Pasirian - Pembentukan Kampung Siaga Bencana sudah berjalan selama tiga bulan di Kecamatan Pasirian dan ada 11 desa, namun yang terlibat penting berada di tiga desa yaitu Desa Gondoruso, Bagu dan Bades karena mempunyai resiko tsunami. Rabu, (27/10/2021)
Selama ini mendapat pelatihan yang dinaungi oleh Kemensos berupa pendirian tenda pada saat akan terjadinya gempa, TRC, Logistik, Komunikasi kepada masyarakat dan dapur umum.
Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan
Menurut BPBD Lumajang wilayah ini mendapatkan perhatian khusus akan risiko terjadinya tsunami. Sebagai wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana tsunami yang tinggi, maka perlu disiapkan sistem mitigasi bencana tsunami di wilayah tersebut.
Mitigasi merupakan tindakan untuk mengurangi atau meminimalisir potensi dampak negatif dari suatu bencana. Tujuan utama mitigasi bencana adalah untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan oleh bencana khususnya terhadap masyarakat.
Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan
Langkah konkrit yang harus dipersiapkan dalam upaya mitigasi bencana tsunami adalah menyiapkan rencana dan sistem evakuasi bagi masyarakat yang terpapar langsung dampak bencana tsunami.
"Jadi dalam waktu 20 detik, 20 menit dan 20 meter kami harap masyarakat bisa menyelamatkan diri" kata Kabid Penanggulangan Bencana dan Logistik, BPBD Kabupaten Lumajang, Wawan Hadi.
Baca juga: Badan POM Jember Evaluasi Program Keamanan Pangan di Kabupaten Lumajang
Indikator tersebut diantaranya memiliki peta evakuasi, jalur evakuasi, tempat evakuasi sementara, tempat evakuasi akhir, kesiapan komunitas dan masyarakat dalam kegiatan simulasi tsunami, sosialisasi dan edukasi tentang tsunami, rencana kontinjensi, dan lainnya. "Itu semua kami berikan kepada masyarakat pesisir," kata dia.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi