Lumajang – Insiden tenggelamnya kapal KMP Tunu Pratama Jaya di Perairan Selat Bali, Rabu dini hari (3/7/2025), memunculkan kabar adanya warga Lumajang yang menjadi korban. Namun hingga kini, informasi tersebut masih dalam proses verifikasi.
Baca juga: STKIP PGRI Lumajang Gelar Rangkaian Lomba dan Pameran Karya Mahasiswa dalam Dies Natalis ke-40
Dua nama yang disebut-sebut berasal dari Lumajang, yakni Siti Indah Magfiroh dan Muhammad Kholil, tercatat menumpangi kendaraan berpelat nomor N-609-NM saat kapal dalam perjalanan dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, menegaskan bahwa pihaknya masih menelusuri kebenaran kabar tersebut. Belum ada data resmi yang mengonfirmasi apakah keduanya benar berasal dari Lumajang.
“Kami masih berkoordinasi dengan tim SAR dan instansi terkait. Data yang kami terima masih perlu diverifikasi lebih lanjut,” ujar Yudi saat dikonfirmasi, Rabu (3/7/2025).
Baca juga: Hujan Deras dan Angin Kencang Mengamuk di Rowokangkung, 17 Rumah Rusak dan Listrik Padam
Menurut Yudi, hingga Rabu siang belum ada laporan kehilangan dari warga maupun pemerintah desa di Kabupaten Lumajang yang mengarah pada insiden tersebut.
“Belum ada laporan masuk terkait warga yang kehilangan anggota keluarga akibat kecelakaan kapal itu. Kami tetap menunggu perkembangan lebih lanjut,” tambahnya.
Baca juga: Lumajang Sabet Empat Penghargaan Penyakit Hewan Menular Strategis, Bukti Ketangguhan Peternakan
BPBD Lumajang terus berupaya mengumpulkan informasi akurat dengan berkoordinasi bersama Basarnas dan otoritas pelabuhan. Proses pencocokan identitas korban masih berjalan.
Peristiwa ini menjadi pengingat pentingnya verifikasi data secara menyeluruh dalam setiap insiden, agar tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat sebelum informasi benar-benar valid (Ind/red).
Editor : Redaksi