Jatiroto - Polres Lumajang melakukan takziah sekaligus memberikan dorongan psikologi terhadap keluarga korban kapal karam di perairan Batu Payung Tawau, Sabah, Malaysia. Korban atas nama Sri Mindari (41) seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Kaliboto Kidul Kecamatan Jatiroto, meninggalkan 2 anak perempuan yang saat ini sangat merasakan duka mendalam hingga anak tersebut enggan makan.
Kabag SDM , Kompol Khusnul Khotimah mengatakan bahwa selama dua hari ini melakukan dukungan psikologi dan membuahkan hasil. Awalnya anak dari korban tidak mau makan dan sekarang sudah bisa makan serta bersosialisasi dengan masyarakat.
Baca juga: Asta Cita Nararya Jadi Kompas Baru Pembangunan Lumajang
"Alhamdulillah sudah bisa makan soalnya kemarin tidak mau" kata Kompol Khusnul, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Saiful Hadi Terpilih Jadi Ketua PC PMII Lumajang 2025-2026
Sebelumnya Ibunda dari korban Hartatik (61) seakan tak kuat menahan tangis ketika didatangi oleh beberapa anggota Polres di kediamannya. Kemudian seiring anggota Polres Lumajang menenangkan, keadaan emosional keluarga korban kini berangsur stabil walaupun masih dalam keadaan berduka.
Dapat diketahui bahwa lorban Sri Mindari merupakan tulang punggung keluarganya, meninggalkan 1 orang ibu serta 2 anak perempuan yang masih berusia 16 tahun dan 10 tahun.
Baca juga: Pelatihan Content Creator Sinergi Komdigi, Pemkab Lumajang dan UNISYA Siapkan SDM Digital Mumpuni
Hingga berita ini diturunkan proses pemulangan jenazah sudah ditunggu oleh pihak keluarga korban. "Ini langsung dilakukan pengamanan dan pengawalan oleh Polda Jatim, bersama Polresta Sidoarjo dan Polres Lumajang," kata Khusnul.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi