LUMAJANG – Pemerintah Kabupaten Lumajang menetapkan status Darurat Bencana Infrastruktur menyusul kerusakan parah tanggul sepanjang 280 meter di Dusun Kebondeli, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro. Tanggul yang terkikis akibat intensitas hujan tinggi dalam beberapa pekan terakhir kini mengancam puluhan kepala keluarga yang tinggal di sekitar aliran lahar Gunung Semeru.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Bupati Lumajang Indah Amperawati (Bunda Indah), yang turun langsung meninjau lokasi, menegaskan bahwa keselamatan warga menjadi prioritas utama. Ia meminta masyarakat bersiap menghadapi kemungkinan evakuasi apabila debit air meningkat drastis.
“Tanggul ini bisa jebol sewaktu-waktu. Kami tetapkan status darurat agar penanganan bisa dipercepat. Keselamatan masyarakat adalah yang utama,” ujarnya, Minggu (25/5/2025), saat mendampingi Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meninjau lokasi terdampak.
Didampingi jajaran Forkopimda, kunjungan Gubernur Khofifah menjadi sinyal kuat dukungan provinsi terhadap percepatan penanganan infrastruktur rawan bencana di Lumajang. Dalam kunjungannya, Khofifah mengumumkan alokasi anggaran senilai Rp10,5 miliar untuk memperkuat tanggul secara permanen.
“Saya sudah instruksikan Dinas PU Provinsi untuk segera turun ke lapangan. Target kita, dalam tiga bulan tanggul ini bisa diperbaiki,” kata Khofifah.
Gubernur juga menekankan pentingnya peran pelaku usaha tambang dalam menjaga keseimbangan ekosistem. Ia meminta kontribusi nyata dalam bentuk dukungan penyudetan sungai dan perawatan tanggul, sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan.
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Sementara itu, Pemkab Lumajang telah mengaktifkan posko siaga dan memperkuat koordinasi dengan pemerintah desa setempat guna memastikan proses evakuasi berjalan cepat dan terarah bila situasi memburuk.
Menurut Bunda Indah, kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam upaya mitigasi risiko bencana. Ia juga mendorong pelaku tambang turut ambil bagian dalam penanganan tanggul dan perlindungan warga.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri. Ini tanggung jawab bersama, termasuk pelaku usaha. Yang kita jaga bukan hanya infrastruktur, tapi masa depan dan rasa aman masyarakat,” ujarnya.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
Penanganan tanggul Sumberwuluh disebut bukan sekadar persoalan teknis, melainkan darurat kemanusiaan. Untuk itu, Pemkab Lumajang menekankan pentingnya gotong royong sebagai fondasi ketangguhan daerah dalam menghadapi bencana.
Kunjungan kerja ini ditutup dengan penyerahan bantuan logistik kepada 51 kepala keluarga terdampak. Bupati Indah menyampaikan apresiasi atas sinergi seluruh pihak, mulai dari DPRD, TNI, Polri, hingga perangkat desa, yang terus mendukung langkah pemulihan.
“Ini bukan hanya soal tanggul, tetapi soal kehadiran negara dan kepemimpinan kolektif untuk menjaga martabat kemanusiaan,” tutupnya (Ind/red).
Editor : Redaksi