Butuh Uluran Bantuan

Shafira Balita 3 Tahun di Kedungjajang Lumajang Derita Kanker Retina

lumajangsatu.com
Forkopimka Kedungjajang saat mengunjungi rumah Shafira Aida Azzahra (3) tahun penderita kanker retina

Kedungjajang - Seorang balita bernama Shafira  Aida Azzahra (3) tahun, warga Dusun Darungan 2 RT 3 RW 8 Desa Jatisari Kecamatan Kedungjajang menderita kanker retina ganas. Akibatnya, salah satu mata dari balita tersebut tumbuh seperti daging hitam dan tidak bisa lagi melihat.

Samsul Nurul Huda SE, Camat Kedungjajang menceritakan awalnya pada tanggal 02 Agustus 2023 Kades Jatisari melaporkan adanya balita terkena tumor ganas di matanya. Keluarga balita tersebut berasal dari keluarga kurang mampu dan tidak memiliki jaminan sosial atau BPJS.

Baca juga: KPU Mulai Distribusikan Logistik Pilkada Lumajang 2024

Pihak Kecamatan, Puskesmas, Polsek dan Koramil Kedungjajang langsung bergerak untuk melihat kondisi balita tersebut. Forkopimka kemudian menggalang bantuan untuk diberikan kepada keluarga Shafira. Forkopimka juga melakukan komunikasi dengan Dinas Sosial agar ananda Shafira dapat penanganan medis.

“Setelah kita koordinasi dan dilakukan pemeriksaan medis, dari laporan awal menderita tumor ganas, ternyata setelah diperiksa ternyata kanker retina,” jelas Samsul kepada Lumajangsatu.com, Sabtu (05/08/2023).

Baca juga: Beredar Foto Mesra Mirip Ketua DPRD Lumajang, Masyarakat Peduli Moral dan Pendekar Lapor ke BK Dewan

Setelah dilakukan koordinasi lebih lanjut, ananda Shafira pada hari Senin 07 Agustus 2023 akan dirujuk ke Rumah Sakit dr. Soetomo Surabaya untuk mendapatkan penanganan medis. Karena sudah memiliki surat keterangan tidak mampu (SKTM), maka penanganan medis kepada ananda Shafira gratis.

Pihak Kecamatan Kedungjajang juga sudah melapor kepada Wakil Bupati Lumajang Indah Amperawati dan menghubungi sejumlah lembaga sosial yang bergerak dalam bidang kesehatan. Nantinya, akan dilakukan penggalangan dana untuk membantu keluarga ananda Shafira selama proses pengobatan.

Baca juga: Euthanasia dan Perawatan Paliatif, Dilema Etik Antara Hak Hidup dan Hak Untuk Mengakhiri Penderitaan

“Pengobatannya gratis ya, tapi untuk biaya keluarga yang menemani kan tidak ditanggung, sehingga kita berinisiatif untuk melakukan penggalangan dana untuk diberikan kepada pihak keluarga,” pungkasnya.(Yd/red)

 

Editor : Redaksi

Politik dan Pemerintahan
Berita Populer
Berita Terbaru