Pemkab Lumajang Belum Serius Tangani Peninggalan Sejarah Lumajang

lumajangsatu.com
Diskusi-Budaya(Dok/lumajangsatu.com)

Baca juga: Tahun 2015, Saatnya Bersatu Jadi Terbaik Rek!

Lumajang(lumajangsatu.com)- Ditengah-tengah acara diskusi budaya yang bertemakan, "Perda Cagar Budaya, Pelaksanaan dan Manfaat Bagi Pelestarian Benda Cagar Budaya", di Warkem Jl.Gajah Mada no.02 Lumajang, Sabtu (14/06/2014). Komunitas Cinta Lumajang Banget (CILUBA) SMK Muhammadiyah Labruk Lor Lumajang siap galang dana, apabila tidak ada tindakan kongkrit dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang dalam waktu dekat.

sindi, salah satu anggota CILUBA SMK Muhammadiyah mengaku siap melakukan penggalangan dana untuk melestarikan cagar budaya di Lumajang. "Kalau memang kendalanya adalah masalah anggaran, kami siap turun jalan untuk melakukan penggalangan dana ke masyarakat, bahkan kami semua akan iuran untuk itu," paparnya dalam sesi catatan kecil acara yang diselenggarakan oleh MPPM Timur.

Hal senada juga di ungkapkan oleh guru sejarah SMK Muhammadiyah, Laily Fitriani, ia mengungkapkan akan pentingnya pelajaran sejarah lokal, sebab sejarah lokal merupakan ilmu yang harus diketahui oleh penduduk lumajang pada umumnya. " Kepada Perwakilan dari Diknas Lumajang agar memasukkan pelajaran sejarah lumajang dalam muatan lokal di sekolah-sekolah, Untung saya kenal dengan pak mansyur, jadi saya bisa tahu kerajaan lamajang," terang guru sejarah itu.

Sementara pihak Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lumajang yang diwakili kepala bidang kebudayaan, Indriyanto  mengatakan pihaknya sudah mengirim surat kepada BPCP Trowulan terkait kelanjutan dari situs kedungmoro. " Kami sudah kirim surat kepada BPCP Trowulan, sebab instansi yang berwenang untuk melakukan penelitian dan pengawasan adalah BPCP," Ujarnya.

Lebih lanjut, ia sebagai Pemerintah Daerah akan melakukan pengusulan anggaran untuk pemeliharaan atau pelestarian cagar budaya. "Kami sebagai Pemerintah Daerah dalam hal ini akan mengusulkan anggaran untuk upaya pelestarian situs kedungmoro itu mas," tambahnya.(Mad/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru