Lumajang - Polres Lumajang telah memanggil 45 orang saksi terkait dengan dugaan penyelewengan dana BPNT/BSP, PKH maupun Bansos di Desa Sawaran Kulon Kecamatan Kedungjajang. Dari beberapa saksi yang diperiksa, memungkinkan jika akan berubah status menjadi tersangka namun tunggu beberapa tahap karena kerugian terus bertambah, Selasa (07/09/2021).
Kanit Tipikor Bripka Irwan Lukito Hadi mengatakan bahwa pihaknya menangani 4 kasus yaitu BPNT/BSP, PKH, BST, BPUM jadi prosesnya juga akan memakan waktu namun secepatnya juga akan ditetapkan tersangkanya dan harus gelar perkara dulu. Sedangkan hingga kini laporan yang diterima dari pihak desa ada 160 korban yang merasa dirugikan, untuk saksi dari PKH ada 15 orang dan BPNT ada 30 orang.
Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024
Modus pemotongan bansos yang dilakukan oleh oknum tersebut bermacam-macam seperti KKS tidak diserahkan kepada penerima, sebagian bantuan hanya diberikan setengah, dan masih banyak lagi terlebih pelaporan terkait dengan penerima santunan orang meninggal.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
"Jadi modusnya beragam Mbak, lebih dari 5 pokoknya" Kata Irwan ketika dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Pihaknya juga menyebutkan bahwa modus terjadinya kasus ini karena kepolosan warga yang gaptek. Lalu mereka memanfaatkan situasi ini untuk dijadikan ajang manipulasi data.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi