Tempursari - Tanggul penahan banjir di sungai Wareng masuk aliran lahar Semeru kali Gledek ambrol. Sekitar 60 meter beton penahan hilang terbawa banjir besar dan tinggal tanah saja.
Jika terus menerus banjir, maka tanggul bisa jebol dan mengancam sekitar 100 rumah di Dusun Pasirejo Desa Purorejo Kecamatan Tempursari. Tak hanya permukiman, ratusan hektar lahan pertanian akan rusak diterjang banjir.
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Minta Perbaikan Jalan Desa Sesuai Standar Nasional
"Jika sampai jebol mas, ada ratusan rusan dan hektaran lahar pertanian subur akan rusak," ujar Imam Muzani, warga Tempursati, Rabu (22/12/2021).
Baca juga: Komisi B DPRD Lumajang Soroti Pembangunan Pasar Ikan dan Sistem Pemasaran
Agar tak semakin parah, warga melakukan kerja bakti dengan memasang bambu untuk penahan tebing tanggul. Namun, upaya tersebut tidak bisa efektif untuk mencegah air tidak mengikis tanggul.
"Warga memasang bambu agar air tidak mengikis tanggul, tapi kalau air besar pasti jebol bambu-bambu itu," jelasnya.
Baca juga: Jaga Lumajang Tetap Rukun, Komisi D DPRD Perkuat Sinergi dengan FKUB
Warga berharap ada langkah dari pemerintah untuk merubah arus sungai agar menjauh dari tanggul. "Kita berharap ada upaya pengalihan aliran air agar menjauh dari tanggul," pungkasnya.(Yd/red)
Editor : Redaksi