Pronojiwo - Desa Taman Ayu Kecamatan Pronojiwo selain dikenal sebagai penghasil salak, juga sebagai pusat Kopi Organik. Kelompok Langgeng Tani 2 yang diketui oleh Mustofa Hilmi terus melakukan budidaya kopi jenis Robusta dan Excelsa.
"Kami sekarang banyak fokus ke budidaya kopi Excelsa," kata Mustofa saat ditemui lumajangsatu.com dirumahnya di Dusun Jogokereng Selatan, Desa Tamanatu Kecamatan Pronojiwo.
Baca juga: Satreskoba Polres Lumajang Tangkap Pengedar Sabu di Warung Billiard
Lanjut dia, kopi excelsa dikenal budaya adaptasi dan tahan dari hama penyakit. Selain perawatan mudah, juga sangat cocok dengan lidah masyarakat Pronojiwo yang sejuk.
"Dulu kita Robusta, setelah Excelsa dikenalkan, banyak petani yang berminat mengembangkannya," jelasnya.
Berkebun dengan sistem Organik oleh Mustofa Hilmi bersama kelompo taninya sudah sejak lama dengan warisan kakek buyutnya. Konsistensi dalam berkebun organik, Mustofa Hilmi bersama kelompok tani Langger Tani 2 diganjar penghargaan dari Bupati Lumajang, Sjahrazad Masdar ditahun 2011.
Kepiawaian Mustofa Hilmi budidaya kopi Organik menjadikan rumahnya sering dikunjungi petani lainya untuk berdiskusi dan belajar. Bahkan, para petani dan pedagang kopi luar kota sering berkunjung.
Baca juga: Aktivitas Gunung Semeru Lumajang Terus Dipantau Lewat Drone
"Apalagi kalo ada mahasiswa KKN dari luar kota dan Lumajang, jadi tempat jujukan untuk belajar," jelas bapak 2 anak itu.
Mustofa Hilmi dalam memenuhi kebutuhan pupuk organik dengan memelihara Kambing. Bahkan, sistem intergrasi dengan kolam ikan.
Dalam berkebun kopi dan salah Organik, tambah Mustofa harus telaten dan banyak belajar. Bahkan untuk mengetahui kualitas sering ikut pelatihan yang diadakan oleh Dinas Perkebunan dan Pertanian.
Baca juga: Siang Bolong Maling HP di Rumah Warga Pronojiwo Terciduk Polisi
"Saya pernah belajar mengolah kopi di Puslit Kopi dan Kakao Jember dan di Balai Benih dan Perkebunan Jombang," paparnya.
Kopi Organik Taman Ayu mulai diminati luar kota. Kopi Lumajang terus menunjukan jati dirinya yang dulu sempat berjaya di era Kolonial. Meskipun kini, perdagangan kopi dunia masih dikuasi oleh Robusta dan Arabika. (Har/Har)
Editor : Redaksi