Jatiroto - Sri Mindari (41) warga Desa Kaliboto Kidul Kecamatan Jatiroto jadi salah satu korban kapal tenggelam di perairan Batu Payung Tawau, Sabah, Malaysia. Menurut informasi dari keluarga korban, kepergiannya karena desakan ekonomi dan biaya sekolah anaknya, meskipun harus menempuh lewat jalur ilegal sebagai Tenaga Kerja Wanita (TKW).
Hartatik (61) ibu korban menjelaskan bahwa anaknya tersebut berniat ke Malaysia karena di tempat tinggalnya sulit mencari pekerjaan. Selain itu, almarhum mendapat tawaran dari teman-temannya yang sudah lebih dulu pergi ke Malaysia.
Baca juga: Dam Boreng Hampir Rampung, Air Akan Aliri Ratusan Hektar Persawahan di Lumajang
Akan tetapi, dia tak pernah menceritakan kepada ibunya bahwa perjalanannya ke Malaysia melalui jalur ilegal. Sebelumnya Hartatik juga tidak mengizinkan untuk merantau jauh, karena kondisi korban baru sembuh dari sakit.
"Saya kasihan kepada dia, biar saya saja yang bekerja namun dia menolak" kata Ibunda Korban, Rabu (5/1/2022).
Baca juga: Diterjang Ombak, Akses Jalan Alternatif Pasirian-Tempursari Lumajang Putus Total
Ketika akan berangkat, korban meminta restu kepada ibunya supaya diberikan keselamatan hingga sampai tempat tujuan. Namun takdir berkata lain, ternyata kecelakaan dikapal karam itu menimpa Sri Mindari.
Kabar duka terdengar di telinga keluarga korban, saat menonton televisi ada kapal tenggelam di Malaysia. Sang ibunda tidak akan nya dari bahwa korban tersebut merupakan anaknya, selang dua minggu setelah kejadian ternyata itu merupakan nama anaknya.
Baca juga: Maling Motor Asal Lumajang Beraksi 15 Lokasi di Kabupaten Jember
"Tanggal 30 Desember 2021 kami baru mengetahui itu anak saya" kata Hartatik menceritakan kejadian tersebut dengan isak tangis.(Ind/yd/red)
Editor : Redaksi