baru kemarin muncul lagi menjadi 1 bulan," jelas Agus Salim Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Jum'at (25/06/2021).
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
BACA JUGA :
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
- Bosda Madin Lumajang Dikepras dari 12 Jadi 2 Bulan Saja
- Guru di Lumajang Dilarang Pergi Luar Kota Selama Libur Sekolah
- SMP IT Yahtadi Gelar Pelatihan Jurnalistik Bersama Lumajangsatu
Agus Salim menerangkan bahwa Bosda Pemrpov Jatim merupakan program hasil MoU antara Pemerintah Provinsi Jawa Timur dengan Pemerintah Kabupaten Lumajang. Namun, karena adanya refocusing anggaran untuk percepatan penanganan Covid-19, akhirnya Pemprov Jatim menganggarkan 1 bulan dan Pemkab menyesuaikan menjadi 1 bulan juga.
Agus Salim meminta agar kondisi demikian dapat disadari oleh pengurus Madin. "Mohon disikapi, dipahami bersama bahwa refocusing sesuatu yang tidak bisa kita hindari, teman-teman madin utamanya pengurus di kabupaten maupun kecamatan kami harap bisa memberikan pemahaman," pintanya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
Kepala Dinas Pendidikan tersebut berharap kondisi Covid-19 segera membaik sehingga program-program yang telah direncanakan oleh pemerintah kembali normal. "Kita berdoa semoga di tahun depan anggaran bisa normal kembali, kita tidak ingin seperti ini," pungkasnya. (Kom/yd/red)
Editor : Redaksi