Dirasa Tak Tepat Waktunya

Dikecam, Lokasi Pengungsi Erupsi Semeru Dijadikan Syuting Sinetron

lumajangsatu.com
Adegan pengambilan video syuting senitron di lokasi pengungsian korban erupsi Semeru

Lumajang - Kabupaten Lumajang tengah berduka atas musibah erupsi Gunung Semeru yang terjadi pada Sabtu (4/12), hingga saat ini masih berstatus level 3 siaga. Namun di tengah musibah tersebut ada saja ulah oknum tak bertanggung jawab yang membuat geram masyarakat sekitar, lantaran lokasi bencana dipergunakan untuk shooting film.

Beredarnya video cuplikan kegiatan syuting dari sinetron Terpaksa Menikahi Tuan Muda (TMTM) menampilkan adegan syuting yang dilakukan di depan umum dan disaksikan oleh para warga disekitaran Desa Penanggal. Hal ini membuat geram warganet hingga mereka menyebarkan boikot terhadap film tersebut.

Baca juga: Car Free Day di Alun-Alun Lumajang Bikin PKL Raup Untung Banyak

Dalam unggahan poster yang beredar di medsos mengatakan bahwa "Lumajang masih dalam berkabung, mayat saudara kita yang masih terkubur material semeru berharap bisa ditemukan. Tim anda datang ke pengungsian hanya untuk shooting film, ditambahi aktor dan aktrisnya beradegan berpelukan didepan anak-anak. Sungguh sangat menyakiti hati kami,".

Terlebih dalam unggahan tersebut tersebar juga selebaran kertas tentang permohonan izin kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Lumajang yang di disposisi. Atas viralnya kejadian ini Kapolres Lumajang AKBP Eka Yekti Hananto Seno mengungkapkan bahwa pihaknya tidak memberikan izin terkait kegiatan shooting ditempat tersebut.

Baca juga: Warga Sumberbendo Demo Sekdes Dorogowok Lumajang Mundur

"Jika masih saja berlanjut, kami akan usir mereka" kata AKBP Eka ketika dikonfirmasi Tim Lumajangsatu.com.

Sedangkan Dandim 0821 Lumajang, Letkol Inf Andi A Wibowo mengatakan bahwa pihaknya juga tidak memberikan izin atas kegiatan tersebut , untuk filmnya juga sudah dicut.

Baca juga: Kebakaran Hutan di Gunung Pucang Ranggah Lumajang Diduga Angin Kencang

"Itukan disposisi Bupati, koordinasikan dengan Satgas, tapi koordinasi belum jelas sudah dibuat filmnya" ungkap Andi.(Ind/yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru