Harga dan Permintaan Anjlok

PMK Semakin Mewabah, Pedagang Daging Sapi di Lumajang Kelimpungan

lumajangsatu.com
Harga dan permintaan daging sapi anjlok akibat PMK

Lumajang - Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) tak hanya merugikan petani perenak sapi. Namun, PMK juga berimbas pada pedagang sapi, penjual daging atau jagal.

Bahkan, akibat PMK, selama satu bulan terakhir omset penjual daging terjun bebas. Tak hanya dari segi penjualan, harga daging sapi juga terjun bebas.

Baca juga: Asosiasi BPD se-Lumajang Bertemu H. Rofiq Anggota DPRD Jatim

"Sebulan ini, omsetnya turun 60-75 persen," ujar Faisal Rizal, salah seorang pedagang daging sapi di pasar Klakah, Jum'at (10/06/2022).

Baca juga: MPM Desak BK DPRD Segera Clearkan Beredarnya Foto Mesra Mirip Ketua Dewan Lumajang

Jika hari-hari normal, Faisal bisa menghabisakan 2 ekor sapi. Namun, dalam sebulan terakhir 1 ekor sapi dalam sehari masih banyak sisanya. "1 ekor sapi sekarang gak habis, banyak sisanya," terangnya.

Harga daging pada hari normal 110 ribu, namun saat PMK harganya dibawah 100 ribu, bahkan ada yang menjual sampai 50 ribu. "Dari pada banyak sisa, kadang ada yang jual sampai 50 ribu," terang Kades Kutorenon itu.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Sebelum PMK melanda, Faisal memiliki pelanggan tetap seperti penjual bakso, warung makan. Saat ini, banyak warga yang kemudian takut mengkonsumsi daging sapi. Padahal, informasinya daging sapi masih aman dikonsumsi meski sedangn mewabah PMK.(Yd/red)

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru